Puisi Hujan – Puisi adalah kalimat yang dilontarkan oleh seseorang untuk menyampaikan perasaannya kepada publik. Puisi hujan banyak sekali mewakili perasaan seseorang tentang rindu, kenangan dan hal menyedihkan lainnya.
Dalam puisi hujan ini kerap sekali di tulis oleh penulis yang terkenal sehingga karyanya mudah dikenal oleh masyarakat. Seorang yang pandai merangkai kalimat sederhana menjadi puisi yang indah adalah orang yang memiliki cerita pribadi dibalik canda tawanya.
Beberapa contoh puisi hujan berikut akan mewakili sensitivitas hati saat hujan mengguyur. Menguatkan diri sendiri menjadi penolong, apapun yang hujan ciptakan, kenangan indah ataupun buruk yang terjadi adalah terbaik.
Kamu Dan Hujan
Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya
Aku kira, pelangipun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan
Dan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada
Apakah kau tahu, apa itu hujan?
Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya
Yang begitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini entah bagaimana caranya
Yang aku tahu bahwa tanpamu, hujanpun enggan menjatuhkan rintiknya
Kekasihku, apa benar namamu yang dibawa rintik hujan kala itu?
Jika iya, maka kedatanganmulah yang memecahkan segala perkiraan yang merisaukan
Yang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indah
Menjadikanku dapat mengganti tinta hitam yang legam itu, yang membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu
Karena itulah aku hanya mau engkau tetap memberikanku melodi anggun ini
Janganlah engkau memberi melodi angkuh kepadaku karena aku mencintaimu
Tentang Hujan
Lalu, apa katamu tentang hujan? Bagiku hujan itu suatu anugerah dimana kita bisa merasakan satu kehangatan tersembunyi
Hujan itu suatu rasa syukur atas segala deraan air yang menyeka panas
Merupakan nikmat tak berujung dari sang pencipta
Hujan itu sebuah penjaga rahasia dimana kita bisa menangis dibalik hujan
Berteriak dibalik semua gemuruh hujan terka
Hujan itu sebuah simphoni dimana nada-nada yang berkesinambungan selalu terkait
Dan selalu berirama untuk menjadikannya sebuah lagu diantara titik-titiknya
Hujan itu sebuah lukisan dimana bumi menjadi kanvasnya dengan tetes demi tetes air hujan yang terus mengalir menjadikan suatu bekas di antara tanah-tanah yang tertindih
Hujan itu juga sebuah kenangan dimana tiap air demi air yang mengalir
Selalu menimbulkan bekas dan terkadang bekas itu menjadi sebuah kubangan atau hilang begitu saja
Hujan itu juga sebuah keharmonisan dimana saat kemarau datang, kemudian hujan yang menerka akan menyejukkan kembali
Hujan juga sebuah percintaan dimana dua sejoli yang tengah basah di derasnya hujan menjadikan payung mereka untuk berteduh diantara tetesannya
Itulah hujan,,,
Dimana setiap insan bisa merasakan arti cintanya
Baca Juga: Puisi Tentang Ibu
Saat Hujan
Berteriaklah di depan air terjun tinggi debam suaranya memekakan telinga
Agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak
Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi
Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari
Termenunglah di tengah senyapnya pagi
Yang kicau burungpun hilang entah kemana agar tidak tahu kau sedang termangu
Dan menangislah di tengah hujan yang lebat
Agar tidak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis
Perasaan adalah perasaan
Tidak dibagikan, tidak diceritakan, tidak disampaikan dia tetap perasaan
Menjadi Hujan
Orang-orang dewasa itu aneh
Mereka bilang menyukai hujan tetapi berlindung di bawah payung
Berlindung di bawah atap bahkan dari mereka memaki hujan karena telah membasahi baju mereka
Mereka tidak benar-benar menyukai hujan, hanya mulutnya saja tetapi tindakannya tidak
