Puisi Pahlawan – Sebuah puisi pahlawan tidak hanya menceritakan seorang pahlawan yang telah gugur di medan perang atau membela bumi pertiwi ini dengan darah dan air mata.
Namun arti dari pahlawan lebih dari itu, pahlawan adalah orang yang melakukan sesuatu hal tanpa tanda jasa, atau mengharap imbalan dalam artian rela berkorban.
Puisi pahlawan bisa ditunjukkan untuk ibu yang telah mengasihi anaknya tanpa kenal lelah, sahabat yang selalu ada di saat senang maupun duka, ayah yang mencari nafkah untuk keluarga. Berikut beberapa contoh puisi pahlawan tentang ibu, ayah, sahabat, hingga para pejuang nasional:
Puisi Tentang Pahlawan Indonesia
Tidak ada hal yang lebih indah dari sebuah doa, yang dipanjatkan secara tulus untuk pahlawan nasional yang telah mengorbankan dirinya demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Maka dari itu ku persembahkan puisi teruntuk pahlawan yang telah tenang di SurgaMu.
Marsinah, Surga Untukmu
Marsinah
Siapa itu Marsinah?
Apakah sosok dengan paras cantik jelita, serta bibir yang merah karena gincu?
Apakah sosok perempuan yang membawa perubahan dalam cerita dongeng?
Ataukah seseorang yang hanya fiksi dan khayalan diciptakan kaum sastra?
Oh Marsinah, seorang buruh pabrik bayaran ! merakit jaring laba-laba pada tembok bernama pengharapan
Menata tumpukan jerami, memintal benang, apa yang kau katakan benar Marsinah
Bahwa waktu tak pernah kompromi !
Dengarlah sebuah nyanyian sunyi
Saling melebur melawan para penguasa kongkalingkong
Kau Marsinah bukanlah artis penjual berita ! tapi mengapa mereka pandai membuat berita tentangmu?
Katanya kau adalah buruh perempuan bercerita kesedihan
Dan katanya kau adalah perempuan penuh darah dan air mata
Hingga menodai tubuhmu yang lemah itu
Tangan mu terbiasa memegang kerikil tajam yang siap menghunus nadimu
Tapi kau bisa apa Marsinah?
Tak ingatkah kau hanya seorang buruh pabrik bayaran?
Tapi aku tak peduli tentang siapa dirimu
Yang ku tahu kau adalah perempuan pembela rakyat kecil sepertiku
Tapi mengapa Kebenaranmu membawa petaka untukmu?
Andai kau tetap hidup, aku akan bercerita tentang keadaan Negeriku yang carut marut
Tentang bagaimana alam sudah bosan dengan manusia
Dia yang berujung kematian
Dia yang tak pernah terlupakan !
Yang hingga saat ini belum menuai keadilan
Marsinah…
Damai bersamamu
Sepucuk Puisi Untuk Pahlawan Negeriku
Demi Negeri..
Demi bangsa tercinta..
Dan demi jiwa juga yang rindu akan kebebasan berdemokrasi
Kemerdekaan abadi namun tak berarti
Rela kau taruhkan nyawa hingga maut menghadang di depan mata
Tapi mengapa? Kau bilang itu sebagai hiburan !
Raut wajah kusam mu tak ada segelintir pun rasa takut
Oh Pahlawanku ..
Hari harimu kau habiskan dengan pembunuhan, pembantaian
Sampai bunga api menghias sisi gelapmu
Bahkan tak jarang darah membasahi tubuh kurusmu
Kaki telanjang menghantarkanmu pada lawan yang harus dibunuh
Namun, semua itu tidak dapat runtuhkan kobaran semangat juang
Bambu runcing sebagai senjatamu
Doa sebagai benteng pertahananmu
Dan Tuhan sebagai kawan dalam kemenangan
Lalu surga sebagai tempat peristirahatanmu
Bunga, ku letakkan di atas tempat damaimu sebagai lambang suci perjuangan
Karena perjuanganmu…
Aku mampu menulis bait-bait puisi indah meski terkadang terpenjarakan
Taukah kau pahlawanku..
bunga tumbuh bermekaran setiap tahun dan akan layu pada waktunya
yah.. bahwa hidup akan selalu ada masa nya
namun tidak dengan perjuangan
ia akan tetap tumbuh
ia akan tetap hidup
meski raga terlepas dalam jiwa
ia akan tetap ada !
jadi.. tak perlu meraung untuk membuktikan bahwa itu ada
selamat jalan Pahlawanku
salam untuk Tuhan Maha Pengasih
Baca Juga: Puisi Perjuangan
Bung Karno; Berilah Aku Pemuda
Hei.. Bung Karno !
