Bisnis Yang Menguntungkan – Memulai bisnis sering menjadi masa yang sulit terutama bagi yang baru pertama mencoba.
Sebelum memulainya, calon pebisnis haru mengetahui apa bisnis yang menguntungkan, bagaimana cara menemukannya, dan bagaimana mengelolanya kelak. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga hal tersebut.
Cara Menemukan Bisnis Yang Menguntungkan
Berbagai bisnis terkait kuliner, penjualan produk, jasa, dan banyak hal lainnya selalu berkembang. Sebagai konsumen, bisnis yang sudah besar terlihat menggiurkan dan menjanjikan.
Namun dari sisi pebisnis, hal ini adalah hasil dari usaha yang panjang. Menemukan bisnis yang menguntungkan atau berpotensi, adalah langkah pertama yang harus ditempuh. Berikut adalah caranya.
1. Lihat Tren
Kebanyakan pebisnis yang handal melihat tren sebagai peluang. Hanya dengan melihat apa yang sedang disukai remaja misalnya, ia bisa menemukan barang untuk dijual.
Misalnya bisnis cafe yang menjamur di semua kota. Ini terjadi karena melihat remaja dan bahkan orang dewasa suka menghabiskan waktu di tempat ngopi yang memiliki akses internet gratis.
Maka kemudian banyak orang berlomba-lomba membuat cafe dengan menu kopi dan teh kekinian. Lengkap dengan tempat yang nyaman, dan fotogenik.
Lambat laun para konsumen mulai ketagihan dengan menu kopi. Lalu sering membawa kopi tersebut pulang. Istilahnya take away.
Mereka tak hanya kecanduan duduk-duduk di cafe, namun juga terkena kecanduan kopi. Lalu mulai muncul banyak kedai kopi yang lebih kecil dan mengusung konsep take away.
Kedai hanya berisi sebaris meja yang terkait dengan kasir dan dapur, sekedar untuk duduk saat menunggu pesanan. Dari contoh ini bisa dilihat bahwa tren, terus berganti.
Meski hanya berkisar dalam hal perkopian, gaya minum dan kebiasaan konsumen bisa mengubah cara berbisnis pemilik cafe. Mereka yang sukses, mengikuti tren sekaligus awas terhadap perubahannya. Mereka yang tenggelam, mengikuti tren satu kali, kemudian tidak berkembang.
2. Cari Masalah Masyarakat
Cara kedua untuk menemukan bisnis yang menguntungkan adalah dengan melihat masalah di masyarakat. Sudah banyak industri dan bisnis yang berkembang karena berawal dari keinginan memberi dampak sosial.
Di India, ketika wanita tidak sadar pentingnya pembalut dan tak mampu membelinya, seorang biasa menemukan masalah tersebut. Ia kemudian berusaha membuat sendiri pembalut untuk istrinya.
Namun kemudian berhasil menjadi pebisnis yang tak hanya besar perusahaannya namun berguna untuk masyarakat. Ia adalah Muruganantham, pemilik bisnis pembalut di India.
Ia tak hanya menemukan masalah, ia memberi solusi, dan bahkan memberikan efek baik pada masyarakat. Ini adalah salah satu contoh yang perlu diperhatikan.
Di Indonesia ada banyak perusahaan baru, seperti Gojek, Halodoc, Tokopedia, dan lain sebagainya. Mereka menemukan masalah dalam masyarakat kemudian membuat solusi.
Meski perlahan, bisnis mereka berkembang dan diterima. Mungkin pada awalnya bisnis yang menyelesaikan masalah masyarakat itu dianggap aneh atau gila.
Ini dikarenakan masih belum ada bisnis serupa. Lambat laun, masyarakat mulai sadar bahwa ini baik untuk mereka, lalu mereka mulai bergantung kepada produk dan jasa bisnis tersebut.
Ketika sudah menemukan masalah, kemudian mendapat solusi, meski sulit namun jika memang ada kemauan yang besar teruskanlah. Mungkin saat itu banyak mulut yang mencaci, namun kelak mereka akan berterimakasih.
3. Cari Kekurangan Dari Bisnis Yang Sudah Ada
Cara ketiga untuk menemukan bisnis yang menguntungkan adalah dengan mencari celah dari bisnis yang sudah ada. Misalnya, penjualan melalui instagram.
Secara iklan cukup mudah, dan murah. Namun kesulitannya adalah ketika akan memesan produk ia harus berpindah ke media lain, misalnya whatsapp atau aplikasi chat lainnya.
Dari masalah ini, instagram kemudian memunculkan pilihan untuk menggunakan akun bisnis. Disini penjual bisa langsung memberikan deskripsi, harga berikut link menuju websitenya.
