Perbedaan Negara Demokrasi dan Negara Otoriter – Suatu negara dapat berdiri setelah memiliki tiga aspek untuk mengakui berdiri dan berdaulatnya. Yaitu memiliki wilayah, adanya rakyat dan juga memiliki pemerintahan.
Sistem pemerintahan di dunia ada banyak macam dan memiliki kelebihan serta kekurangan sendiri-sendiri. Seperti halnya perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter dalam menjalankan kehidupannya.
Ke dua sistem pemerintahan ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar dan juga sangat bertentangan. Untuk itu kehidupan bernegara sebenarnya adalah antara hubungan rakyat dengan pemerintahan dalam suatu daerah teritorial yang diatur dalam sistem pemerintahan. Menilik perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter akan lebih jelas menurut penjabaran di bawah ini:
Perbedaan Dari Segi Kehidupan Rakyat Dalam Bernegara
Kehidupan rakyat dalam sebuah negara menjadi sangat diatur oleh sistem pemerintahan yang berlaku. Entah menggunakan sistem pemerintahan demokrasi atau pun sistem pemerintahan otoriter. Keduanya memiliki sumbangsih sangat besar dan sangat menentukan kehidupan rakyat dalam bernegara. Berikut penjelasannya:
Perbedaan Dalam Penyampaian Pendapat
Dalam kehidupan sehari-hari, penyampaian pendapat adalah hak yang masuk dalam hak asasi manusia. Dimana hak ini adalah hak yang dibawa lahir di diri tiap-tiap orang. Pada praktiknya kebebasan berpendapat untuk kebijakan pemerintah menjadi berbeda bila seseorang hidup di negara demokrasi dan juga di negara otoriter. Perbedaan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
- Kebebasan Negara Demokrasi Dalam Menampung Aspirasi Rakyat : kebebasan rakyat dalam demokrasi tidak terbatas. Dalam konteks kehidupan bernegara rakyat bisa menyampaikan pendapat secara langsung melalui demonstrasi. Atau melalui cara tidak langsung dengan menampung aspirasi kepada wakil rakyat menjabat. Dalam kehidupan negara demokrasi aspirasi rakyat sangat terbuka untuk disuarakan. Pemerintahan menghormati rakyat sebagai pemegang pemerintahan tertinggi. Seperti pada penjabaran kata dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat.
- Penyampaian Pendapat Yang Dibatasi Dalam Sistem Otoriter : kebebasan rakyat dalam berpendapat menjadi sangat terbatas di negara otoriter. Pemegang kekuasaan tertinggi di negara dengan sistem pemerintahan ini bukan lagi rakyat, melainkan pemerintah. Sehingga aspirasi rakyat menjadi sangat terbatas untuk disuarakan.Terlebih pendapat yang bertentangan dengan kebijakan publik yang dibuat pemerintahan.
Baca Juga: Perbedaan Cerpen Dan Novel
Perbedaan Dalam Peran Rakyat Dalam Pengambilan Kebijakan
Pengambilan kebijakan pun terdapat perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter. Hal ini akan membahas mengenai kaitan rakyat dengan pengambilan kebijakan dalam negara. Dengan penjelasan sebagai berikut ;
- Kebijakan Dari Suara Rakyat : kebijakan yang diambil pemerintahan yang memiliki sistem demokrasi adalah berdasarkan aspirasi dari rakyat. Peran rakyat menjadi sangat penting dalam setiap kebijakan yang diambil pemerintah.
- Otoriter Tidak Mempertimbangkan Aspirasi Rakyat : perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter dalam segi pengambilan keputusan sangat jelas terlihat di hal ini. Pemerintah dalam pengambilan keputusannya tidak melibatkan masyarakat sama sekali.
Perbedaan Negara Demokrasi Dan Negara Otoriter Dari Segi Pemerintahan
Seperti yang telah disampaikan di awal, bahwa berdirinya negara harus memiliki pemerintahan yang berdaulat. Pemerintahan menjadi kunci berjalannya sebuah kehidupan bernegara dengan teratur atau pun dengan semrawut. Ini perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter dalam hal pemerintahan ;
Berjalannya Masa Pemerintahan
Perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter yang pertama adalah mengenai sistem pemerintahan yang berlaku. Dalam dalam masa berlakunya sistem pemerintahan antara negara demokrasi dan otoriter memiliki waktu yang sangat berbeda. Yaitu sebagai berikut:
- Demokrasi Memiliki Sistem Pergantian Pemerintahan Yang Periodik : negara demokrasi memiliki sistem pergantian pemerintahan secara periodik sesuai dengan lama jabatan yang menjadi keputusan negara. Proses pemilihan ulang akan dilaksanakan untuk memilih pemerintah baru atau memilih ulang pemerintah lama. Semua keputusan tersebut bergantung dari pilihan rakyat. Serta keputusan yang muncul dari perhitungan suara rakyat ini bersifat mutlak dan final.