Mereka hanya mencari sensasi atau hanya sedang menjual romantisme
Nyatanya, mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda dan membuat mendung suasana sekitar
Sayangnya, rasa cinta mereka terhadap hujan hanya sebatas kata
Mencintai hujan hanya sebatas kalimat di status media sosial
Hanya menjadi foto untuk mendukung kesenduannya
Aku rasa, kita tidak akan mengerti hujan kecuali menjadi hujan itu sendiri
Bagaimana jika sesekali kita mendengar kata orang bahwa mereka menyukai kita
Padahal di belakang kita, mereka semua tidak demikian
Jika hujan memiliki perasaan, mungkinkan hujan akan merasakan apa yang sudah kita rasakan
Hujan Hari Ini
Bagi banyak orang, mungkin hujan sekumpulan pasukan air yang jatuh dari langit
Tapi bagiku, hujan adalah sepotong kisah yang mengikatku pada sebuah kenangan masa lalu dan membawaku pada keindahan hari ini
Hatiku memang terikat kepada hujan meski dalam terang aku bisa merasa dapat lebih jelas saat memandang indahnya kota yang nasibnya sama sepertiku
Ya, terikat pada hujan karena tak selamanya hujan membawa sendu dibawah gelapnya mendung
Bagiku, hujan selalu datang bersama keberkahan
Dia pergi mewarisi teduh dan menjadikan kehangatan sebagai perasaan sempurna bersama dia yang tuhan pilihkan sebagai kekasih
Hujan Dan Kenangan
Hujan ini turun lagi untuk yang kesekian kali mengingatkanku tentang rintik soal waktu yang sedetik
Ketika hujan ini turun lagi dari kata yang kau namakan puisi
Namamu, namaku, tentang cinta yang pernah singgah
Anggap saja hujan ini adalah kenangan
Meski rintik yang sedetik tapi mampu mengingatkan
Rindu Bersama Hujan
Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya
Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata
Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku
Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu
Disini aku merindu,
Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan
Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu
Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati
Melupakan kehadiranmu itu merupakan hal yang sangat berat karena hujan selalu mengantar bayangmu ke depan jendela
Dan memaksaku untuk selalu mengingat kehadiranmu
Hujan
Aku suka hujan
Meskipun riyuh tetapi menenangkan
Baunya yang khas seringkali aku rindukan
Namun hujan suka sekali membawa kenangan melintas dipikiran
Hujan menyuguhkan kenangan pada kediaman dan itu seringkali
Memang menyebalkan, aku harus menelan kenangan berulang-ulang
Aku sangat lelah jika harus mengingatkan kenangan dengan suasana yang sedu
Jika saja kenangan bisa dipilih untuk bertemu, maka aku akan memilih kenangan yang akan membahagiakanku
Bukan kenangan yang datang untuk membuatku teringat dengan luka
Puisi Hujan
Hujan, apa kabar?
Malam ini saat kau hadir seketika membawaku dalam dimensi lain
Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku
Saat itu aku sedang terluka dan kaulah yang setia menemaniku
Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu?
Ku ceritakan semuanya kepadamu dan kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini
Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya aku saat itu
Hingga hari ini aku bisa berdiri dengan tegak
Terima kasih untuk selalu menyejukan hatiku
Hujan Hadirkan Cinta
Awalnya, hujan bagiku sekedar cerita sendu
Lalu ada tangis yang sama-sama mengguyur
Terasa melodi yang dimainkannya begitu menyayat hati
Mengundang kepedihan akan masa laluku yang pilu
Namun, ternyata hujan menghadirkan cinta
Seperti bulirnya yang jatuh ke kepala tanaman dengan kasih sayang, tapi juga menghantam
Kini aku belajar, bahwa cinta datang dengan cara unik dan klasik
Tiba-tiba datang tanpa aba-aba untuk siapa dan tanpa alasan untuk mengungkapkan