Aku bersimpuh di atas makammu
Bertanya perihal tentang Indonesia kini
Hei .. Bung Karno !
Katamu berilah pemuda niscaya akan kau getarkan semeru
Hei bung karno pemuda saat ini hanya menang gengsi
Bagaimana bisa menghancurkan dunia dengan bijak?
“Maka berilah aku orang tua” katamu
Hei Bung Karno …
kini orang tua hanya mampu bersedih melihat anaknya bermain dunia
Hei Bung Karno
Nyeyakkah kau tidur dalam abadimu?
Maafkan daku yang mengganggu peristirahatanmu
Aku hanya ingin bercerita; bahwa pemuda tidak sama berjalannya waktu
Hei Bung Karno
Aku bersimpuh pada makammu
Tebarkan kembang kasih yang letih
Hei Bung Karno
Ku tanyakan lagi padamu; nyenyakkah tidur dalam abadimu?
Inikah yang disebut nyanyian kecewa?
Hei Bung karno
Aku bersimpuh pada makammu
Ku katakan padamu “maaf aku menangis dalam tidur abadimu”
Namun aku tak bisa berdusta
Ku katakan apa adanya padamu
Hei Bung Karno
Nyeyakkah tidur dalam keabadianmu?
Bilakah mimpi itu akan nyata?
Kartini, Srikandi Indonesia
Wahai Kartini yang ku sebut dengan Srikandi
Perempuan hebat dan tangguh
Memegang busur anak panah di tangan kanan
Dan pedang di tangan kiri yang siap menebas jantung musuh hingga tak berdetak
Lahir di Jepara, tanah berkumpulnya para sang pujangga
Untuk Sang Srikandi Pejuang Kaum Perempuan
Untuk Sang Kartini Pembela Hak-hak yang sempat terabaikan
Tabir kecantikan menghias wajahmu yang tak lekang oleh zaman
Kecerdasan di balik keayuanmu menjadi semangat perjuanganmu
Wahai kartini..
Perempuan kau jadikan mahkota kehidupan
Bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama
Bukankah begitu katamu?
Tapi kartini kini perempuan banyak meratapi diri
Aku dipaksa kawin
Aku dipaksa tersenyum
Kata-kataku di bungkam
Bahwa perempuan tidak layak untuk berdemokarasi
Jadi hari ini aku menjadi seorang Liberal
Aku tak peduli lagi akan dosa
Perempuan sibuk dengan gadgetnya
Oh Kartini..
Siapa yang salah?
Takdir atau Tuhan?
Atau mereka para penguasa kooporat?
Seorang budak hendaknya sadar diri, siapa aku
Kartini …
Aku hanya perempuan biasa
Yang berdoa kepada Tuhan
Agar emak dan bapakku selalu dalam lindunganNya
Tanah Muda
Merah oleh darah
Menjadi lautan api yang tak terbendung
Setiap genjatan senjata
Terdengar rintihan para pejuang kemerdekaan
Rintihan air mata tak mampu dihentikan
Langkah kaki hewan pun sudah tak terdengar
Apa yang sebenarnya terjadi pada negeriku?
Aku kehilangan saudara
Mama bapak juga hilang
Bagaimana aku bertahan hidup mak?
Yang kupunya hanyalah Tuhan Yang Maha Esa
Bahwa tidak ada yang abadi di dunia
Setiap peluru akan diluncurkan
Bersama desingan bom atom terbuat dari besi
Aku siap mati demi bangsaku pak !
Karena di sini adalah tanah muda
Tak sudi aku hidup bersenang senang
Sedangkan ibu pertiwi dalam keadaan menangis
Katakan padaku siapa yang mampu membendung air matanya?
Jika tidak bukan diriku, dirimu atau mereka !
Memar di dada seharga negeriku
Akan ku bangun istana termegah
Untuk pahlawan bangsaku
Esok, ku bangkitkan muda-mudi Soekarno
Semangat juang tak seharusnya luntur
Mereka bisa saja memadamkan kobaran semangat
Namun tidak akan bisa redup api suci pada langit senja di tanah anarki
Seperti bunga mekar dari kuncupnya
Agar kau lihat tak lagi ada budak di dalam negeri
Itu harapku !
