Kapak Genggam – Paleolitikum atau masa batu tua adalah zaman prasejarah terlama manusia. Diperkirakan terjadi sekitar 3,3 juta tahun yang lalu sampai 11.650 tahun yang lalu. Banyak peninggalan prasejarah yang berhasil ditemukan berasal dari masa ini. Salah satu yang terkenal adalah kapak genggam (hand axe).
Dinamakan kapak genggam karena cara menggunakannya adalah di genggam dengan tangan dan tidak memiliki pegangan. Alat ini merupakan variasi dari kapak perimbas dan diperkirakan mulai digunakan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut.
Pembuatan Kapak Genggam
Memiliki bentuk sedikit panjang dan meruncing, tajamannya dibuat dengan menyerpihkan terjal pada bagian atas menuju sisi samping batu. Pada bagian pegangannya masih memiliki kulit batu. Sederhananya, kapak ini adalah jenis modern dari kapak perimbas.
Dibuat dengan menggunakan batu gamping bersihkan atau jenis batu lainnya dan diproses sedemikian rupa hingga memiliki bentuk lonjong dan runcing. Kebanyakan masih dibuat secara kasar layaknya kapak perimbas. Namun tidak sedikit pula yang telah diproses agar menjadi lebih halus dan berbentuk lebih detail serta teratur.
Baca Juga: Kapak Persegi
Perkembangan Kapak Genggam
Temuan mengenai jenis kapak ini adalah salah satu yang tersulit, karena terus adanya perbaikan seiring berjalannya waktu. Meski bentuknya mudah dikenali, namun terkadang masih sulit untuk untuk diidentifikasi. Hal ini dikarenakan tidak dimilikinya standar bentuk yang sama serta tingkat kesulitan pembuatan yang berbeda.
Selain itu ditemukan pula perbedaan bentuk kapak ini tergantung pada lokasi penemuannya. Yang ditemukan di daerah pantai disesuaikan agar cocok digunakan untuk mengolah hasil biota laut. sedangkan yang ditemukan di daerah pedalaman dibuat untuk mempermudah kegiatan berburu dan mengolah hasil buruan.
Alat ini dibuat sesuai dengan fungsi yang di kehendaki oleh si pembuat. Yang menjadi bukti bahwa alat ini masih termasuk jenis kapak genggam meski berbeda bentuk, adalah semuanya ditemukan pada lapisan yang sama. Berikut adalah beberapa perkembangan dari jenis kapak ini:
1. Bentuk Umum
Bentuk umum dari alat ini hampir menyerupai kapak perimbas. Yaitu dengan menggunakan batu inti yang diruncingkan dan dipertajam dengan kapak pemukul pada kedua sisinya. Kulit batu masih disisakan pada sebagian permukaan untuk memudahkan pegangan. Ini adalah bentuk jenis kapak ini yang paling banyak ditemukan.
2. Bentuk Yang Dihaluskan
Bentuk kedua adalah bentuk umum dari kapak ini namun telah diproses lebih lanjut agar permukaannya menjadi lebih halus. Banyak ditemukan di Lembah Baksoso (sebelah barat Pacitan) dan Tabuhan, Jawa Timur. Jenis alat ini memiliki kemiripan dengan tingkat budaya Acheulean.
3. Bentuk Rumit
Pada bentuk ini, kapak dihaluskan secara berulang-ulang dan jauh lebih teliti serta rumit. Contohnya adalah jenis kapak ini yang ditemukan di Sumatra (sumatralith). Di mana satu sisi kapak diruncingkan menjadi sangat runcing, hingga dapat dianggap sebagai alat serpih yang besar.
Baca Juga: Kapak Lonjong
Kapak Genggam Yang Paling Banyak Ditemukan
Jenis alat ini yang paling terkenal di Indonesia adalah jenis sumatralith atau kapak genggam batu dari Sumatra. Dinamakan demikian karena pertama kali ditemukan adalah di wilayah Sumatra. Ciri utamanya yaitu penggunaan batu kerakal yang ujungnya di pangkas mendatar dan memanjang hanya pada satu sisi saja.
Meski awal ditemukan adalah di Sumatra, namun kapak yang memiliki kesamaan bentuk dan jenis batu serupa juga ditemukan di tempat lain. Di antaranya adalah di Semenanjung Malaya, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, Tiongkok Selatan, Australia, dan Tasmania. Dan di Indonesia sendiri ditemukan di pantai Sumatra Utara, Lhok Seumawe dan Binjai (Tamiang), serta Gua Niah (Kalimantan).
