Peta Papua – Jika dilihat dari peta Papua, pulau ini merupakan salah satu pulau yang paling luas di Indonesia. Pulau papua menduduki deretan kedua sebagai pulau terluas di dunia setelah “GreenLand”. Luas wilayah pulau papua sekitar 808.105 persegi. Dengan populasi penduduk sekitar 13 juta jiwa dan kepadatan penduduk mencapai 17/km2.
Peta Papua jika dilihat dari peta Indonesia secara keseluruhan terletak di bagian paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dari peta Papua juga kita dapat menegtahui batas-batas dari pulau ini. Dimana sebelah utaranya berbatasan dangan negara Australia dan di sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini. Di pulau papua juga terletak gunung tertinggi di Indonesia yaitu Gunung Jaya Wijaya.
Gambar Peta Papua
Baca Juga: Peta Surabaya
Peta Papua
Peta Buta Papua
Peta Provinsi Papua
Baca Juga: Peta Dunia
Asal Usul Nama Pulau Papua
Asal-usul nama Papua memiliki perjalanan yang begitu panjang. Dalam peta Papua dahulunya tidak tertulis kata Papua namun Irian dan berkembang menjadi Irian Jaya hingga menjadi Papua kembali. Berikut ini adalah perkembangan asal usul nama pulau Papua :
1. Papa-Ua
Pada tahun 1646 Kerajaan Tidore menyebutnya dengan sebutan Papa-Ua. Papa-Ua memiliki arti tak menyatu atau tidak bergabung dalam bahasa Tidore. Sedangkan jika diartikan dalam bahasa melayu memliki arti berambut keriting.
Sebagian lainnya, menyebutkan papua sebagai bahan olokan yang berarti tertinggal atau bodoh. Padahal kata tersebut sama sekali tidak memiliki hubungan dengan arti tersebut. Hal tersebut ternyata hanya asumsi beberapa masyarakat yang ingin menghina.
Para penduduk papua ternyata setuju dengan nama tersebut. Nama tersebut sesuai dengan keadaan mereka dengan rambut keriting, kulit hitam dan sering kali berbeda dengan masyarakat kerajaan Tidore. Namun, masyarakat papua menolak jika arti kata papua dijadikan bahan olokan.
2. Nieuw Guinea
Sekitar tahun 1511 seorang pelaut dari Antonio d’Arbau menyebutnya dengan nama “Os Papuas” atau juga llha de Papo. Kemudian disusul oleh pelaut dari Spanyol yang bernama Don Jorge de Menetes yang menyakini nama Papua.
Tahun selanjutnya pada1528 pimpinan armada laut asal Spanyol yang bernama Alvaro de Savedra, mengatakan pulau Papua sebagai Isla de Oro yang memilki arti Pulau Emas. Kemudian berlanjut pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes pelaut yang berasal dari Spanyol menyebutnya dengan Nueva Guinee.
Nama Papua dan Nueva Guinea bertahan selama dua abad. Lalu Belanda tiba di Indonesia sehingga berubah menjadi Nieuw Guinea. Kemudian sekitar tahun 1956, nama Nieuw Guinea dirubah kembali oleh Belanda menjadi Nederlands Nieuw Guinea.
3. Irian
Sekitar tahun 1950, seorang Residen JP Van Eechoud membentuk sekolah Bestuur. Tujuan dibentuknya sekolah Bestuur adalah untuk meneliti budaya dan sejarah Papua. Sekolah Bestuur di ketuai oleh Frans Kaisepo.
Dalam suatu rapat, Frans mengganti nama menjadi Irian. Kata tersebuat didapat dari sebuah mitos Manseren Koreri yang terkenal di masyarakat Biak. Irian berasal dari dua kata yaitu “Iri” yang memiliki arti tanah dan “an” yang memilki arti panas. Kata tersebut memiliki arti yang sama jika diterjemahkan di Serui dan Merauke.
Tanggal 16 Juli 1946, secara resmi Frans Kaisepo mendeklarasikan nama Irian. Dimana nama Irian juga memiliki arti politik yaitu “Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. Hal tersebut tertuang dalam sebuah buku tahun 1972 yang berjudul PEPERA 1969 ha; 107 hingga 108.
4. Papua
Saat Pemerintahan Reformas,i nama Irian Jaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah orde baru kembali diganti. Banyak masyarakat yang meminta untuk dilakukan perubahan kembali terkait nama Irian Jaya.
1 Januari tahun 2000 dalam acara menyambut tahun baru, Presiden Abdurrahman Wahid secara resmi mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua. Nama tersebut diambil berdasarkan pemberian dari kerajaan Tidore pada tahun 1800-an dan masih digunakan hingga sekarang.
Baca Juga: Peta Pulau Jawa
Budaya Papua
Kebudayaan di pulau papua begitu melimpah. Sebagai bagian dari negara Indonesia yang terkenal kaya akan budaya, papua juga demikian. Berikut macam-macam budaya di Papua :
1. Rumah Adat
Rumah adat Papua adalah Rumah Honai. Honai berukurang sangat kecil dengan diameter 5 meter dengan tinggi 3 meter. Namun, rumah Honai mampu memuat 5 hingga 10 orang. Honai terbuat dari bahan alam-alam murni tanpa jendela dengan satu pintu di bagian depan.