Yang jelas, cinta hadir dengan cara yang berbeda dan lebih sempurna karenanya
Terjebak Hujan
Pada dasarnya dia datang untuk memberi kabar
Padahal nyatanya hanya memberi hati yang sukar
Aku terjebak dalam hujan yang tidak diharapkan
Meminta rindu tetapi hanya diberi sendu dan pilu
Melabuhkan karang hingga terbengkalai
Seolah tidak ada sebatang kayu yang aku gapai
Terima kasih atas kehanyutannya yang kau timpakan
Menghempaskanku sampai terlempar ke dasar jurang
Dan hujan kali ini ada yang berbeda
Dimana kedinginan adalah selimut terhangat untuk jiwaku yang tersesat
Hujan Dan Pelangi
Hari ini hujan datang sangat deras
Tapi tidak ada pelangi
Mengapa akhir-akhir ini aku sering membayangkan diriku adalah hujan
Dan kamu adalah pelangi
Iya, aku adalah hujan yang deras yang selalu jatuh berkali-kali tanpa peduli seberapa sakitnya yang ku alami
Sedangkan kamu sebagai pelangi yang selalu ditunggu saat hujan reda
Pelangi memang indah, tetapi datangnya hanya sementara waktu saja
Seperti itulah aku dan kamu bagaikan hujan dan pelangi yang selalu berkaitan tanpa adanya kejelasan
Namaku Hujan, Bukan Air Mata
Namaku hujan, bukan air mata
Menjauh bukanlah perkara kekalahan
Menjatuhkan diri pada hati yang gundah
Bukanku bersikeras berpindah takluk angan
Namun, afeksi masa lalu membalut terjal langkah
Jujur saja, aku tak mau berpura-pura
Aku tak lagi menangis karena aku bukan hujan
Meski halus membasahi jagat semesta
Tapi mengapa hujan terdefinisikan kesedihan
Terjebak kenangan dalam salju memori mesra
Dan entah mengapa muka ceriaku seolah lupa cara bahagia
Nyatanya memang benar bahwa cinta itu buta
Pergolakan hati menentang pikiran
Seperti berseteruh mempertahankan diri
Tapi bukankan kini bahasa cinta yang berperan?
Sebab jauh setelahnya rasa itu telah sirna abadi
Puisi Hujan Pembawa Kesedihan
Banyak hal yang dapat dirasakan ketika hujan turun. Salah satunya ialah kesedihan. Seperti contoh puisi hujan berikut ini yang mengungkapkan perasaan kesedihan saat hujan turun.
Air Mata Langit
Duka semesta tak mampu lagi menahan tangis
Raungan pecah mengagetkan pertiwi terlelap
Teramat dalam kesedihan ia tanggung tak terbagi
Begitu mengerti tentang cerminan hati
Kenangan hadir bagai potongan film yang datang acak
Sesekali senyum tersungging
Berganti air mata deras mengalir
Mengagetkan lamunan meremas dada terkoyak
Satu massa tumbuh cepat menyumbat aliran udara
Sesak dan sakit seperti ingin memecahkan paru-paru
Dingin hujan sebeku perasaanku
Memori datang silih berganti tak ijinkan beristirahat
Semampu apa aku menahan?
Selama hujan turun di bulan Juli
Air langit tak menyentuh bumi, kurasa
Jatuh berhamburan menghujan lurus ke hatiku
Kenangan dipaksa masuk tanpa filtrasi
Temparan-tamparan kesedihan memusnahkan keteguhan
Kuat, hatiku kuat
Air hujan memberi penghidupan
Bisikku menenangkan
Pengingat Perih
Terpenjara dalam sunyi hujan tak ijinkan aku pergi
Sendiri kuamati setiap inchi sarang persingahan dalam pengasingan
Membiarkan angganku liar mencari bagian asik untuk dikenang lagi
Mempercepat langkah saat kenangan buruk menyapa
Tak aku ijinkan dia ganggu damaiku saat ini
Indah sendiri menjadi bagian menarik hidup untuk ku rasakan sendiri
Tanpa mengenakan topeng kepura-puraan hujan aku jatuh hati
Tergantung memori terabaikan memenuhi dinding pemisah aku dan hujan
Dingin hujan ia tanggung tanpa berbisik mengiba
Berkas-berkas ingatan berseliweran tanpa bisa kuatur
Meminta didahulukan untuk dipikirkan
Siapa dia yang menyapa?
Bagian masa lalu nomor 77
Cincin logam mulia terjatuh menyentuh ujung sepatu
Dilempang pangeran kodok yang pernah aku cium
Bersama hujan dia usaikan
Istana berputri jelita telah kutemukan, katanya
Baca Juga: Puisi Roman Picisan
Tenggelam
Ariel apakah namaku kini?