Ini adalah contoh nyata bahwa instagram bisa bertahan karena sadar terhadap kekurangan sendiri. Ia terus berkembang sehingga pengguna tidak sempat lari atau mencari media berjualan lain.
Kecerdasan instagram dalam mencium masalah ini bisa dicontoh oleh pengusaha pemula. Lihat sekitar dan teliti, apakah ada hal yang bisa diperbaiki dari bisnis yang ada.
Tips Memilih Bisnis Yang Cocok
Setelah memahami tiga cara menentukan bisnis yang menguntungkan, dan melihat betapa banyaknya jenis bisnis yang ada, masalah selanjutnya adalah bagaimana memilih bisnis yang cocok dan menguntungkan. Berikut adalah penjelasannya.
1. Cari Bidang Yang Disukai
Dari sekian banyak bisnis yang ada, pasti ada hal yang paling disukai. Misalnya jika seseorang suka makan, pasti ada makanan yang paling favorit, misalnya ayam.
Nah ia bisa membuka bisnis ayam, sebab ia mengerti ayam dengan bumbu apa yang paling enak dan disukai masyarakat. Masakan ayam apa yang sedang tren, dan bagaimana orang suka menyantap ayam. Apakah di rumah, resto, atau di tempat lain.
Singkatnya, ketika seseorang menyukai sesuatu, ia akan dengan mudah melakukan riset dan menemukan solusi dari suatu masalah. Ia akan dengan senang hati menjalankan pekerjaan itu meski berat. Alasannya, karena sudah suka.
Memilih hal yang paling disukai dari banyak hal yang ada adalah salah satu tips jitu untuk mengembangkan bisnis yang menguntungkan. Ini juga akan menjadi alasan terbesar mengapa seseorang tetap ada dalam suatu bisnis.
2. Sesuai Dengan Keahlian
Tips kedua adalah menyesuaikan pilihan terhadap keahlian. Cari keahlian utama dalam diri. Apakah dalam bidang produksi atau jasa.
Misalnya, si A suka makan ayam, ia juga pandai memasak. Maka ia bisa langsung membuka tempat makan sekaligus menjadi koki. Tujuannya tentu untuk menekan harga modal, sebab tidak perlu membayar koki.
Namun jika orang tersebut hanya suka makan, dan tidak bisa memasak ia tidak perlu memaksakan diri. Ia bisa membayar koki kemudian melakukan yang dikuasai saja. Misalnya membuat aplikasi delivery order, atau fokus pada cara memasarkan makanannya.
Apapun yang dilakukan pemilik bisnis di awal, harus benar-benar dikuasai. Tujuannya adalah agar bisnis lebih cepat stabil dan berkembang.
3. Sesuai Dengan Keadaan Finansial
Tips berikutnya adalah menyesuaikan terhadap keadaan finansial. Ini terkait dengan modal. Bisnis yang cocok dari segi finansial adalah bisnis yang sesuai dengan keadaan keuangan pribadi. Sesuai dengan tabungan atau pendapatan yang sudah ada. Artinya, untuk mengawali bisnis keuangan sudah siap.
Beberapa orang siap menggadaikan semua asetnya. Namun ini hanya akan efektif, jika bisnis yang dijalani sudah siap berkembang.
Jika pinjaman dilakukan sebelum memulai bisnis, ia akan lebih banyak merugi. Pertama, bisnisnya masih mungkin kacau atau tidak berhasil. Padahal ia harus mengangsur, sedangkan angsuran datangnya dari penghasilan.
Jika bisnis tersebut berhenti, ia tidak punya penghasilan. Sementara uang harus segera dikembalikan. Ini akan berakibat kehidupan pribadi terganggu dan sangat tidak menguntungkan bagi kesehatan finansial.
Gunakan modal sesuai kemampuan. Bila perlu cari bisnis yang berputar cepat untuk bisa menabung. Kemudian setelah ada tabungan baru membuka bisnis yang lain. Ini jauh lebih aman meski memakan waktu lama.
Atau jika harus meminjam, pinjamlah pada keluarga agar bebas dari bunga bank. Setidaknya meski mengangsur uang yang keluar akan sama besarnya dengan uang yang dipakai. Sehingga nyaris tidak ada kerugian.
Tips Mengelola Bisnis Agar Menguntungkan
Berikutnya, setelah memahami cara menemukan bisnis yang menguntungkan dan bisnis mana yang cocok. Akan dibahas lebih lanjut mengenai tips mengelola bisnis.
1. Gunakan Modal Yang Ada
Semua bisnis mandiri sebenarnya bisa dilakukan dari nol. Yang membedakan sukses atau tidaknya adalah cara seseorang mendapatkan keuntungan dan modal.
