Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro – Siapa yang tidak mengenal istilah ekonomi? Ilmu perekonomian dapat dipelajari dari bangku Sekolah Menengah Atas dan secara umum terdapat dalam aspek sosial.
Jika ingin mendalami ilmu ekonomi sendiri dapat mengambil jurusan ekonomi saat akan masuk di perguruan tinggi. Dalam ilmu ekonomi ada istilah ekonomi mikro dan makro, perbedaan ekonomi mikro dan makro sudah sangat terlihat sekali dari nama istilahnya.
Pengertian Ekonomi Secara Umum
Sebelum mengenal lebih jauh tentang ekonomi makro dan mikro, ekonomi sendiri memiliki pengertian yaitu suatu ilmu yang mempelajari berbagai macam aktivitas penjualan dan atau penerimaan suatu produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Bentuk dan jenis ekonomi pun beragam tergantung dengan fungsi dari ekonomi itu sendiri. Namun dari beragam cabang ekonomi tersebut ada dua hal yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu ilmu ekonomi mikro dan makro.
Lalu apa perbedaan ekonomi mikro dan makro? Ekonomi mikro adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas variabel-variabel ekonomi dengan ruang lingkup yang lebih kecil.
Contohnya adalah harga, perilaku konsumen, perusahaan, dan masih banyak lagi. Sedangkan ekonomi makro kebalikan dari ekonomi mikro, yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel dengan ruang lingkup yang lebih besar (agregat). Contoh dari ekonomi makro seperti inflasi, pendapatan nasional, kesempatan kerja dan pengangguran, dan lain-lain.
Baca Juga: Perbedaan Akar Dikotil Dan Monokotil
Perbedaan Ekonomi Mikro Dan Makro
Ekonomi mikro dan makro mempunyai peranan penting untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi dalam skala kecil sampai besar karena keduanya saling berkaitan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak berbagai macam perbedaan ekonomi mikro dan makro berikut ini.
1. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Seperti yang sudah diketahui bahwa ekonomi mikro membahas hal-hal yang lebih kecil, lebih spesifik atau rinci daripada ekonomi makro. Seperti kondisi perusahaan suatu perusahaan yang sedang mengalami colaps misalnya, namun ekonomi mikro ini tidak selalu mempelajari masalah finansial saja. Berikut ini beberapa hal yang dibahas dalam cabang ilmu ekonomi mikro.
Teori Harga
Teori ini merupakan tahap awal dari sebuah proses permintaan dan penerimaan suatu barang atau jasa yang nantinya akan berpengaruh pada harga produk yang akan dijual. Oleh sebab itu sebelum menentukan harga alangkah lebih baiknya jika melakukan riset terlebih dahulu apakah harga yang akan dibandrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Jika ternyata harga yang ditetapkan tidak sebanding dengan produk atau jasa yang akan dijual maka akan kesulitan untuk memasarkan produk tersebut dan bisa jadi konsumen lebih tertarik membeli pada kompetitor. Jangan hanya memikirkan laba yang akan didapat, namun pertimbangkan juga kepuasan pelanggan.
Teori Produksi
Perbedaan dari ekonomi mikro dan makro yang kedua adalah ekonomi makro tidak membahas mengenai teori produksi. Teori produksi harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum memberikan harga agar seusai antara pendapatan dan pengeluaran serta prosentasi laba yang harusnya didapat. Perhitungan antara kualitas dan kuantitas bahan dasar untuk membuat produk juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kerugian.
Baca Juga: Perbedaan Efektif Dan Efisien
Teori Distribusi
Setelah melakukan riset terhadap jumlah pengeluaran dan pendapatan untuk kemudian dapat menentukan harga maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan teori distribusi.
Secara umum teori ini membahas seputar pengeluaran oleh pemilik badan usaha seperti pemberian upah atau gaji kepada karyawan yang telah mengerjakan tugasnya, pembagian hasil dengan partner bisnis, hingga kebutuhan lainnya yang bertujuan untuk memajukan usaha.
2. Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Ekonomi makro akan membahas hal-hal yang lebih luas dibanding ekonomi mikro. Perbedaan ekonomi mikro dan makro tidak hanya sampai disini saja, namun terdapat juga pada ruang lingkup dan berbagai aspek lainnya. Jika ekonomi mikro membahas mengenai finansial, pendapatan dan pengeluaran, lain halnya dengan ilmu ekonomi makro.
Ekonomi makro akan membahas mengenai ketersediaan lapangan kerja dan tingkat pengangguran, masalah inflasi dan deflasi, dan masih banyak lagi. Ilmu ini sangat penting untuk dipelajari agar dapat mengetahui kestabilan neraca keuangan negara terhadap nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing masih cukup rendah. Berikut ini beberapa kebijakan yang dibahas dalam ekonomi makro.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal ini akan mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran suatu negara. Pendapatan suatu negara bisa didapatkan dari pemungutan pajak yang biasanya dilakukan oleh Pemerintah. Selain itu pendataan Negara juga bisa didapatkan dari non-pajak contohnya seperti gratifikasi, denda, lelang, dan pemberian dari Negara lain.
Sedangkan untuk pengeluaran suatu negara biasanya mengenai kegiatan impor barang dari luar negeri untuk memenuhi atau mencukupi kebutuhan pokok dalam negeri. Tidak hanya kebutuhan pokok seperti beras, jagung, gandum saja kebutuhan impor ini juga sering kali mendatangkan barang lainnya.
Kebijakan Moneter
Yang menjadi perbedaan ekonomi mikro dan makro lainnya adalah ilmu ekonomi makro akan membahas kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang berfungsi untuk mengukur seberapa banyak keuangan yang dikeluarkan oleh bank-bank sentral di Indonesia terhadap masyarakat Indonesia.
Jika di masyarakat terjadi perputaran uang yang semakin banyak tentunya akan mempengaruhi tingkat inflasi sehingga menyebabkan harga suatu produk menjadi lebih tinggi. Namun sebaliknya jika perputaran uang yang terjadi di masyarakat semakin kecil maka harga suatu produk yang ditawarkan pun relatif lebih murah atau yang sering disebut dengan deflasi.
Kebijakan ini mempunyai peranan penting bagi kehidupan masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Oleh sebab itu mempelajari ilmu ekonomi sangat dibutuhkan karena berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.
Kebijakan Segi Penawaran
Fungsi dari kebijakan segi penawaran adalah bertugas untuk menstabilkan neraca keuangan suatu perusahaan atau negara. Oleh sebab itu wajar jika kebanyakan perusahaan banyak membutuhkan seseorang yang ahli di bidang ilmu ekonomi ini.
Dengan begitu anggaran produksi dapat ditekan semaksimal mungkin namun tetap mempertimbangkan kualitas produk sehingga barang yang dihasilkan tetap berkualitas. Jadi di dalam kebijakan ini tidak hanya memperhitungkan keuntungan saja, namun gaji karyawan juga dikaji di dalamnya. Biasanya kebijakan ini dipakai setiap tanggal 1 Mei karena bertepatan dengan hari buruh.
3. Harga Komoditas Barang
Pengertian dari komoditas sendiri merupakan suatu produk atau jasa yang diperjualbelikan yang memiliki fisik secara nyata sehingga dapat diperjualbelikan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam ekonomi makro sesuatu yang bisa diperjualbelikan mempunyai indeks yang lebih besar karena mencakup negara. Sedangkan ekonomi mikro berbanding terbalik karena yang biasa dijual meliputi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang dan pangan.
4. Tujuan Analisis
Yang menjadikan perbedaan ekonomi mikro dan makro selanjutnya adalah tujuan analisisnya untuk merinci suatu perekonomian. Tujuan dari ekonomi mikro sendiri adalah sebagai cara untuk mengalokasikan sumber daya untuk mendapat keuntungan seperti yang diharapkan. Berbeda dengan ekonomi makro yang lebih menitikberatkan terhadap pengaruh dari kegiatan ekonomi itu sendiri dalam skala nasional maupun internasional.
Baca Juga: Perbedaan Data Dan Informasi
5. Fungsi Dan Kebermanfaatan
Meskipun berada dalam satu ruang lingkup ekonomi, namun keduanya memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing. Perbedaan ekonomi mikro dan makro ini dibedakan dari segi fungsinya juga, jika ekonomi mikro bermanfaat untuk menentukan harga sebuah produk. Berbeda dengan ekonomi makro yang lebih menitikberatkan kepada stabilitas untuk menyelesaikan masalah ekonomi.
Demikian perbedaan ekonomi mikro dan makro. Dari pemaparan diatas sudah sangat jelas bahwa ekonomi mikro dan makro sangatlah berbeda. Ekonomi makro lebih ke luas jangkauan dan manfaatnya sedangkan mikro dalam ruang lingkup yang lebih sempit.