Hanyut dalam dasar laut nestapa semalam
Ekor duyung tak membuat aku mampu berjalan jauh
Hujan tenggelamkan hidupku terpisah, asing
Hari lalu aku burung bersayap lebar
Terbang rendah ciutkan nyali penduduk bawah
Awan bersih tempat aku singgah
Menatap kerdil bumi aku jauh diatasmu
Duduk diatas singgasana bersama raja
Elang
Kami berkuasa atas langit luas
Baginya aku madu kembang baru mekar
Dia yang pertama merasa manisnya, katanya
Baginya aku benteng tinggi
Kedamaian berdima bersama
Aku miliknya selamanya
Ranting rapuh elang mendorong jatuh
Hujan turun elang ucapkan selamat tinggal
Puisi Hujan Suka Cita
Turunnya hujan juga dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi seseorang. Keadaan tersebut tentunya sangat bisa dituangkan dalam sebuah karya puisi. Seperti contoh puisi hujan suka cita berikut ini.
Terlampau Indah
Tidak kusuka sebelumnya, tapi kini berbeda
Mensyukuri setiap bagian yang takdir sajikan
Penerimaan menjadikan lebih dewasa, ku rasa
Hujan… bertahanlah lebih lama
Pintaku memohon langit
Deras hujan terkadang memancing petir menyambar memarahi
Saling beradu saing tunjukkan taring
Ganas memanas dalam dingin guyuran hujan
Hujan hanyutkan 100 hari kenangan dalam diam
Datangkan jiwa baru penebus kelam masa lalu ku
Pesona lain tak pernah tersentuh
Mata harapan akulah tujuan
Menari
Ajakan itu tak pernah bisa aku menolak
Gejolak hati, bersorak senang
Anggukan kepala lagi perlu, tanda kesepakatan
Sambaran tangkas mengajak jemari beradu
Menyusuri rintik hujan selalu indah bersamamu
Senyum adalah bagian langit yang selalu biru
Langkahku langkahmu
Hujan kabarkan kasih kita berseru
Subur tersiram berkah langit
Gemulai seirama dengan tabuhan alam
Basah tubuh riasan keindahan untukku
Mata-mata penuh heran menjadi tepuk tangan ditelinga bebal kita
Kenapa harus aku pikirkan soal mereka
Senang, hujan satukan langit dan bumi terpisah jauh
Merayakan kedamaian mereka
Aku dan kamu menari dibawah hujan
Dunia Baru
Hujan
Hebat retakkan kulit bumi begitu kokoh
Membuka gerbang besi setebal lengan kami penuh penjagaan
Keajaiban datang untuk mereka yang pantang menyerah
Mengikis perlahan menghancurkan pertahanan
Dia tersembunyi aku temukan
Hadir membius, putri menawan molek rupa
Rambutnya aliran sungai tenang berkilau
Terbalut hijau sejukkan gerah jiwa
Lembut dunia baru berterimakasih
Misteri surga baru kepulauan negeriku
Puisi Hujan Bencana Alam
Datangnya hujan terkadang menimbulkan bencana alam. Pada saat itu tentunya sebagai korban bencana alam merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Sama halnya seperti contoh puisi hujan berikut ini yang bertemakan datangnya hujan sebagai bencana alam.
Amukan Peniup Kehidupan
Paket kenangan menari terapung menghantam keras
Deras, kotor membawa mereka tanpa ampun
Entah kenangan siapa saja bercampur menjadi samar dalam aliran takdir
Keruh tak terlihat kesucian berdiam
Pagiku tak mampu menemukan siang
Kapak besar memutus leher kehidupanku
Mendiami rumah-rumah asing sekejap waktu
Amukan bah tidak mengijinkan aku lengah
Deras, cepat dan kasar
Tanpa belas kasihan raga kosong kehilangan penghuninya
Jerit mengiba tak lagi jelas terdengar
Kehidupan, aku mungkin telah berubah menjadi ikan
Membenamkan dalam pergilah pemilik raga
Sampai disini aku mengalah sudah
Menyisakan
Tak berbekas mungkin akan lebih baik
Memandang sisa sapuan dingin gelombang penuh ratapan
Tanda tanya besar aku tak paham
Penjelasan sebanyak apapun tak buat aku mengerti
Aku bayi baru tanpa tanda kehidupan
Darah tak lagi keluar dari sayatan
Hembusan nafasku adalah duka cita
Kehidupan baruku tanpa saudara
Aku terlahir dari rahim gelombang mengamuk kejam
Kesedihan menjadi bumiku setelah reinkarnasi
Terlahir sebagai duyung namun dengan kaki
Keliru
Kemarin,
Moyangku bukan pelaut
Petani pandai yang aku dengar dari dongeng masa kecilku
Kampung kami bukan pesisir, air sejauh mata memandang tampak membosankan
Pegunungan hijau makmur dan indah
Aku tidak suka bau ikan, kapal-kapal dan terik matahari menghitamkan kulit
Beruntung terlahir dalam aroma rumput hutan
Kemarin,
Besar dengan buai sawah
Ditimang pepohonan kuat dan udara segar
Hari ini hidupku tertukar
Tak tampak hijau alam kelahiranku
Hilang sudah kerbau-kerbau tunggangan
Kapal-kapal terapung sisa kayu tembok rumahku
Musnah lahan tenggelam air mata
Lereng gunung menjadi palung
Damai Saudaraku
Tatap nanar, saudaraku menangis
Derita hidup tak lagi mau bersabar
Datang bagai amukan badai
Sisakan kekacauan
Dimana rumah kami?