Fungsi Kapak Genggam
Para ahli sejarah belum dapat mencapai kesepakatan dalam memastikan apa sebenarnya fungsi dari kapak genggam. Secara umum dapat diketahui bahwa alat ini digunakan untuk memotong serta alat untuk membantu berbagai kegiatan manusia. Berikut adalah detail fungsi dari kapak genggam menurut para ahli:
1. Alat Multifungsi
Selain digunakan untuk memotong, ditemukan pula bukti bahwa alat ini digunakan sebagai alat untuk menggali, menusuk, memalu, dan sebagainya. Bentuk alat ini yang dapat di genggam langsung dengan tangan membuat penggunaannya tidak hanya berakhir untuk memotong saja dan banyak difungsikan untuk kegiatan lain.
2. Pembuat Alat Serpih
Dilihat dari perkembangan peralatan yang ditemukan berasal dari zaman batu, diperkirakan ada fungsi lain dari alat ini. Yaitu sebagai alat untuk menghasilkan alat serpih maupun alat lainnya. Artinya, jenis kapak ini digunakan untuk membuat peralatan lain untuk memudahkan kehidupan manusia pada masa itu.
3. Senjata Lempar untuk Berburu
Ada pula yang berpendapat bahwa alat ini digunakan sebagai senjata lempar semacam rudal untuk berburu hewan. Ini dikarenakan ada beberapa artefak kapak serupa yang bentuknya terlalu besar untuk di genggam dan sepertinya dimaksudkan untuk di lempar. Akan tetapi belum ada bukti yang dapat mendukung teori ini. Serta pada masa ini lembing dan panah diperkirakan telah ada.
4. Fungsi Praktis dan Keterampilan
Alat ini memiliki berbagai keragaman bentuk, ada yang terlalu besar untuk di genggam dan ada pula yang terlalu kecil untuk disebut sebagai kapak. Bahkan ada yang dibuat dengan keterampilan tingkat tinggi dengan memerhatikan desain dan simetri. Sehingga meski dipercaya bahwa jenis kapak ini banyak digunakan karena fungsi praktisnya, namun tidak menutup kemungkinan ada fungsi lain yang belum diketahui.
Baca Juga: Kapak Perunggu
Sebaran dan Pengguna Kapak Genggam
Pengguna kapak genggam diperkirakan berasal dari masa pleistosen tengah (antara 1,8 juta tahun yang lalu sampai 11.500 juta tahun yang lalu) di zaman paleolitikum. Dan masih berlanjut hingga awal neolitikum. Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran penggunaan alat ini, berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
1. Kebudayaan Manusia Purba
Berdasarkan hasil penyelidikan, ditemukan bahwa jenis kapak ini berasal dari lapisan Kebudayaan Trinil di Pacitan, Jawa Timur. Kebudayaan Trinil diketahui merupakan jejak peninggalan masa pleistosen tengah. Selain di Pacitan, ditemukan pula fosil yang memiliki kesamaan ciri di Peking, Tiongkok. Serta ditemukan pula artefak kapak ini di Pegunungan Seribu.
2. Manusia Purba Pengguna
Dari hasil temuan arkeologi di Pacitan, Peking, dan Pegunungan Seribu, maka dapat diketahui bahwa alat ini digunakan oleh 3 jenis manusia purba. Yaitu Pithecanthropus erectus (Pacitan), Sinanthropus pekinensis (Peking), dan Homo sapiens (Pegunungan Seribu).
3. Wilayah Sebaran
Selain di tiga wilayah peninggalan arkeologi tersebut, sisa-sisa peninggalan jenis kapak ini juga ditemukan di Semenanjung Malaka, Jampang Kulon, Sukabumi, Parigi (Jawa Timur), Tambang Sawah (Bengkulu), Lahat (Sumatra Selatan), Kalianda (Lampung), Awangbangkal (Kalimantan), Kalimantan Barat, Cabenge (Sulawesi), Nusa Tenggara, Sembiran dan Terunyan (Bali), Flores, dan beberapa tempat lain.
Di luar Indonesia, jenis kapak ini juga dapat ditemukan di Afrika, wilayah Eropa, Asia Tengah sampai Punjab (India), Tiongkok Selatan, hingga Filipina.
Banyak yang masih salah paham dengan pengertian kapak genggam dan kapak perimbas. Keduanya tidaklah sama, karena memiliki perbedaan masa pada awal penggunaannya. Juga terdapat perbedaan bentuk yang sangat mencolok. Kapak perimbas memiliki teknologi pembuatan yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan kapak genggam.
Adanya perkembangan bentuk serta teknik pembuatan pada alat ini disebabkan karena adanya penyesuaian dengan fungsi yang diinginkan oleh si pembuat. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan dan perkembangan teknik pembuatan.