Contoh Laporan – Laporan merupakan bentuk pemberitahuan atau penyampaian berita dari seorang bawahan terhadap atasannya akan suatu kejadian atau kegiatan. Penyampaian laporan dari bawahan merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap pimpinannya yang memegang kekuasaan.
Dalam menyampaikan laporan dapat dilakukan langsung secara lisan maupun tulisan. Adapun jenis dan contoh laporan tertulis dapat dibedakan berdasarkan kegiatan dan tujuannya.
Berikut ini merupakan contoh laporan kegiatan yang baik dan benar. Mulai dari contoh laporan kegiatan sekolah, contoh laporan kegiatan, contoh laporan kegiatan usaha, contoh laporan kegiatan kerja, posyandu, OSIS, security, pramuka, dll.
Dasar-Dasar Laporan
laporan bisa efektif mempunyai syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna.
Sehingga laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun untuk mencapai tujuan komunikasi. Berikut dasar-dasar dalam pembuatan laporan:
- Pemberi laporan. Pemberi laporan dapat berupa perseorangan maupun sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Misalnya: seorang mahasiswa yang ditugaskan untuk meneliti suatu objek.
- Penerima laporan. Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau badan, tapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada orang atau suatu badan. Sedangkan yang menerima laporan adalah orang atau badan yang menugaskan.
- Tujuan laporan. Tujuan laporan umumnya untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik terbaru dan lain sebagainya.
- Sifat laporan. Sebuah laporan haruslah memenuhi sifat-sifat berikut: mengandung imajinasi, laporan harus sempurna dan lengkap dan laporan disajikan secara menarik.
Bentuk Laporan
Berdasarkan bentuknya, contoh laporan dapat dibedakan secara lisan dan tulisan. Laporan lisan biasanya hanyalah formalitas yang dilakukan untuk menyampaikan informasi mengenai kejadian yang terjadi secara langsung pada saat itu juga. Pada kebanyakan situasi yang terjadi, laporan lisan akan diiringi dengan penyerahan laporan tertulis. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:
1. Laporan Lisan
Laporan lisan merupakan laporan yang disampaikan langsung melalui komunikasi lisan antara si pemberi laporan (bawahan) kepada penerima laporan (atasan).
Contoh laporan secara lisan yang paling mudah ditemui adalah ketika upacara bendera di sekolah-sekolah berlangsung. Pemimpin upacara menyampaikan laporan langsung kepada pembina/inspektur upacara.
Hal tersebut berbeda dengan laporan secara lisan pada organisasi atau instansi. Pada lembaga terstruktur seperti itu, laporan lisan biasanya akan disusul dengan laporan tertulis resmi. Dengan demikian, akan ada catatan sebagai bukti rekam jejak kegiatan.
2. Laporan Tertulis
Laporan tertulis yaitu contoh laporan yang penyampaiannya dilakukan secara tertulis. Umumnya, bentuk laporan ini bersifat formal.
Di dalam laporan tertulis akan disertakan nama serta tanda tangan pembuatan laporan dan penanggung jawab kegiatan yang dilaporkan. Adapun beberapa bentuk dari laporan tertulis adalah sebagai berikut:
- Memo, merupakan bentuk laporan singkat dengan hanya menuliskan hal-hal pokok yang ingin dilaporkan. Biasanya laporan dalam bentuk memo diberikan tak lama setelah kejadian terjadi atau pelaksanaan kegiatan.
- Surat, bentuk laporan ini lebih panjang dibandingkan memo, namun juga hanya berisi poin-poin pentingnya saja. Sama halnya seperti memo, surat laporan diberikan tak berselang lama dari kejadian yang menjadi obyek laporan.
- Naskah, laporan dalam bentuk ini memiliki dituliskan dalam detail penjelasan deskriptif mengenai kegiatan yang dilakukan. Biasanya ditulis dalam beberapa lembar kertas, namun tidak sebanyak laporan berbentuk buku. Bentuk laporan ini yang sering dapat ditemui misalnya saja jurnal.
- Buku merupakan laporan yang dituliskan sangat panjang dan biasanya dibagi dalam sub-sub pembahasan khusus. Pembagian ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca laporan mengikuti alur yang dilaporkan. Contoh yang banyak ditemukan untuk bentuk laporan ini misalnya saja laporan penelitian.
Waktu Penyampaian Laporan
Berdasarkan peristiwa atau kegiatan yang dilaporkan, terdapat beberapa waktu penyampaian contoh laporan. Hal tersebut dikarenakan karena dua faktor, yaitu tingkat kepentingan dari informasi serta rutinitas dari kegiatan yang dilaporkan. Berikut penjelasan lebih detailnya:
1. Langsung
Laporan langsung diberikan apabila informasi harus segera dilaporkan dan memiliki nilai kepentingan yang sangat tinggi.