tidak ada lagi rumah kami
Dimana anak kami
Kerusuhan, pilu, rasa lapar membuntuti menukar mereka
Tanah liat, batu keras dan pasir terlihat sama
Lumpur menjijikkan lenyapkan semua yang kami punya
Sama rata, tenggelam dalam nestapa
Pemakaman
Kutemukan kau terbaring lemah
Ketabahan masih tersirat jelas meski kau tidak menyuarakannya
Keajaiban tak selamatkan jiwa patriotmu
Menyatu dengan bumi
Kau lebih memilihnya
Menumbuhkan keajaiban baru untuk kami tetap tegar, begitukah?
Kumohon bicaralah
Senyum kemenangan tak hilang dari wajah damaimu
Menang untuk apa sedang kau kini mati,
Damai yang bagaimana saudaramu terjajah kekhawatiran
Hujan tenggelamkan mengambil nyawa
Apa kau berpesiar bersama mereka
Hentikan cukup bangunlah
Aku tak punya kafan untuk selimutmu di pembaringan
Baca Juga: Puisi Anak
Puisi Hujan Pencipta Kedamaian
Tak jarang pula datangnya guyuran hujan membuat seseorang merasa damai. Di dalam keadaan tersebut tak jarang pula orang mengungkapkanya dengan membuat karya puisi. Berikut ini contoh karya puisi hujan yang bertemakan hujan pencipta kedamaian.
Dibalik Jendela
Kedamaian hadir penuh didalam guyuran hujan
Merangkai mimpi, memastikan masa depan
Dialog dengan hati terkadang menegang
Masa depan menjadi kekhawatiran
Untukku dan untukmu tak terhindarkan
Gesekan hati dan logika peperangan tanpa damai
Datanglah kepadaku bersama hujan
Dibalik jendela semua kan baik-baik saja
Masa depan menjadi pasti, senyumlah
Buang khawatir, tataplah langit tinggi
Air hujan menyentuh bumi tanpa kesombongan
Penuh kehidupan penebar cinta kasih
Datanglah padaku di saat hujan
Aroma tanah basah damaikan perselisihan
Padam Api
Bersahabatlah meski kita pernah bertikai
Panas mari sejukkan dengan permohonan pada hujan
Sekam habis gersanglah lahan
Asap mengepul bendera putih berkibar
Angkuhku angkuhmu lupakanlah
Darah jangan lagi tertumpah
Pelajaran kedamaian tercipta bersama rintik hujan
Kristal kecil pencetus senyum lebar
Salahku, salahmu maafkanlah
Lembar hidup dicuci bersih bersama guyuran hujan
Putihku, putihmu bersenanglah
Kelahiran
Tetesan hujan berperan sebagai bidan
Benih-benih terlahir menangis kencang
Latihan panjang menjadikan mereka jenderal
Dunia baru menjadi lebih semarak
Alam bersorak sorai riuh memecah sepi
Bumi tersenyum, damai lahirlah pahlawannya
Bayi itu seakan menggeliat
Dibawah ketiak induknya kisah baru dimulai
Rangkaian pertempuran seakan sudah nyata
Dewa kehidupan menunjuk
Bayi-bayi merah belum mampu membuka mata
Sekuat tenaga tegakkan kepala
Sombong akan takdir yang mereka bawa
Banyak kenangan bersama hujan yang dapat dituangkan menjadi sebuah karya puisi tentang hujan. Selain itu puisi hujan juga dapat menjadi pelajaran bermakna positif pada setiap diri.
