Cara Bisnis Dropship ! Peluang Usaha Online Tanpa Modal Mudah

Bisnis Dropship

Bisnis Dropship Di tengah perkembangan ekonomi digital seperti sekarang, bisnis tanpa modal bukanlah suatu hal yang tidak mungkin. Keuntungan akan tetap didapatkan meskipun tidak memiliki modal.

Salah satu caranya yaitu, menjalankan bisnis dengan sistem bisnis dropship. Metode bisnis ini sangatlah cocok untuk pebisnis pemula. Bisnis dropship adalah metode bisnis online di mana seseorang dapat menjual barang tanpa memiliki stok barang yang akan dijual.

Bisnis ini berarti memanfaatkan kerja sama antara supplier barang dan penjual. Keuntungan yang didapat pada bisnis ini berasal dari selisih harga jual yang berasal dari supplier.


Memulai Bisnis Menjadi Dropshipper

Memulai Bisnis Menjadi Dropshipper

Bisnis dropship dapat dilakukan oleh siapa saja karena tidak membutuhkan modal yang besar. Namun, bisnis ini memiliki tantangan tersendiri.

Misalnya, adanya komplain karena mundurnya jadwal pengiriman ataupun produk yang diterima tidak sesuai dengan yang di foto. Untuk itu, perlu mengetahui lebih dulu bagaimana langkah untuk memulai bisnis dropship, yakni sebagai berikut:

1. Carilah Produk yang akan Dijual

Sebelum memulai bisnis ini, pastikan mencari dahulu produk yang akan dijual. Carilah produk yang sekiranya banyak dipakai orang atau produk yang unik.

Dengan demikian, produk tersebut akan cenderung mudah dijual di pasaran karena telah memiliki market yang telah tersedia.

Produk yang dijual juga bisa berdasarkan minat ataupun yang sesuai dengan lingkungan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mudah memahami target market atas produk yang akan dijual. Jika ingin menjual produk yang masih asing dijual, lakukanlah riset pasar.

2. Pilihlah Supplier yang Terpercaya

Sebagai seorang dropshipper, berarti tidak campur tangan akan pengecekan kualitas barang yang akan dikirim. Proses pengiriman barang juga tidak dilakukan oleh seorang dropshipper.

Maka, bersiaplah jika konsumen komplain soal keterlambatan barang atau hambatan saat proses pengiriman barang.

Oleh karena itu, sebagai dropshipper perlu memilih supplier yang terpercaya dan terbukti memiliki kualitas produk yang baik dan tepat.

Hal ini tentunya dapat menghindari komentar negatif dan mendapatkan reputasi yang buruk yang diperoleh dari konsumen. Dengan memiliki reputasi yang baik, maka usaha akan menjadi Top Seller ataupun Premium Seller.

3. Mulailah Kerjasama dengan Supplier dan Tentukan Harga Jual

Kerjasama dengan supplier, dimulai dengan adanya seleksi yang kemudian didapatkan supplier yang bagus dan baik. Produk kemudian dapat di pesan untuk diuji terlebih dahulu. Jika proses yang dilakukan berjalan dengan mulus, maka hubungan dapat terjalin dengan baik.

Mengenai harga, biasanya supplier telah menentukan harga produk yang akan dijual. Dibutuhkan ketentuan yang jelas soal harga jual.

Supplier biasanya akan memberlakukan harga agar dropshipper tidak merusak dan menjatuhkan harga pasaran. Keuntungan yang didapat hanya sekitar 10% – 20% untuk satu produk. Namun, jika penjualan tinggi, maka akan mendapat banyak keuntungan.

4. Tentukan Brand

Dalam membangun bisnis dropship, maka diperlukan sebuah brand atau merek yang kuat diingat oleh konsumen. Membangun sebuah brand, dapat dimulai dengan melakukan pemilihan nama toko, membuat konten yang berkualitas dengan menampilkan foto yang bagus. Selain itu, juga menghadirkan pelayanan yang maksimal.

Usahalah agar toko yang dibangun, memberi kesan profesional pada konsumen. Hal ini tidak hanya berlaku pada toko offline, namun toko online juga membutuhkan branding yang apik. Selain untuk menarik konsumen, branding juga berguna agar produk menjadi dikenal sehingga mudah dijual.

5. Promosikan Produk yang Akan Dijual

Dalam melakukan penjualan produk dropship, diperlukan pemasaran dan promosi yang efektif dan efisien. Hal ini tentunya agar produk yang beredar dipasaran menjadi mudah dikenali konsumen dan menjaring banyak pembeli. Caranya yakni dapat dipromosikan melalui forum jual beli, seperti FBJ detik, kompas, dan kaskus.