Penyampaian laporan dilakukan langsung tak lama setelah terjadinya kejadian atau peristiwa. Contoh laporan seperti ini misalnya mengenai terjadinya bencana alam di suatu daerah.
Peristiwa seperti itu harus segera dilaporkan saat itu juga, baik dengan komunikasi langsung maupun menggunakan alat komunikasi lainnya.
Beruntung dengan adanya keberadaan alat komunikasi sekarang ini, penyampaian laporan penting pun tidak perlu menunggu.
Tergantung pada tingkat kepentingannya, laporan ini juga dapat disampaikan melalui memo. Biasanya metode penyampaian melalui memo ini dilakukan pada instansi atau perusahaan.
2. Tak Langsung
Berkebalikan dengan laporan langsung, laporan tak langsung yaitu laporan yang tidak dilaporkan secara langsung pada saat itu juga. Contoh laporan ini disampaikan setelah ada jeda waktu yang terlewat dari pelaksanaan kegiatan.
Laporan tak langsung tidak memiliki nilai urgensi seperti pada laporan kejadian bencana. Misalnya saja saja seperti laporan kegiatan 17 Agustus di lingkungan RT.
Dengan begitu, tidak akan ada masalah yang berarti meskipun laporan tidak segera diberikan setelah selesainya kegiatan. Hanya saja, kebanyakan orang tetap berusaha menyelesaikan laporan ini sesegera mungkin. Tujuannya adalah agar tugas yang dibebankan segera lekas selesai.
3. Insidental atau Sewaktu-waktu
Insidental atau sewaktu-waktu memiliki pengertian bahwa peristiwa tidak selalu terjadi dalam periodik tertentu. Artinya peristiwa yang perlu dilaporkan ini hanya terjadi sekali itu saja, dan tidak ada rencana untuk mengulangi hal serupa. Dalam pelaporan laporan secara insidental ini, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu langsung dan tak langsung.
Contoh laporan untuk waktu penyampaian insidental langsung misalnya seperti kejadian bencana alam seperti pada poin nomor satu sebelumnya.
Sementara itu, untuk peristiwa sewaktu-waktu adalah seumpama kunjungan dari Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi ke sebuah universitas.
Artinya, kejadian bencana alam harus segera dilakukan setelah terjadinya. Sementara itu, laporan acara kunjungan menteri tidak harus langsung disampaikan setelah kegiatan tersebut selesai.
4. Berkala Atau Periodik
Waktu penyampaian laporan yang terakhir merupakan kebalikan dari penyampaian laporan secara sewaktu-waktu. Jenis waktu penyampaian yang terakhir ini yaitu melaporkan kegiatan yang rutin diselenggarakan.
Pelaporan kegiatan seperti ini dilakukan hanya sekedar sebagai formalitas belaka. Pihak yang berwenang mengetahui bahwa kegiatan tersebut ada, meskipun tanpa adanya laporan.
Adapun contoh laporan secara berkala dapat laporan harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Laporan ini juga dapat dilakukan sebagai bentuk pemberitahuan progres dari suatu kegiatan, misalnya dalam suatu proyek pekerjaan.
Dengan demikian, pihak yang berwenang mengetahui sampai sejauh mana kegiatan tersebut berjalan. Umumnya laporan seperti ini digunakan sebagai bahan untuk evaluasi.
Tujuan Penyampaian Laporan
Laporan diberikan oleh bawahan yang melaksanakan kegiatan sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Penerima laporan biasanya merupakan atasan yang memiliki kewenangan atau yang namanya dijadikan jaminan dalam pelaksanaan. Contoh laporan yang seperti ini umumnya dilakukan pada organisasi atau instansi kelembagaan.
Pada beberapa kesempatan, laporan diberikan kepada masyarakat umum. Laporan yang demikian biasanya merupakan laporan kegiatan swadaya masyarakat setempat atau bersifat menyebarkan informasi kepada masyarakat luas. Adapun tujuan dari penyampaian laporan antara lain, yaitu:
- Penyampaian informasi, di mana laporan diberitakan sebagai penyampaian informasi akan suatu kejadian, peristiwa, atau kegiatan yang akan atau telah terjadi. Hal ini merupakan tujuan utama dari disampaikannya laporan, yakni untuk memberitahukan kepada orang lain.
- Pemberian rekomendasi, biasanya dilakukan pada laporan hasil penelitian. Hasil penelitian yang dilaporkan akan digunakan sebagai bahan dalam mengajukan rekomendasi. Dari laporan penelitian, akan diketahui hasil temuan di lapangan yang kemudian akan dijadikan sebagai tolok ukur dalam pengajuan usulan rekomendasi.