Kesedihan dan kebahagiaan anggaplah menjadi pelajaran berharga. Apapun yang diberikan hujan kepada kita, hargailah sebagai proses pembelajaran diri menjadi dewasa.
Hujan Kenangan
Hujan,,,
Rintikmu telah sukses membawa rindu
Rinduku yang tak terarah
Rinduku yang tak pernah berujung
Aku rasa baru kemarin kita bercanda tawa
Aku rasa baru kemarin kita menatap rintik hujan yang sama
Ku rasa baru kemarin aku lihat senyum manismu
Ku rasa baru kemarin kita pernah sedekat nadi hingga akhirnya kita sejauh matahari
Terlalu cepat kau melangkah menjauhiku
Jejakmu terhapus oleh rintik hujan
Dan aku akan tetap disini dengan rintik di senja yang sama
Puisi Hujan Ku Hentikan Hujan
Kini matahari merindukanku
Perlahan mengangkat kabut pagi
Ada yang berdenyut di dalam diriku
Menempuh tanah basah dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari
Tak bisa ku tolak matahari memasaku menciptakan bunga-bunga
Ku hentikan hujan demi matahari untuk menciptakan suasana bahagia
Sengaja ku meminta hujan agar berhenti karena aku tahu
Semua di dalam dunia tidak harus disertai dengan kesedihan
Adakalanya kita semua juga berhak memiliki hari yang indah nan bahagia
Jangan biarkan ada air mata yang jatuh membasahi pipi layaknya hujan
Aku Adalah Hujan
Aku hanyalah hujan yang ditakdirkan singgah sementara
Yang sempat menenangkan angin yang kering
Dan hujan terbuai dalam kesederhanaan itu
Sampai angin itu menemukan pelangi
Yang lebih indah dari sekedar hujan
Yang lama-lama terasa menjemukan
Hujan tetap tidak mau pergi
Dengan egois tetap berusaha agar angin itu kembali
Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara
Tetapi suatu saat dia tersadar
Angin yang damai dengan pelangi adalah perpaduan yang menyejukkan
Ada banyak angan yang terbunuh dibalik derasnya hujan
Dan ada banyak kepingan hati yang berserakan di balik hujan yang berhenti tiba-tiba itu
Dengan matahari yang membawanya hilang, membuatnya semakin terlupakan
Mungkin hujan itu belajar
Banyak hal di dunia yang tidak bisa sekeras apapun dia mencoba
Yang harus dia lakukan adalah menerima
Kau siapa? Hujan? Angin? atau Pelangi?
Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah dari hujan Bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
Tidak ada yang lebih bijak dari hujan Bulan Juni
Dihapusnya jejak kaki yang ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif dari hujan Bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Puisi Hujan
Pada hujan yang datangnya riuh
Aku disini mengamati setiap bulirnya
Dulu aku membicarakan hujan tanpa tau rasanya kehujanan
Dulu aku mengagungkan hujan tanpa tau gigilnya seperti apa
Dan dulu aku menyukai hujan tanpa tau ada rindu sisipan di dalamnya
Sekarang aku hampir mengerti bahwa hujan untuk dirasakan
Bukan sekedar dilihat lalu dikomentari atas nama cinta
Sekarang aku berani membawa payung yang katanya melindungi dari hujan
Sekarang aku suka berlari dan menyanyi di bawah hujan
Biar begini saja
Biar aku menyanyi, berlari sampai hujan menjadi reda
Hujan Terakhir Dalam Ingatan
Aku sebenarnya tak pernah rela membiarkan tubuhmu dipeluk kemarau
Debu-debu beterbangan bermimpi menjadi burung
Burung mengepakkan sayapnya menanti cahaya lindap
Seringkali aku gagal mendekap bayangan yang bosan berjalan di belakang
Ku pandangi dia, tak ada balasan hidup seperti bertepuk sebelah tangan
Suara Hujan
Aku selalu menyukai mata kecilmu
Menenggelamkan diriku berlama-lama
Berkaca-kaca dalam berbicara
Begitu manis dan menguatkan jiwa
Aku terlalu dalam menginginkanmu
Masih sama seperti dulu
Kamu bagian hujan terindahku
Dalam ingatan tahun-tahun itu
Kau adalah bintang terindahku
Yang aku rindukan saat hujan datang
Kau adalah mimpi terindahku di saat aku lelah setelah menghadapi dunia
Setiap hal kecil di diri ini adalah semuanya tentangmu
Kamu yang ku perjuangkan dengan utuh
Meski dirimu lewat sangat datar
Hujan masih tetap saja sama menjadi kisah sedih meninggalkan pedih
Tetap membekas mengenang dalam hati
Aku teriak sangat keras di sepanjang jalanan kota
Berharap agar kau kembali disini
Menahanmu lebih lama sebelum hujan pergi
Sebagai sandaranmu kala berteduh
Waktu gerimis semakin menderas
Mengusap air mata bercampur dengan hujan
Sengaja kau sembunyikan semuanya dalam hati
Ternyata aku sangat bodoh
Aku adalah orang bodoh yang mengerjarmu selama itu
Ternyata aku tetap kekanak-kanan tidak mau berusaha mengerti tentang dirimu
Kurasa aku sangat aneh karena menyukaimu
Jujur saja aku sangat sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu
Sampai saat ini kau adalah kau adalah alasan duniaku menjadi lebih indah
Biarkanlah aku terus menyukaimu sampai kau benar-benar menjadi milikku
Hujan Malam Ini
Kepergianmu seakan merenggut isi hatiku
Dari kuntum rindu hingga benci kau rangkai menjadi satu
Lalu dengan tenang kamu buang ke hamparan biru
Ya, sebuah tempat yang tak mungkin aku tuju
Bila mungkin, aku ingin kembali ke masa kita dulu
Dan mengubah takdir hingga tak mengenal kamu
Daripada harus cumbu mesra tanpa miliki ragamu, aku bisa apa?
Sejuta sesal tak akan membuatmu rekah lagi padaku
Saat hujan seperti malam ini, sendiriku semakin pekat saja
Dia seperti kamu dulu, semakin erat bila hujan tiba
Sendiriku di antara rindu dan benci, mengambang tenang di antara keduanya
Begitu tenang, hingga rekan bibir perempuan lain seakan tak bermakna
Hujan
Hujan hadir di tengah perjalananku
Ia turun layaknya papan seluncur di musim salju
Kedinginanku menyeruak di antara derasnya
Aku bertahan menunggu payungmu
Aku masih menunggu payungmu
Hingga saat pelangi mulai tersenyum
Hujanpun menjauh,,,
Dan akan ku lanjutkan perjalanan ini tanpa butuh sebuah payung
Rintik Hujan
Di bawah rintik hujan aku dengan puas meneteskan air mata
Air mata yang terus mengalir menangisi hal yang tidak wajar
Entah mengapa aku nyaman sekali dengan hujan
Hujan adalah waktu yang tepat untuk mengadukan masalah
Rintik hujanpun mampu membuat sejuk hati
Hingga tak terasa air hujanpun ikut berhenti ketikan aku berhenti meneteskan air mata
Apakah hujan ditakdirkan datang untuk mengerti perasaan orang?
Semoga saat khayalanku yang konyol ini benar-benar kenyataan
Sehingga aku bisa terus mengadu perasaan kepada hujan
Aku juga berharap, ketika puisi hujan ini aku lontarkan semoga hujan mau menjadi temanku
Hujan memang membawa mendung dan membuatku susah bepergian
Tapi aku senang dengan hujan, air yang membasahi selain membuat bahagia tetapi juga membuat aku lupa dengan masalah
Masalah yang sepele sampai dengan masalah yang besar sekalipun
Hingga aku dewasa, aku akan tetap menjadi teman hujan
Itulah beberapa contoh puisi hujan yang setiap tetes air hujannya membawa keberkahan bagi seseorang. Dan setelah hujan pergi, akan datang waktunya bahagia yang digambarkan oleh sang pelangi.