Ada yang bersabar mengambil untung sedikit demi sedikit agar bisa memperbesar bisnis, ada juga yang ingin keuntungan besar dari pertama transaksi.
Memupuk bisnis sejak masih angka nol rupiah jauh lebih mudah dibanding menyuntik dengan dana besar di awal. Sebab tanpa manajemen dan sistem yang matang berapapun uang akan habis.
2. Jangan Terburu-Buru Mengajukan Pinjaman
Terkait dengan jumlah modal, bisa melihat banyak contoh, misalnya dari pengusaha rumput laut Tao Kae Noi. Ia tidak langsung mengajukan pinjaman untuk mendapat modal.
Ia bermain game online, kemudian berjualan tanpa modal untuk mendapat keuntungan. Modal yang dimiliki saat itu adalah kemampuan dan kecerdasan.
Kemudian uang yang dimiliki digunakan untuk belajar berdagang, riset dan akhirnya ketika ada pesanan besar barulah ia meminjam ke bank. Ia berani meminjam, karena yakin bahwa uang yang dipinjam bisa dikembalikan.
Jika ingin menjadi pebisnis handal sepertinya, maka strategi ini harus diterapkan. Memulai haruslah bersabar, pinjam hanya boleh dilakukan saat ada kepastian untuk bisa membayar.
3. Buat Manajemen Yang Teratur
Tips ketiga untuk mengelola bisnis yang menguntungkan adalah membuat manajemen, terutama terkait barang, uang, dan pegawai. Catat semua barang masuk, harga modal, harga jual, hingga detail penjualan meski yang dijual hanya 1 barang per minggu.
Kelak, kedisiplinan ini akan membawa pebisnis ke level lebih tinggi. Ketika modal sudah banyak barang sudah berpuluh-puluh ribu jumlahnya, sistem manajemen akan mengikat semua proses perdagangan. Hasilnya uang modal bisa terus berkembang dan pemasukan terus tercatat rapi.
Pebisnis akan tahu, berapa omzet perbulan, gaji pribadi, gaji karyawan, hingga menganalisis kesalahan marketing atau kesalahan lainnya. Manajemen sangat penting, dan harus dijalankan dengan disiplin.
4. Lakukan Beberapa Iklan Mulai dari Yang Gratis Hingga Berbayar
Tips berikutnya terkait dengan pemasaran. Setiap penjual pasti ingin barangnya laris. Cara memasarkannya tentu dengan melakukan iklan.
Coba lakukan iklan dimana saja yang gratis, kemudian lihat responnya. Bila perlu tanyakan kepada pembeli dimana ia melihat iklan tersebut.
Dari sini akan terlihat iklan seperti apa dan dimana yang paling efektif. Bandingkan antara yang gratis dan berbayar, di tempat A atau B, model video atau foto dan lain sebagainya.
5. Tambah Modal Secara Bertahap
Tips kelima adalah menambah modal secara bertahap. Modal setelah bisnis berjalan bisa didapatkan dari keuntungan.
Caranya adalah mengalokasikan laba untuk modal dan untuk gaji pribadi. Modal bisa diambil sebesar 50% laba setelah dikurangi biaya operasional.
Sisanya baru masuk ke gaji, atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Yang paling penting, adalah kemauan untuk menyisihkan sebagian laba dan mengalokasikannya untuk memperbesar bisnis.
6. Perluas Jaringan, Tambah Relasi
Tips keenam adalah memperluas jaringan. Bisnis bukan seperti pekerjaan dalam kantor yang mengerjakan segalanya sesuai bagian.
Pebisnis haruslah fleksibel dan bergaul dengan banyak orang. Dari sini, mereka belajar berkomunikasi dengan baik, menambah pengetahuan sekaligus menambah relasi.
Banyak supplier yang suka berbincang-bincang dan mungkin lama kelamaan bisa memberikan tambahan jaringan pada pebisnis. Tambah teman berarti usaha bisa semakin mudah dan luas.
7. Berbuat Baik Kepada Relasi Bisnis
Selanjutnya setelah memiliki relasi, seorang pemilik bisnis yang menguntungkan harus berbuat baik kepada relasinya. Misalnya kepada konsumen.
Berbuat ramah bukan hanya untuk mendapatkan pembeli, namun untuk menjaganya agar kembali lagi. Lalu dengan supplier, berbuat baik bukan untuk mendapat harga murah, namun untuk mendapat kepercayaan sehingga mereka mau bekerja sama lebih lama.
Nilai kepercayaan dan kenyamanan sangat penting untuk keberlangsungan bisnis yang menguntungkan. Jadi bisnis bukan hanya soal uang dan uang. Tapi ada banyak aspek lain yang juga sangat berpengaruh.