- Evaluasi, bentuk tujuan laporan yang satu ini adalah hasil dari laporan berkala pada progress report atau laporan progres. Bagaimanakah kinerja yang dilakukan selama ini dilihat secara periodic, jika terdapat ketidaksesuaian hasil capaian dengan rencana kerja, maka hal itulah yang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Jenis-Jenis Laporan
Untuk membuat laporan di bedakan dalam beberapa jenis. Pengelompokan jenis laporan ini biasanya dibedakan oleh beberapa faktor. Berikut beberapa jenis laporan, diantaranya:
- Laporan peristiwa. Laporan peristiwa/berita adalah laporan yang menyajikan tentang proses atau keadaan berlangsungnya sebuah peristiwa. Laporan ini dapat diolah melalui unsur 5W+1H, tetapi dimuat dalam bentuk deskriptif. Misalnya surat kabar, majalah, dan sebagainya.
- Laporan diskusi. Laporan diskusi disebut juga notulen adalah laporan yang menyajikan mengenai jalannya diskusi.
- Laporan kegiatan. Laporan kegiatan yaitu laporan mengenai kegiatan yang telah berlangsung. Conohnya: kegiatan OSIS, laporan kegiatan PKL, laporan kegiatan pramuka dan lainnya.
- Laporan perjalanan. Laporan perjalanan adalah laporan yang disusun secara naratif dan kronologis yang berisikan pengalaman dari penulis.
- Laporan penelitian. Laporan penelitian yaitu laporan yang berisi mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.
Prinsip-Prinsip Penulisan Laporan
Laporan pada dasarnya merupakan alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi beberapa syarat. Berikut merupakan syarat atau prinsip dalam menulis laporan
- Lengkap. Lengkap artinya data dan fakta yang ada dalam laporan haruslah lengkap
- Jelas. Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara ganda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat tercapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
- Benar / akurat. Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi yang ada dalam laporan sangat diperlukan.
- Sistematis. Laporan harus disusun sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga akan memudahkan orang lain dalam memahami isinya.
- Objektif. Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporan yang dibuatnya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam menilai sesuatu sesuai dengan yang diamati.
- Tepat waktu. Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan dalam membuat laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
Cara Membuat Laporan
Membuat laporan tidaklah sembarangan seperti mengarang biasa. Untuk menyusunnya diperlukan sistematika yang baik dan benar, supaya laporan bisa tersampaikan dengan baik. Sistematika dalam pebuatan laporan terdari dari beberapa bagian, dintaranya: Judul, Kata pengantar, Daftar isi, Daftar tabel, Daftar gambar dan Daftar lampiran.
Nah dalam bagian-bagian sub bab tersebut harus membuat bagian-bagiannya secara detail. Untuk kejelasannya langsung pembahsannya yang satu ini:
1. Judul
Judul harus disesuaikan dengan acara yang telah anda buat. Selain menjadikan judul sebagai center dari cover utama laporan, jangan lupa untuk menyantumkannya di dalam halaman kedua setelah halaman cover.
2. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi tentang background mengapa acara ada beserta tujuan singkat dibentuknya acara tersebut. Untuk kata pengantar ini harus ada, karena biasanya tujuan dan maksud penulis biasanya disampaikan di pengantar ini.
3. Daftar Isi
Tuliskan nomor halaman dari masing-masing bab untuk memudahkan pembaca mencari informasi yang dibutuhkan. untuk memudahkan bisa membuat daftar isi di akhir sesi pengetikkan laporan untuk mengecek halaman dan konten yang sudah dibuat.
4. Pendahuluan
Penjelasan mengenai keseluruhan acara, tuliskan selengkapnya. Masukkan juga alasan-alasan mengapa dibuatnya acara tersebut, dan apa sajakah yang ada dalam bab pendahuluan? Berikut di bawah ini:
- Latar belakang penelitian. Latar belakang dalam s\sebuah penelitian berisi apa yang menjadi faktor pembuatan acara anda dan bagaimana eksekusi acaranya. Tujuan Pengamatan yang menjadi alasan utama pengamatan acara dan kegiatan tersebut. Kegunaan Pengamatan berisi penjelasan mengenai apa saja kegunaan dan manfaat dari pengamatan tersebut untuk orang lain dan diri sendiri.
- Tujuan kegiatan. Tujuan kegiatan yaitu menjelaskan mengapa acara ini dibentuk atau apa yang melandasi tujuan acara ini dibentuk. Paparkan tujuan secara jelas dan ringkas.
- Isi. Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci mulai dari apa acaranya, siapa saja yang akan menghadiri, apa saja yang akan ditampilkan dan bagaimana run down dari acara tersebut.