Promosi juga dapat dilakukan melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram. Di Facebook misalnya, terdapat grup jual beli untuk keperluan promosi.

Hal ini tentunya memudahkan pertemuan antara penjual dan pembeli. Calon pembeli hanya tinggal menghubungi penjual melalui media sosial jika ingin membeli barang.

Baca Juga: Usaha Modal Kecil


Cara Menjual Produk Dropship

Cara Menjual Produk Dropship

Jika telah mengetahui tahapan untuk memulai bisnis dropship, selanjutnya adalah mengetahui cara menjual produknya.

Produk yang akan dijual hendaknya dimaksimalkan cara penjualannya. Terdapat banyak cara untuk menjual produk dropship, antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Membuat Website Sendiri

Jika akan menjual produk secara online, maka dapat membuat toko online khusus produk dropship. Dengan membuat website produk tersebut, maka konsumen akan melihat produk yang dijual secara profesional dan terpercaya. Dengan membuat website, maka secara lambat laun akan terbentuk brand dalam sebuah produk yang dijual.

2. Memaksimalkan SEO

Setelah membuat website untuk produk yang akan dijual, maka cobalah memaksimalkan dengan teknik SEO. Hal ini digunakan untuk memaksimalkan penjualan.

Dengan menggunakan teknik SEO, maka produk yang dijual akan berada di rating tertinggi di search engine. Dengan begitu, pesanan produk akan menjadi banyak dan usaha menjadi sukses.

3. Memanfaatkan Media Sosial

Media sosial merupakan media promosi yang sangat digandrungi karena terbukti dapat meningkatkan penjualan. Jumlah pengguna media sosial yang besar berarti adanya peluang calon pembeli.

Biaya yang dihabiskan untuk melakukan promosi di media sosial juga cenderung sedikit namun efektif. Promosi di media sosial juga dapat menjadi viral yang kemudian akan dikenal lebih banyak orang.

4. Menjual di Marketplace

Menjual produk dropship juga dapat dilakukan di berbagai marketplace. Manfaatkan marketplace yang ada, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Kaskus Jual Beli.

Menggunakan media marketplace dalam penjualan juga cenderung diminati karena pembeli menggunakan pihak ketiga, sehingga lebih meyakinkan untuk melakukan transaksi jual beli.

5. Dijual Secara Offline

Jika produk yang dijual adalah produk yang digunakan sehari-hari, maka produk tersebut dapat dijual secara offline. Tawarkan produk tersebut di lingkungan sekitar, dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut.

Bisa juga menggunakan media pamflet untuk mengenalkan produk. Jika tepat dalam melakukan pendekatan pribadi, maka akan dapat menjaring banyak pembeli.

Baca Juga: Bisnis Laundry


Keuntungan Menjalankan Bisnis Dropship

Keuntungan Menjalankan Bisnis Dropship

Dalam memulai bisnis, bisnis menggunakan sistem dropship dapat menjadi pilihan. Jika tertarik menjalaninya, sebaiknya ketahui dulu keuntungan dalam menjalankannya.

Hal ini dapat menjadi pertimbangan sebelum merintis bisnis ini. Beragam keuntungan dalam menjalankan bisnis dropship, diulas sebagai berikut:

1. Tidak Memerlukan Modal yang Besar

Bisnis dropship dikenal dengan bisnis yang membutuhkan modal yang kecil atau bahkan bisa tidak menggunakan modal sama sekali.

Pengelolaan, pengiriman dan pasokan barang dikelola oleh supplier. Bisnis ini juga tidak perlu belanja stok barang dan tidak memerlukan tempat untuk menyimpan barang jualan.

2. Praktis

Sebagai dropshipper, tugasnya hanyalah merancang strategi penjualan dan melakukan promosi. Jika terdapat pesanan, penjual hanyalah meneruskan kepada supplier.

Penjual tidak direpotkan dengan pengepakan dan pengiriman barang yang dijual. Hal ini tentunya sangat praktis dijalankan jika ingin menambah pemasukan dengan berbisnis.

3. Resiko Kerugian yang Minim

Resiko dalam bisnis ini sangatlah minim karena tidak memerlukan produksi barang sendiri. Dengan menjalankan bisnis ini, penjual tidak perlu pusing akan sisa stok barang dan gaji karyawan.