- Tidak Ada Batasan Pergantian Pemerintahan Bagi Negara Otoriter : pemerintah negara otoriter bisa memperpanjang masa kekuasaan melebihi dari masa jabatan semestinya. Misal terdapat pemilihan umum hal itu hanya sebagai formalitas saja. Pemerintahan otoriter bebas memperpanjang masa jabatan sesuai yang diinginkan.
Baca Juga: Perbedaan Ram Dan Rom
Perbedaan Kekuasaan Pemerintahan Di Antara Keduanya
Sistem pemerintahan negara di dunia ada beberapa macam. Diantaranya adalah sistem demokrasi dan sistem otoriter. Dengan pemegang kekuasaan yang sangat berlainan. Pemerintahan tertinggi akan berhak mengubah kebijakan yang dinilai tidak sesuai. Perbedaan pemegang kekuasaan di antara sistem demokrasi dan otoriter adalah:
- Kekuasaan Tertinggi Ada Di Tangan Rakyat : kekuasaan tertinggi dalam suatu negara demokrasi berada di tangan rakyat. Pemilihan umum digelar untuk menentukan siapa-siapa yang berhak duduk dalam lembaga negara dan memegang pemerintahan. Dan semua itu tergantung oleh suara rakyat. Dimana rakyat mengambil kekuasaan penuh untuk mengatur kehidupan negara melalui wakil yang mereka pilih.
- Pemerintah Memiliki Kekuasaan Penuh : kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah mutlak. Pemerintah memegang kekuasaan yang penuh. Dan memiliki hak untuk menindak rakyat yang tidak patuh.Kebijakan yang diambil untuk pembangunan kehidupan negara dari pemerintahan yang sifatnya mutlak menjadi lebih mudah untuk tercapai. Namun dibalik keserentakan rakyat menjalankan kebijakan tersebut ada keterpaksaan yang dirasakan.
Perbedaan Pengaruh Partai Politik Bagi Pemerintahan
Partai politik adalah sekelompok orang yang bersatu dengan visi misi yang sama. Bergerak untuk mewujudkan semua program demi terciptanya kehidupan bernegara yang lebih baik. Dalam setiap negara keberadaan partai politik hampir selalu ada. Namun perbedaan terjadi untuk pengaruh partai politik di negara dengan sistem pemerintahan demokrasi dan juga otoriter, yaitu:
- Partai Politik Bersifat Majemuk Dan Memiliki Peran Penting Di Negara Demokrasi : kebebasan dalam mendirikan partai politik membuat negara demokrasi memiliki banyak sekali partai. Kesemua partai tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk duduk dalam bangku pemerintahan. Suara rakyat yang menentukan partai mana yang akan turut mengambil bagian dari lembaga tinggi negara.
- Partai Politik Bersifat Tunggal Atau Lebih Sedikit Dan Sebagai Formalitas : keberadaan partai sebagai formalitas dalam negara otoriter. Persyaratan pendirian yang sulit membuat hanya sedikit partai yang ada di negara otoriter.
Baca Juga: Perbedaan Arti Pancasila
Perbedaan Negara Demokrasi Dan Otoriter Menurut Hubungan Pers Dan Pemerintahan
Kebebasan pers menjadi hal sangat penting untuk keberlangsungan suatu negara. Pers menjadi penyampai kebijakan publik yang akan sangat cepat sampai ke telinga rakyat. Ada perbedaan mendasar antara kebebasan pers di negara demokrasi dan otoriter yang dijelaskan di bawah ini ;
- Demokrasi Membebaskan Pers Bebas Untuk Melakukan Kritikan : pers memiliki kebebasan dalam menyuarakan pujian, kritikan dan masukan kepada kebijakan pemerintahan. Pers dalam negara demokrasi juga menjadi pengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
- Pers Hanya Sebagai Propaganda Pemerintahan Pada Kehidupan Negara Otoriter : dalam kehidupan negara otoriter meski kebebasan pers sangat terbatas bukan berarti pers tidak ada. Negara otoriter membuat pers sebagai penyalur propaganda pemerintahan. Kebijakan pemerintah tetap menjadi utuh milik penguasa tanpa ada kontrol dari pers.
Itulah penjelasan sedikit mengenai perbedaan antara kehidupan negara demokrasi dan negara otoriter. Menengok jauh ke dalam bahwa ke dua sistem demokrasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Seperti pepatah yang mengatakan dimana bumi kau pijak di situ langit kau junjung. Maka sistem demokrasi yang ada pada negara tempat bermukim haruslah dihormati.