- Saran. Pada laporan kegiatan ini, akan memberikan saran untuk pelaksanaan cara berikutnya. Apakah dari segi pelaksanaan yang harus diperbaiki atau dari segi acaranya sendiri. sampaikan secara detail dan jelas agar mampu membantu dalam pelaksanaan acara berikutnya.
- Penutup. Beri ringkasan untuk kegiatan yang sudah dilakukan. Penutup merupakan menjadi bab yang akan menutup laporan kegiatan. sampaikan secara jelas dan tidak berputar- putar.
- Daftar pustaka. Sebutkan dari mana sajakah referensi yang di dapat. Daftar pustaka juga bisa berupa sumber dari media cetak seperti koran atau majalah. Bisa juga dari media online seperti portal,jurnal, berita online dan lainnya.
- Lampiran. Berikan lampiran berupa foto-foto kegiatan di saat pembukaan, pertengahan acara dan penutupan berlangsung. Foto tersebut juga akan mewakili kelengkapan laporan yang telah dibuat.
Contoh Laporan Dari Berbagai Macam Kegiatan
Untuk memahami tentang bentuk laporan, bisa kita lihat contoh laporan yang didapat dari beberapa kegiatan di bawah ini:
1. Contoh Laporan Kegiatan Seminar
[su_box title=”Laporan Kegiatan Seminar”]
SMK MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA
KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI
Alamat: Jalan Slamet Riyadi Nomor 443 Telp. (0271) 712192 Surakarta
LAPORAN KEGIATAN
NAMA KEGIATAN
Tema “Seminar Nasional Bedah Kurikulum 2013” dalam rangka Dies Natalis ke-49 Universitas Negeri Semarang (UNNES) 2014
WAKTU PELAKSANAAN
8 April 2014
TEMPAT
Graha Perhutani Solo
Jl. Slamet Riyadi No. 473 Solo
TUJUAN
Setelah mengikuti seminar nasional Bedah Kurikulum 2013 dengan tema: “Mampukah Kurikulum 2013 menjawab semua tantangan peningkatan kompetensi guru”, diharapkan semua peserta mampu:
- Memahami Kurikulum 2013
- Memahami cara mengembangkan materi Kurikulum 2013
- Mengevaluasi kurikulum 2013
- Memahami cara merancang strategi pembelajaran dan implementasi Kurikulum 2013
- Mengimplementasikan kurikulum 2013 pada semua jenjang pendidikan.
MATERI SEMINAR
Secara umum, materi seminar adalah mengenai Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Prof. Dr. Rustono, M.Hum (TIM PUSKUR Kemendiknas RI).
Materi seminar adalah sebagai berikut.
- Hasil Evaluasi BSNP.
- Arah perubahan Kurikulum.
- Penyederhanaan mapel.
- Pokok-pokok kurikulum 2013.
- Kompetensi inti.
- Kompetensi dasar.
- Struktur kurikulum.
- Beban belajar.
- Pembelajaran tematik integrative.
- Mata pelajaran dan alokasi waktunya.
- Mapel peminatan.
- Standar isi.
- Tabel kompetensi inti.
- Tabel kompetensi dasar.
TINDAK LANJUT
- Terselenggaranya kegiatan/ workshop/ IHT dalam rangka merancang dan mengembangkan strategi pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang dilaksanakan di
- Mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik dan benar
DAMPAK
Dampak kegiatan ini terhadap peningkatan kompetensi peserta selaku pendidik antara lain sebagai berikut.
- Secara umum seminar nasional ini berdampak pada meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional.
- Secara khusus seminar nasional ini berdampak pada meningkatnya pemahaman peserta tentang kurikulum 2013 dan peserta bisa membagikan pemahaman itu kepada pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan kerja (sekolah).
PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat sebagai wujud pertanggungjawaban dari tugas yang diberikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih atas semua dukungan yang diberikan. Semoga bermanfaat.[/su_box]
2. Contoh Laporan Kegiatan Sekolah
[su_box title=”Laporan Kegiatan Sekolah”]
Laporan Kegiatan Porseni Di SMP Dulang Jaya Bandung
Pendahuluan
Masa muda adalah masa yang penuh dengan imajinasi dan daya kreasi yang tinggi, termasuk pada anak-anak yang masih duduk di bangku SMP.
Kreativitas sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepekaan terhadap rasa estetik dan artistik yang nantinya akan memunculkan sikap kritis, kreatif dan apretiatif pada kepribadian para siswa secara menyeluruh.
Sikap tersebut akan muncul dengan diadakannya kegiatan yang memancing daya kreativitas para siswa contohnya kegiatan Porseni atau Pekan Olahraga dan Seni yang diadakan oleh pihak sekolah.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi diri setiap siswa dan mengajarkan kebersamaan dalam mengerjakan sesuatu yang bermanfaat.