Walaupun mengalami kegagalan, tidak akan kehilangan banyak uang. Dengan menjalankan bisnis ini, akan mendapatkan banyak pengalaman berharga.

4. Fleksibel

Jika memiliki waktu dan modal yang terbatas, bisnis ini cocok dilakukan. Lokasi dan waktu yang dibutuhkan sangatlah fleksibel. Penjual dapat mengaturnya sendiri kapan aktivitas penjualan dimulai dan diakhiri. Penjualan juga dapat dilakukan di mana saja, yang terpenting memiliki kuota internet dan pulsa telepon.

5. Memupuk Kemampuan Berbisnis

Dalam bisnis dropship, tiap harinya akan bertemu dengan beragam jenis konsumen. Hal tersebut tentunya akan membawa penjual memahami psikologi konsumen.

Hal ini lah yang menjadikan pengalaman begitu berharga. Semakin lama menjalankan bisnis ini akan semakin memupuk kemampuan berbisnis. Sehingga dapat mengetahui kebutuhan yang diinginkan oleh pasar.

Baca Juga: Bisnis Kecil Kecilan


Kerugian dalam Menjalani Bisnis Dropship

Kerugian Dalam Menjalani Bisnis Dropship

Dalam berbisnis, pastilah ada kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu bisnis pun yang hanya memiliki keuntungan semata saat dijalankannya.

Termasuk bisnis dengan menggunakan sistem dropship. Berikut adalah ulasan mengenai kerugian dalam menjalankan bisnis dengan sistem dropship, yaitu sebagai berikut:

1. Tidak Adanya Akses untuk Memantau Stok Produk

Dalam bisnis ini, penjual hanyalah bertugas untuk fokus dalam menjual produk. Semua stok produk hanya ada di supplier, sehingga penjual tidak memiliki data stok yang paling up to date.

Dengan begitu, adanya keterlambatan saat menerima informasi mengenai produk yang dijual. Hal tersebut kemudian menghambat penyampaian informasi pada konsumen.

2. Keuntungan Minim

Biasanya, supplier sudah menentukan harga jual produk dan memberikan keuntungan yang kecil untuk dropshipper. Hal ini tentunya berbeda jika langsung sebagai reseller atau memproduksi jualan sendiri.

Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penjualan yang baik dan pandai dalam memasarkan produk. Sehingga keuntungan yang kecil jika diakumulasikan menjadi besar jika banyak barang yang terjual.

3. Resiko Komplain Konsumen

Karena tidak adanya kendali terhadap produksi barang, maka penjual tidak memiliki kontrol dalam hal data stok barang dan kondisi barang.

Selain itu, tidak adanya akses update stok barang juga beresiko konsumen kehabisan barang padahal sudah melakukan pembayaran. Kekurangan ini kemudian dapat dijadikan bahan komplain dari konsumen.

4. Kesulitan Menjual Karena Belum Pernah Melihat Barang

Tantangan dalam menjalankan bisnis ini adalah sulitnya menjual barang yang belum pernah dilihat langsung. Penjual tidak dapat memastikan bagaimana kualitas barang yang dijual.

Tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan mencari ulasan produk. Kemudian carilah produk dari supplier yang terpercaya.

5. Membosankan

Pada awalnya, penjual akan bersemangat dalam menjalankan bisnisnya. Namun, bisa saja ditengah-tengah terjadi kebosanan karena setiap harinya hanya melihat komputer, laptop, ataupun handphone untuk mengawasi penjualan.

Oleh karena itu, dibutuhkan target penjualan sehingga setiap harinya dipaksa untuk selalu bersemangat dan bekerja keras.

6. Memiliki Kompetitor yang Banyak

Dengan memiliki banyak keuntungan, maka bisnis ini banyak dipilih sebagai awal mula merintis bisnis. Namun, di sisi lain banyaknya orang yang tertarik menjalankan bisnis ini berarti memiliki banyak kompetitor.

Sebagai tips, fokuslah dengan produk yang dijual dan usaha dalam menjualan produk. Jangan terpaku pada penjualan murah karena semua penjual berpikiran sama.

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu bisnis dropship, cara merintisnya, kelebihan dan kekurangan dalam menjalankannya. Jika benar-benar ingin menjalankannya, carilah supplier yang terpercaya dan profesional.

Hal tersebut dapat meminimalisir resiko yang akan dihadapi. Semoga bermanfaat dan membantu dalam menjalankan bisnis menggunakan sistem dropship.

Bisnis Dropship

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *