Perbedaan Massa dan Berat – Massa dan berat merupakan salah satu hal yang ditemui ketika belajar mengenai ilmu fisika. Beberapa orang menganggap bahwa massa dan berat adalah hal yang sama.
Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan, sehingga orang sering bingung antara massa dan berat. Untuk itu, berikut ini adalah perbedaan massa dan berat dalam ilmu fisika.
1. Pengertian Massa Dan Berat
Kebanyakan orang yang belum paham betul mengenai massa dan berat akan menganggap bahwa kedua hal tersebut sama. Dari kesalahpahaman tersebut tentu membuat orang mengartikan massa sebagai berat, begitu juga sebaliknya. Padahal nyatanya, kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang mendasar dari pengertiannya.
Massa merupakan banyaknya jumlah materi yang ada pada tubuh terlepas dari adanya gaya atau volume yang bekerja pada massa tersebut. Sedangkan untuk pengertian dari berat adalah gaya yang disebabkan melalui gravitasi yang berkaitan dengan massa dari sebuah benda. Dari pengertian ini saja, keduanya memiliki perbedaan.
2. Pengaruh Gaya Gravitasi
Perbedaan massa dan berat juga didasari dari pengaruh gaya gravitasi. Berat sebuah benda biasanya tergantung pada gaya gravitasi yang ada pada tempat tersebut. Sedangkan pada massa, besarannya akan selalu konstan di mana saja. Hal ini bisa dimisalkan dengan massa benda yang dimisalkan 60 kilogram.
Inersia atau yang juga bisa disebut dengan kelembapan merupakan kecenderungan benda untuk menolak perubahan yang ada pada geraknya. Hal ini tentu menjadikan massa akan bersifat tetap dan tidak akan berubah meski benda tersebut berada di bulan atau di tempat lainnya.
Berat dari benda tersebut tentu saja 600 newton. Akan tetapi jika dibawa ke bulan, benda yang dibawa tersebut memiliki berat 100 newton. Hal ini disebabkan oleh gravitasi bulan memiliki jumlah 1/6 kali dari bumi. Jika dilihat beratnya, tentu berat tidak akan berubah sehingga bisa disimpulkan massa bisa konstan sedangkan berat bervariasi.
Baca Juga: Perbedaan Dna Dan Rna
3. Jenis Besaran Massa Dan Berat
Apabila dilihat dari satuannya, tentunya massa sama halnya dengan panjang, suhu, waktu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Enam hal yang disebutkan tadi merupakan besaran pokok sehingga massa masuk ke dalam besaran pokok. Itulah mengapa massa memiliki satuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Sedangkan untuk berat masuk ke dalam golongan besaran turunan. Jika didasari oleh pengaruh benda terhadap arah, massa digolongkan ke dalam besaran skalar. Berbeda dengan massa, berat masuk ke dalam besaran vektor. Hal tersebut dikarenakan ukuran dari berat sangat dipengaruhi oleh arah sebuah objek seperti yang ada pada poin kedua.
4. Satuan Massa Dan Berat
Berbicara tentang satuan, tentunya bagi yang belajar mengenai ilmu pengetahuan alam maupun fisika pasti paham tentang satuan internasional. Satuan internasional atau SI adalah sebuah sistem pengukuran yang saat ini sudah banyak digunakan oleh orang. Dalam SI, ada tujuh satuan dasar dan juga menghasilkan banyak turunan.
Kembali membahas pada poin ketiga, yaitu mengenai jenis besaran pada kedua satuan tersebut. Massa, yang digolongkan pada satuan dasar memiliki simbol satuan yaitu kilogram atau kg. Satuan tersebut juga bisa dipecah lagi menjadi gram, miligram, dan lain-lain. Sedangkan berat yang merupakan satuan turunan memiliki simbol satuan N atau newton.
5. Alat Ukur Massa Dan Berat
Kedua satuan tersebut juga memiliki alat ukur yang berbeda. Hal ini berdasar pada massa yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi, sedangkan berat tidak berpengaruh terhadap gaya gravitasi. Umumnya, orang akan menggunakan neraca untuk mengukur massa sebuah benda. Di samping itu, timbangan juga bisa digunakan untuk mengukur massa.
Berat juga bisa diukur dengan menggunakan neraca ohaus atau yang juga bisa disebut dengan neraca tiga kaki. Bentuk dari neraca ohaus tentunya bisa dilihat di sekolah jika sekolah memiliki alat ukur tersebut. Akan tetapi bagi yang belum, bentuk dari neraca ohaus seperti timbangan akan tetapi bagian lainnya sebagai alat untuk melihat berat benda tersebut.
Sedangkan untuk mengukur berat, digunakan alat yang bernama neraca pegas. Neraca pegas memiliki bentuk seperti timbangan yang digantung akan tetapi memiliki meteran ukur dengan satuan newton. Mengukur berat dengan menggunakan neraca pegas akan lebih mudah, akan tetapi lebih tepatnya jika berat dihitung dengan menggunakan rumus.
6. Rumus Untuk Menghitung Massa Dan Berat
Bagi yang belum mengerti bagaimana untuk menghitung kedua satuan tersebut, berikut ini adalah rumus untuk menghitung massa dan berat. Massa dihitung dengan rumus berat benda dibagi dengan gravitasi. Rumus massa juga bisa dihitung dengan cara mengkalikan massa jenis dari sebuah benda dengan volume benda tersebut.
Untuk mencari berat, dihitung dengan rumus massa benda dikalikan dengan gravitasi. Selain itu, menghitung berat juga bisa menggunakan rumus massa benda dikali percepatan sebuah benda. Dari rumus yang sudah disampaikan tersebut, massa dan berat memiliki satu keterkaitan, padahal keduanya memiliki perbedaan yang sudah disampaikan di atas.
Baca Juga: Perbedaan Pertumbuhan Dan Perkembangan
7. Penemu Massa Dan Berat
Massa ditemukan dan diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton pada penjelasan gravitasi beserta inersia yang dikembangkan olehnya. Pada masa sebelum Isaac Newton menemukan massa, berbagai fenomena gravitasi dipandang sebagai dua hal yang sangat berbeda. Akan tetapi pada saat itu, fenomena tersebut disebabkan oleh adanya massa.
Sedangkan untuk berat, yang menemukan satuan tersebut adalah Archimedes. Archimedes pada waktu itu sedang berendam di kamar mandi sambil memikirkan pekerjaan yang diberikan oleh Raja Syracaus. Beliau memberikan pekerjaan untuk menentukan mahkota raja dibuat dari emas asli atau palsu.
Hingga pada saat itu, Archimedes melakukan perbandingan antara berat mahkota dengan zat cair. Hukum tersebut dilakukan dengan cara memasukkan mahkota tersebut ke dalam air dan hasilnya mahkota tersebut tenggelam. Penerapan rumus archimedes tersebut sangat berpengaruh di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Perbedaan Statistik Dan Statistika
8. Contoh Massa Dan Berat
Agar lebih mudah paham, seseorang biasanya harus diberi contoh terlebih dahulu. Jika contoh pada poin di atas masih dirasa kurang, berikut merupakan contoh yang akan diberikan. Sebuah benda memiliki massa 40 kilogram ketika diukur di bumi.
Apabila percepatan gravitasi bumi 9,8 meter per sekon kuadrat, maka tentukan berat di bumi, massa di bulan, dan berat di bulan. Untuk menentukan berat bisa dihitung dengan rumus massa dikali dengan gravitasi bumi. Sehingga hasil dari berat benda di bumi adalah sebesar 392 newton.
Seperti yang sudah disampaikan di atas, massa tidak berpengaruh terhadap gravitasi sehingga massa benda tersebut di bulan sama yaitu 40 kilogram. Untuk mencari berat benda di bulan bisa digunakan rumus massa dikali gravitasi. Maka, hasil dari berat benda di bulan adalah 65,3 newton dikarenakan massa benda 40 kilogram dikali 1/6 lalu dikali 9,8.
Mengapa harus dikali terlebih dahulu dengan 1/6? Jawabannya adalah karena gravitasi bulan yang memiliki jumlah 1/6 kali dari gravitasi bumi. Hal tersebut tentunya sudah disampaikan pada poin kedua. Melalui contoh tadi, semoga bisa dipahami perbedaan massa dan berat tersebut.
Dari beberapa penjelasan yang sudah disampaikan di atas mengenai perbedaan massa dan berat, bisa disimpulkan bahwa massa tidak terpengaruh terhadap gravitasi. Sedangkan berat sangat berpengaruh pada gravitasi. Maka dari itu, alat ukur dan satuan dari massa dan berat memiliki perbedaan.