Sehingga kegiatan Porseni di sekolah ini harus dilaksanakan demi meningkatkan potensi setiap siswa yang bersekolah di SMP Dulang Jaya Bandung. Maka dari itu, SMP Dulang Jaya telah melaksanakan kegiatan Porseni di luar jam sekolah pada tahun ajaran 2017/2018.
Tujuan Kegiatan Porseni
- meningkatkan kreativitas setiap siswa
• Menciptakan hubungan agar saling kerjasama setiap siswa dalam hal mengelola bakat masing-masing
• Meningkatkan tali silaturahmi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan para guru
• Mencari bibit baru bidang olahraga dan seni
Kegiatan
Nama kegiatan : Pekan Olahraga dan Seni
Tema kegiatan : mengembangkan bakat dan kreativitas demi kemajuan diri
Sasaran kegiatan : seluruh siswa SMP Dulang Jaya Bandung
Tanggal kegiatan : 15 sampai 22 Desember 2017
Tempat kegiatan : SMP Dulang Jaya
Anggaran dana
Pemasukan : Rp 2.500.000,00
Pengeluaran : Rp 2.400.000,00
Penutup
Demikian laporan kegiatan Porseni di SMP Dulang Jaya Bandung yang telah terselenggara dengan lancar dan sukses. Dalam pembuatan laporan ini kami sadar masih banyak kekurangannya.
Maka dari itu kami minta maaf yang sebesar-sebesarnya atas segala kekurangan yang ada pada laporan kegiatan Porseni ini. sekian dan terima kasih.[/su_box]
3. Contoh Laporan Kegiatan Pelatihan
[su_box title=”Laporan Kegiatan Pelatihan”]
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyuluhan pertanian merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan setiap petani baik dalam hal keterampilan maupun sikap agar mereka mampu mengambil keputusan sendiri terkait dengan setiap usaha tani yang dilakukan oleh para petani tersebut.
Jenis pelatihan yang baik harus disertai dengan beberapa kriteria sebagai berikut yaitu tersusunnya kegiatan dengan rapi, terwujudnya sebuah perencanaan yang baik, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi yang memenuhi syarat terpenuhinya sebuah pelatihan.
Tujuan Laporan Kegiatan
Sebagai bentuk tanggung jawab dari kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan dan untuk memenuhi persyaratan pemenuhan tugas ujian akhir semester 7 di Sekolah Tinggi Pertanian Bogor.
METODE PELAKSANAAN
Waktu Dan Tempat
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Hari Sabtu, Tanggal 20 Juli 2018 pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Bertempat di kelompok tani Saung Lembur, Desa Parahitan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Peserta pelatihan
Peserta pelatihan yang mengikuti kegiatan ini diantaranya seluruh anggota serta pengurus kelompok tani Saung Lembur Desa Parahitan, para tokoh masyarakat, serta penyuluh pertanian setempat.
Rincian peserta yang hadir dalam pelatihan yaitu sebagai berikut: anggota beserta pengurus berjumlah 18 orang, tokoh masyarakat berjumlah 4 orang dan penyuluh pertanian berjumlah 3 orang.
Materi Pelatihan
Materi pelatihan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberian pupuk organik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan yang seharusnya dilakukan pada jam 14.00 terpaksa harus mundur menjadi pukul 14.55 dikarenakan beberapa alasan yaitu masih banyaknya petani yang bekerja di sawah atau petani yang memiliki kepentingan lainnya. Jumlah orang yang hadir saat itu 22 orang, belum termasuk penyuluh pertanian yang juga datang terlambat.
Partisipasi para petani dalam kegiatan pelatihan ini masih sangat kurang karena banyak petani yang merasa sudah lebih berpengalaman dalam pembuatan pupuk organik dan ternyata tidak berhasil. sehingga petani malas menggunakan lagi pupuk organik dengan alasan banyak kendala ketika pembuatan pupuk.
Penutupan
Kegiatan pelatihan ini ditutup dengan upacara penutupan, pemberian pupuk organik untuk para petani, serta kepada anggota kelompok secara gratis.[/su_box]
4. Contoh Laporan Kegiatan Lomba
[su_box title=”Laporan Kegiatan Lomba”]
Dasar Pemikiran
Pramuka merupakan salah satu agen perubahan yang menjadi harapan bangsa, negara dan agama yang dituntut untuk mampu berpartisipasi pada setiap kegiatan yang ada di masyarakat. Pramuka harus mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas tubuh dari pramuka itu sendiri dan masyarakat di sekitarnya.
Melalui lomba tangkas pramuka ini diharapkan sebagai penerus bangsa dalam golongan penggalang yang berada di lingkup SMP Maja Lingga Bandung dan sekitarnya agar mampu bereksistensi penuh serta mampu memberikan sumbangsih yang nyata untuk bangsa Indonesia.