Bentuk Rumah Honai seperti jamur, setiap rumah memilliki dua lantai didalamnya. Lantai satu beralas tanah langsung yang biasa dipergunakan sebagai tempat beristirahat. Pada lantai kedua digunakan untuk makan, bermusyawarah dan beraktifitas pada siang hari.
Lantai satu dan lantai dua dihubungan dengan sebuah kayu yang digunakan sebagai tangga. Dibagian tengah rumah honai digunakan untuk membuat api unggun dari setumpuk kayu bakar yang didapat dari hutan. Api unggun digunakan sebagi penerang serta penghangat di malam hari.
2. Pakaian Adat
Pakaian adat laki-laki di Papua terdiri dari kalung yang berasal dari gigi atau tulang hewan, hiasan rambut, kalung yang terbuat dari kerang, ikat pinggang serta sarung yang berumbai-umbai.
Sedangkan pakaian ada perempuan papua terdiri dari pakaian berumbai, kalung yang terbuat dari kerang dan gigi binatang serta aksesoris lainnya.
Pakaian adat Papua secara khusus terdiri dari dua yaitu :
- Koteka. Penutup kemaluan yang digunakan oleh kaum pria di Papua disebut Koteka. Koteka dibuat dari labu yang sengaja dikeringkan tanpa isi kemudian dibentuk selongsong dengan sebuah kerucut menancap ke depan. Nama lain koteka adalah hilon, harim ataupun bobbe. Koteka wajib digunakan sehari-hari terutama saat perayaan upacara adat. Cara menggunakannya yaitu dengan mengikatkan seutas tali pada bagian ujung koteka menghadap ke atas.
- Rok rumbai. Berbeda dengan koteka, rok rumbai adalah pakaian adat papua untuk para wanita. Rok rumbai terbuat dari daun sagu kering yang disusun menjadi satu. Tujuan hampir sama dengan koteka yaitu untuk menutupi bagian kemaluan bawah. Rok rumbai juga dapat digunakan oleh para laki-laki pada beberapa acara jika diperlukan. Selain itu, ada tambahan berupa sebuah hiasan yang melengkapi rok rumbai. Hiasa tersebut dibuat dari bulu burung kasuari dapat juga dari daun sagu yang dianyam.
3. Tarian Adat
Beberapa tarian adat dari papua yang terdiri dari :
- Tari Musyoh. Tari Musyoh adalah tarian adat papua yang digunakan dalam acara sakral. Biasanya tarian ini dilakukan bila anak sanak saudara yang meninggal dalam keadaan tidak wajar. Sehingga perlu dilakukan tarian musyoh agar arwah yang meninggal dapat tenang.
- Tari Sajojo. Tarian ini melambangkan budaya penduduk papua yang suka bergaul. Ditarikan oleh jumlah penari yang banyak tanpa ada batasan dan dengan menghiraukan jenis kelamin serta usia. Tarian sajojo telah dilakukan sejak tahun 1990an, digerakkan dengan lincah diman makna tarian ini adalah kegembiraan.
- Tari Yospan. Tari Yospan juga ditarikan dengan lincah dan energik. Biasanya tarian ini ditarikan dalam acara-acara resmi seperti, upacara adat dan beberapa acara resmi kesenian budaya. Tarian ini merupakan penyatuan dari dua tarian yaitu Tari Pancar dan Tari Yosim.
- Tari Perang. Tarian ini memiliki arti tentang kepahlawanan. Makna yang tersirat dari tari perang adalah jiwa keberanian seoran pemuda yang gagah perkasa. Tari Perang dibawakan oleh laki-laki dengan perlengkapan senjata untuk perang.
4. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional Papua yang sering digunakan adalah pisau belati. Bahan asal pisau belati adalah tulang burung kasuari. Selain itu ada juga Busur dan panah yang dari bambu dan rotan. Biasanya busur dan panag digunakan sebagai alat untuk berburu.
5. Suku
Dalam peta papua jumlah suku Papua sangatlah beragam. Yang paling terkenal adalah suku Asmat dan Dani. Suku-suku lainnya antara lain : Ansus, Amungme, Muyu, Nafri, Tobati, Waropen dan Wamesa
6. Bahasa Daerah
Sama seperti halnya suku di pulau Papua, bahasanya pun banyak sekali penyebutannya. Namun banyak orang menyebutkan secara ringkas dengan bahasa papua.
Demikianlah penjelasan ringkas terkait peta Papua, sejarah asal usul dan kebudayaan Papua. Papua adalah bagian Negara Indonesia yang memilki masa lalu begitu bermakna. Hingga kini papua masih masuk dalam daerah 3T di Indonesia.
Bentuk peta Papua secara kasat mata berbentuk seperti burung cendrawasih. Dimana jika dihubungkan dengan keanekaragaman papua yang kaya akan keindahan alam salah satunya burung cendrawasih itu sendiri. Papua adalah pulau yang kaya akan kandungan alamnya begitu juga sumber daya alam.