Maka dari itu kami dari Universitas Padang Panjang Bandung yang menjadi anggota pramuka mengadakan kegiatan lomba ini untuk mewadahi para generasi muda di SMP Maja Lingga agar menjadi pemuda yang memiliki karakter yang kuat dan nasionalis.
Tujuan Kegiatan Lomba
- Menjadi wadah yang tepat untuk membentuk generasi penerus bangsa yang kuat dan berkualitas.
2. Memupuk rasa persaudaraan di kalangan sesama sisiwa SMP Maja Lingga Bandung.
3. Melatih jiwa kompetitif yang sehat dan kreatif.
4. Mencetak kader pramuka yang mampu menjadi pejuang penerus bangsa yang memiliki jiwa nasionalis.
Nama Dan Tema
Nama kegiatan : Lomba tangkas pramuka penggalang
Tema kegiatan : Menciptakan karakter dan daya juang yang tinggi bagi para pemuda pemudi
Waktu Dan Kegiatan
Hari : Minggu
Tanggal : 15 April 2017
Waktu : Jam 07.00 sampai 16.00
Tempat : Kampus Universitas Padang Panjang Bandung
Penutup
Demikianlah laporan kegiatan lomba tangkas pramuka yang menjadi tanggung jawab kami sebagai penyelenggara lomba dan hasil kegiatan lomba yang telah di laksanakan. Laporan kegiatan lomba ini kami buat dengan sebenar-benarnya, jika masih terdapat banyak kesalahan pada laporan ini akan kami perbaiki lagi di kegiatan selanjutnya.
Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini sampai acara ini sukses, semoga bantuan kalian mendapat balasan dari Tuhan YME. Amin.[/su_box]
5. Contoh Laporan Kegiatan Pentas Seni
[su_box title=”Laporan Kegiatan Pentas Seni”]
Pendahuluan
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaNya dan rahmatNya.
Indonesia memiliki beragam budaya yang indah dan tak lepas dari macam-macam karya seni yang memukau. Maka kami dari OSIS ingin menyelenggarakan sebuah pentas seni di SMU Hitam Putih. Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan apresiasi para siswa terhadap kesenian dan kebudayaan khususnya yang berasal dari Indonesia.
Melalui kegiatan ini kami sangat berharap akan tumbuh cinta dan kepedulian terhadap seni dan budaya Indonesia maupun seni dan budaya modern. Acara pentas seni ini dapat menjadi ajang hiburan bagi para siswa menjelang UAS tiba.
Latar Belakang
Kegiatan atau acara pentas seni ini dilaksanakan sehubungan dengan hari Ibu yang sering kita peringati setiap tanggal 22 Desember. Anggap saja acara pentas seni ini merupakan perayaan kecil-kecilan dari siswa siswi dan sebagai rasa terima kasih kepada Ibundanya masing-masing.
Tujuan Acara Pentas Seni
- Mengembangkan bakat, potensi dan kreatifitas para siswa.
2. Sebagai bentuk apreasiasi siswa.
3. Sebagai ucapan terima kasih kepada seluruh ibu di dunia.
4. Sebagai acara komersial.
5. Melestarikan kesenian Indonesia.
6. Melestarikan budaya Indonesia.
Waktu Dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu 5 Juli 2017
Waktu : Pukul 09.00-selesai
Jenis Kegiatan Yang Ditampilkan
- Tari tradisional perwakilan dari para siswi
2. Musik tradisi dan kreasi seni dari siswa siswi seperti modern dance, band serta vokal grup dari masing-masing ekstrakurikuler.
3. Teater persembahan dari anak-anak yang mengikuti ekstrakurikuler teater.
Penutup
Demikian hasil dari laporan kegiatan pentas seni yang telah kami selenggarakan, alhamdulillah acara tersebut berjalan dengan lancar dan sukses. Mohon maaf yang sebenar-benarnya apabila masih ada kekurangan dari laporan kegiatan yang kami buat. kami berharap pembaca dapat menyampaikan kritik atau sarannya yang membangun. Sekian dan terima kasih.[/su_box]
6. Contoh Laporan Kegiatan Pramuka
[su_box title=”Laporan Kegiatan Pramuk”]
BAB I
Latar Belakang
Gerakan pramuka merupakan wadah yang tepat dalam pengembangan diri, bakat dan minat untuk seluruh anggota pramuka. Anggota pramuka tersebut nantinya harus mendapatkan berbagai kegiatan pramuka yang bersifat mendidik. Karena pramuka merupakan tempat untuk menjalankan aktivitas para anggota pramuka.
Segala kegiatan yang ada di dalamnya juga harus terencana dengan baik, memiliki persiapan yang matang, serta bisa dinilai baik dari segi pendidikan maupun kejiwaan para anggota pramukanya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka evaluasi pelaksanaan gerakan pramuka disesuaikan dengan program gugus depan SMP Gunung Jati Bandung yang dibuat dalam laporan tertulis.
Sasaran kegiatan
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan latihan mingguan ini adalah para anggota pramuka dari SMP Gunung Jati yang berada di gugus depan. Peserta yang berasal dari kelas 7 dan 8, maupun yang berasal dari penggalangan inti kelas 7,8 dan 9.
Manfaat kegiatan
Manfaat kegiatan gerakan pramuka ini secara umum yaitu untuk mengukur kemajuan kepramukaan di lingkungan gugus depan SMP Gunung Jati.
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan
Pembiayaan kegiatan pramuka ini dibiayai oleh SMP Gunung Jati sendiri yang dialokasikan dari dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS.
BAB II
Laporan Kegiatan Pengembangan Diri Kepramukaan di SMP Gunung Jati
- Materi, waktu, tempat dan kegiatan latihan dari awal hingga akhir.
- Materi saja
- Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan ini disesuaikan dengan keadaan, namun waktu yang pasti dari kegiatan latihan adalah jam 4 sore setiap hari Senin.
- Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan latihan mingguan dilaksanakan di SMP Gunung Jati, jika tidak di lapangan maka latihan dilakukan di dalam salah satu kelas.
- Isi kegiatan
Pelaksanaan kegiatannya mudah saja diisi dengan kegiatan yang mendidik dan juga menghibur agar para anggota pramuka tersebut tidak bosan.
- Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai oleh para anggota pramuka yang mengikuti kegiatan pelatihan ini ternyata cukup memuaskan karena sekitar 75% dari anggota pramuka ini memahami dan dapat menangkap materi yang telah diberikan.
Yang lebih baik dari pemahaman materi ini adalah mengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari pada lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah tanpa melupakan ajaran moral yang diberikan oleh orang tua di rumah.
Dari 25% yang kurang memahami materi yang di disajikan biasanya disebabkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana yang mendukung yang berkaitan dengan latihan kepramukaan yang telah dilaksanakan.
BAB III
Penutup
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan kepramukaan ini diantaranya yaitu :
- Perlu dibentuknya kepengurusan gugus depan agar kinerja tenaga pendidik maupun kependidikan menjadi lebih terorganisir.
Kurangnya sarana sebagai pendukung dalam kegiatan latihan kepramukaan.
3. Masih ada siswa yang enggan mengikuti pelatihan ini dan belum adanya kesadaran akan pentingnya latihan pramuka untuk kehidupan sehari-hari suatu hari nanti.[/su_box]
7. Contoh Laporan Kegiatan PPS
[su_box title=”Laporan Kegiatan PPS”]
Latar Belakang
Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah sarana yang berhubungan dengan pelaksanaan kedaulatan rakyat yang ada di wilayah propinsi atau kabupaten di masing-masing daerah.
Pemilihan kepala daerah dan wakil daerah dipilih langsung oleh rakyat dan merupakan pesta politik bagi bangsa Indonesia menuju kehidupan politik yang bersifat demokratis dan bertanggung jawab.
Panitia pengawas pemilihan umum bertugas dalam melaksanakan pengawasan terhadap seluruh kegiatan atau proses pemilihan umum tersebut serta seluruh tahapan acara dalam pelaksanaan pemilihan umum yang berlangsung.
Panitia pengawas pemilihan umum ini nantinya akan meneruskan laporan dan temuan yang menjadi pelanggaran kepada KPUD, kemudian untuk temuan dan laporan yang ternyata mengandung unsur pidana juga akan diteruskan kepada tim penyidik.
Laporan akhir hasil pengawasan terhadap pemilihan gubernur beserta wakilnya di wilayah Sumatera Utara di tahun 2013 ini diharapkan akan menjadi contoh yang baik bagi tahapan pemilihan umum di daerah lainnya.
Secara umum, hasil pengawasan pemilihan umum kecamatan Tunggul Sari terhadap pemilihan gubernur Sumatera beserta wakilnya khususnya di kecamatan Tunggul Sari ini sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan Undang-Undang Indonesia tahun 1945. Hal ini terlihat dari suasana pemilihan yang kondusif dan hasil pencapaian pemilihan yang berjalan aman dan damai.
Tujuan
- Sebagai bahan laporan dan sebagai tanggung jawab para pengawas dalam melaksanakan tugasnya sebagai panitia pengawas pemilihan gubernur dan wakilnya wilayah Sumatera Utara selama masa bakti gubernur dan wakilnya berlangsung.
- Memberi gambaran secara umum hasil pengawasan pada setiap tahapan pemilihan gubernur dan wakilnya di kecamatan Tunggul Sari.
- Dapat dijadikan bahan analisis serta evaluasi terhadap proses pelaksanaan pemilu selanjutnya.
- Sebagai tuntutan normatif terhadap perundang-perundangan di Indonesia mengenai pengawas pemilu.
- Dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan untuk para pengawas dalam melaksanakan tugasnya.[/su_box]
Tips Dalam Menulis Contoh Laporan Penelitian
Berbeda dengan jenis laporan yang lainnya, laporan penelitian ditulis berdasarkan hasil penelitian dan perlu ada kajian mendalam. Terdapat kaidah-kaidah khusus dalam penulisan laporan penelitian.
Hal tersebut dikarenakan, laporan penelitian memiliki nilai intelektualitas yang hanya dimiliki oleh penulisnya saja. Berikut ini adalah beberapa tips dalam menuliskan contoh laporan penelitian:
1. Tahu Tema dan Topik Penelitian
Poin pertama ini merupakan hal yang paling mendasar dalam penulisan sebuah laporan penelitian. Menuliskan laporan penelitian tanpa mengetahui dengan jelas apa tema dan topik penelitian yang dilakukan sama saja seperti melukis dalam gelap. Artinya sia-sia saja mencoba menuliskan laporan penelitian karena jelas tidak akan tahu apa-apa.
2. Memahami Judul Penelitian
Setelah mengetahui tema dan topik penelitian, hal berikutnya adalah harus memahami judul penelitian. Banyak yang berpendapat, memberikan judul dapat dilakukan di akhir setelah seluruh hasil penelitian telah terselesaikan, padahal itu salah.
Hal ini karena, judul penelitian digunakan sebagai landasan awal mengenai arah penelitian yang dilakukan. Segala isi dalam sebuah laporan penelitian merupakan hasil turunan dari judul yang tercantum di depan.
3. Dalami Maksud dan Tujuan Penelitian
Apa sebenarnya yang diinginkan dari penelitian yang dilakukan tersebut, apa yang ingin dicapai. Maksudnya yaitu, harus dapat menjawab pertanyaan mengapa penelitian tersebut layak dilakukan.
Adakah nilai urgensi dari penelitian itu sehingga harus dilakukan dan dituliskan dalam bentuk laporan. Inilah yang akan melatarbekangi pelaksanaan penelitian.
4. Lakukan Kajian Teori-teori Terkait
Hal paling mendasar yang membedakan laporan penelitian dari laporan lainnya adalah bagian ini, kajian teori. Laporan lainnya tidak memiliki kajian teori, dan jikalau pun ada, tidak akan semendalam pada laporan penelitian.
Bisa dikatakan, bahwa kajian teori merupakan nyawa dari penelitian yang dilakukan. Kajian teori inilah yang akan menentukan kerangka pikir dari penelitian.
5. Paham akan Cara Penulisan yang Baik dan Benar
Dalam menulis laporan penelitian, harus paham betul dengan cara penulisan baku yang benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Ini disebabkan karena laporan penelitian merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang harus dituliskan menurut kaidah yang berlaku.
Biasanya setiap institusi pendidikan tinggi akan memiliki struktur penulisan laporan penelitian yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada aturan mana yang dianut.
6. Amalkan Penulisan Sitasi
Tips terakhir dalam penulisan suatu laporan penelitian adalah perlunya dalam memahami dan mengamalkan tentang sitasi. Mungkin kata ini masih kurang akrab di telinga, dan yang lebih dikenal yaitu kutipan.
Ada aturan-aturan tersendiri dalam menuliskan sitasi atau kutipan ini. Terdapat beberapa aturan dalam penulisan sitasi yang berlaku secara internasional dan penggunaannya tergantung pada jenis laporan penelitian yang dituliskan.
Laporan kegiatan di atas contoh laporan kegiatan yang singkat. Diantaranya yaitu contoh laporan kegiatan pelatihan, contoh laporan kegiatan lomba, contoh laporan kegiatan seminar, contoh laporan kegiatan pameran, contoh laporan kegiatan observasi, outbound, contoh laporan kegiatan olahraga, contoh laporan kegiatan perpisahan, dll.
Setelah melihat cara dan bagaimana membuat laporan,tidak sulit bukan untuk membuatnya? Hanya perlu untuk memahami kaidah utama dan standar pembuatan yang berlaku agar laporan yang dibuat sesuai dengan laporan resmi lainnya.
Selain itu dalam memperhatikan aturan yang ada akan membuat tulisan lebih rapi dan profesional. Semoga bisa mendapatkan inspirasi setelah membaca artikel ini dan salam sukses!