Ku katakan padamu
Apabila telah mati jiwa pahlawan pada anak muda
Maka bersiaplah mendengar rintihan tanah airku
Malam Terjaga
Kusampirkan gundahku pada malam
Gelap tanpa cahaya bintang
Bulan enggan menengok apa yang sebenarnya terjadi
Sebelum mereka melihatnya ku habiskan rindu sebelum asa memutus
Sebelum fajar menyingsing
Tombakku telah lebih dahulu siagap
Mereka dan langkahku
Siap menyergap siapa saja yang menghalau
Ku menangis duka oleh pesanmu yang bersemayam
Pada ragaku
Diujung hidupku tak sudi ku berbagi tawa dengan caramu
Lidahku lebih memilih bisu
Mataku memilih buta
Bukan hina nafasku untuk pertiwi
Apa jadinya Nona jika ku mati di medan perang?
Masihkah kau setia padaku?
Masihkah kau mencintai negeriku?
Aku tak mengharap lebih dan aku tak memaksakan kehendakmu !
Karena bagaimanapun aku sangat mencintai bangsaku
Pahlawan sejati ialah yang rela berkorban demi apapun !
Jadi temani aku di setiap langkah
Di ujung senja akan ada sebuah kemenangan
Yang kusebut dengan; kemerdekaan
Siapa saja yang merusaknya
Bersiaplah akan ku bunuh setiap jiwa pengecut !
Hingga tak berdetak
Pahlawanku Aksara
Berhenti bukan berarti untuk mati
Maju untuk berperang bukan berarti untuk menyiksa diri
Tak harap tepuk tangan lakon sandiwara
Yang berdiam diri menunggu kisah selanjutnya
Keringat, darah, dan air mata tidak bisa dibeli
Oleh mutiara di dasar laut sepi
Tetesan air matanya dengan lantang mengalir ke hilir
Menuju tempat terindah di muka bumi
Yang tak lain adalah nirvana
Sampaikan pesan dan Ilahi “bahwa ku kan kembali’
Tak harap belas kasih
Tak butuh juga kisah klasik tentang sandiwara sedih
Pahlawan pada akhirnya menjemput janji
Di ujung tombak pada kematian
Istana dan selir selir duduk manis menanti
Di singgasana terbuat dari emas
Kemenangan di jalan Sang Maha Besar
Kini tak terbendung lagi
Gugur bunga
Mati satu
Tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti
Puisi Pahlawan Tentang Ibu dan Ayah
Mengapa ku panggil Ibu dan Ayah dengan sebutan Pahlawan, karena ibu kita mampu menikmati setiap penciptaan Tuhan yang begitu indah. Membesarkan dan merawat tanpa mengharap kembali.
Layaknya mentari yang apabila redup, alam semesta akan hancur. Ayah, adalah laki-laki sejati yang tidak akan pernah membuat anaknya menangis, pelukan hangat dan senyuman manisnya mampu menenangkan.
Ramona
Untuk mengingatmu Bu
Ku panggil engkau dengan Ramona
Tak perlu ku baca gugur bunga tanaman
Melihat usiamu yang kian meranggas
Di setiap helai rambut putih mu
Dan pada angka kalender yang kugantungkan didinding kamarku
Yang jatuh di kelopak matamu
Aku teringat kenangan Bu
Saat malam, ku bersujud dalam gerimis
Pada setiap air mata perempuan yang jatuh
Menggadaikan setiap mimpi mimpinya
Di samudera tanpa peta dan arah
Tanpa jaminan apapun
Untuk kembali pada yang namanya menganak-pinakan
Mimpi yang akan di tebus oleh perempuan dengan air mata
Tapi ya sudahlah
Barangkali aku tak akan mengingat semua itu
Siapa yang peduli? Terangku
Bu saat ini aku sedang merantau
Doakan anakmu agar mampu membahagiakanmu
Rindu bau bumbu masakanmu Bu
Adalah aroma surga yang pernah ku kenal
Aku ingin kau mengusap rambutku
Dan berpura-pura tidur dalam pangkuanmu
Tapi
Malam kini menghajarku dengan rindu
Dan mengganti kesepianku
Dan ku tulis wajahmu di sebidang kanvas puisi pahlawan
Lalu waktu dengan sangat tidak sopan merampas semua
Pada usiaku yang beranjak dewasa
Bu usia memang bukan sebuah patokan
Banyak orang yang sudah berumur
Namun pikirannya masih seperti anak kecil
Sebaliknya Bu, banyak orang yang belum cukup umur
Tapi pemikirannya begitu mengguncang dunia
Dari rahimmu yang suci Bu
Lalu setiap janin diberangkatkan
Oleh kesakitan yang sama
Bersama tangis
Bersama darah
Maka lahirlah sebuah kebahagiaan
Yang kau sebut “Anakku”
Baca Juga: Puisi Romantis
Ayah Laki-Laki Hebat
Ayahku Tersayang
Perasaan apa yang sedang merasuki jantungku
Relung hatiku teringat pada wajah tua mu
Kulit yang mulai keriput dan menua
Langkah kaki yang sudah tak kuat seperti dulu
Rasa sesak membiru meronta kesakitan seolah ingin keluar menemanimu
Melihat wajah senjamu membuat hatiku redam
Rasanya sangat sulit ayah untuk mengatakan
Bahwa aku sangat mencintaimu, tak ada laki-laki sehebat dirimu
Ayahku tersayang
Sehat-sehatlah selalu disana, ku berdoa agar Tuhan menjagamu
Memberi kesehatan, umur panjang serta , rezeki lancar
Ayahku tersayang
Maukah kau menghabiskan waktu bersama ibu?
Ayah tak bisa ku bayangkan jika hidup tanpamu
Pasti Ibu selalu menangis tersedu dan aku
Aku tak mampu menghapus kesedihan Ibu
Ayahku tersayang
Marilah kita bersama-sama memikirkan masa depan bersama Ibu
Memperbaiki diri menjadi lebih pada dari sebelumnya
Puisi Ibuku Sayang
Ibu saat ini aku bukanlah anak kecil
Yang dulu kau timang
Kau manja dan kau ajarkan aku bicara dan juga kau ajarkan aku berjalan
Hingga akhirnya aku dapat berjalan di atas semua keindahanNya
Aku kini tinggal di tempat dimana aku diajarkan cara mendekati Tuhan dengan baik
Belajar segala firmanNya
Merindukanmu?
Tentu saja aku merindu akan
Tangan lembutmu yang kau usapkan pada kepalaku
Lagu pengantar rindu yang mengantarkanku terlelap
Dalam pelukan hangat senjamu
Aku baru tahu sandiwara dunia’
Yah.. sangat sulit untuk dipahami
Tapi harus dihadapi meski terkadang harus ada air mata dan sepi
Ibu
Anakmu ini merindu dan tetap merindu
Aku mencintaimu Bu
Dan tetaplah bersamaku
Sajak Untukmu Mak
Aku ini sedang merantau mak
Kota ini memaksaku untuk bersahabat dengan malam
Dan siang aku acuhkan
Dengan tidur yang amat panjang
Berteman dengan mimpi entah kapan akan berakhir
“Aku disini sedang merantau mak” bisikku pada fajar merah
Harapanmu mak yang selalu berlagu\hingga hatiku dan pikiran saling memberontak
Bahkan aku membenci pada takdir
“pulanglah Nak” katanya padaku
Urat nadi dan jantung berhenti seketika
Membayangkan raut wajah tuamu
Ringkik badan kurusmu mak
Hingga rambutmu pun memutih
Maafkan anakmu Mak
Doakan aku menggenggam mimpi itu
Puisi Teruntuk Ibuku Yang Tangguh
Aku terjatuh di atas rumput yang basah
Aku hanya bisa terdiam
Membayangkan dirimu yang begitu hebat
Langkah langkahku pun tak pernah sehebat dirimu
Walau kau seorang perempuan
Sedikitpun tak pernah gentar melawan kejamnya dunia
Kau terjang dan hadapi dengan penuh asa yang memar di jiwa
Tak ada kata lelah ataupun keluh kesah
Karena hidup adalah perjuangan
Hingga nanti akan ada keindahan yang lekas bersemi dalam sejarah
Ibuku mengertilah
Akan selalu ada keindahan yang tertua oleh ramah tamah
Akan selalu ada rasa sesal yang terpecah menjadi amarah
Karena Tuhan akan selalu disisimu
Hingga semua langkah-langkah kecilmu menjadi berarti
Puisi Pahlawan Wanita
Sudah kita semua ketahui, bahwa Indonesia tidak hanya memiliki tokoh pejuang pria saja. Namun dalam mempertahankan kemerdekaannya, juga terdapat perjuangan dari pahlawan wanita. Nah, di bawah ini adalah puisi pahlawan wanita yaitu :
Kartini
Kartini….
Duhai ibu para kaum wanita
Yang memperjuangkan dengan segenap jiwa
Semangatmu tak pernah patah
Tubuhmu tak pernah lelah
Demi kaum lemah yang saat itu dijajah
Ibu Kartini….
Paras mu sungguh menawan
Hingga memikat banyak bangsawan
Namun kau selalu dermawan
Jika tak sesuai, kau berani melawan
Ibu, kau sangat berjasa
Bagi semua wanita di Indonesia
Jasamu tak akan pernah terlupa
Kau lah pejuang kaum wanita
Perjuangan Sang Dewi
Dalam kegelapan kau hadir dengan sebuah sinar
Dalam ketakutan kau berikan sebuah ketenangan
Kau lah para pejuang untuk kami semua
Indah namamu duhai dewi sartika
Kau berikan segala motivasi
Di kala jiwa dan raga kami hampir mati
Kau bertekad kuat bak ombak di lautan
Dengan semangatmu kau selalu siap untuk mempertahankan
Semangatmu dalam memperjuangkan
Tak bisa dihiraukan
Kau sangat teguh wahai ibu
Akan semua perjuanganmu
Hingga kapan pun itu
Kami tak akan melupakanmu
Sungguh perjuangan sang dewi
Membuat tersayat hati
Mengangkat semua derajat kami
Kaum kami yang saat itu selalu tersakiti
Sekali, lagi terimakasih perjuangan sang dewi
Cut Nyak Dien
Kata siapa kaum wanita lemah
Lihat saja ia yang tak pernah lelah
Akan semua yang ia perjuangan
Demi sebuah kemerdekaan
Semangat juang yang berapi-api
Tak kalah dengan tenaga laki-laki
Fikirannya yang selalu tertata rapi
Membuat semua orang menghormati
kau lah wanita hebat
dengan jiwa dan raga yang kuat
dan kini kau telah tiada
kau meninggalkan duka untuk Indonesia
kami yakin kau tenang di sana
jasa dan pengorbananmu tak akan kami lupa
atas semua yang kau berikan
demi suatu kemerdekaan
Puisi Pahlawan Tentang Perjuangan
Pahlawan memang tidak terlepas dari sebuah perjuangan yang gigih. Perjuangan yang tidak pernah meminta sebuah imbalan hanya demi suatu kemerdekaan. Di bawah ini adalah contoh puisi pahlawan tentang perjuangannya yang sangat berjasa untuk kita semua.
Baca Juga: Puisi Perpisahan
Kau Tak Pernah Menyerah
Luasnya sebuah laut kau sebrangi
Tinggi nya sebuah gunung kau daki
Hanya untuk senyum sang ibu pertiwi
Suara tembak selalu saja tak menjadi suatu penghalang
Kau tetap semangat demi negara yang gemilang
Kau tak pernah menyerah
Duhai pahlawan yang tak pernah lelah
Kau tak ingin ibu pertiwi susah
Sehingga segenap jiwa juang mu tak pernah gundah
Tak jarang kau merasakan luka
Namun itu tak pernah kau rasa
Semua agar Indonesia merdeka
Kau lah segenap jiwa raga negara
yang selalu berkibar demi Indonesia
tak pernah lelah dalam meraih cita
dan kini indonesia telah Berjaya
Suatu Pengorbanan
Dengan kucuran deras keringat
Dengan tubuhmu yang terikat
Kau selalu bertekat dengan kuat
Demi sebuah cita dari perjuangan
Yaitu suatu kemerdekaan
Cabikan mereka yang jahat dan tak bermoral
Namun kau tak pernah mempedulikan
Bagimu ini adalah sebuah pengorbanan
Hingga darah menumpahi sekujur tubuhmu
Kau tetap memperjuangkan negara itu
Negara indah yang melahirkanmu
Yang kau bela hingga akhir waktu
Pahlawan pengorbanan mu sungguh mulia
Semua akan dikenang oleh negara
Kau lah yang mewujudkan bahagia
Hingga ibu pertiwi bangga
Perjuanganmu tak akan dimakan oleh masa
Karena kau selalu terkenang dalam jiwa
Kau lah pahlawan kemerdekaan
Dengan semua pengorbanan
Hingga Pupus Sebuah Nyawa
Perjuangan sang pahlawan bangsa
Yang kita kenang dalam puisi Indonesia
Jasanya yang tiada tara
Membuat bangsa selalu bangga
Merdeka….
Satu kata yang mengundang beribu makna
Mereka wujudkan dengan sebuah taruhan nyawa
Dan hebatnya mereka tak pernah jera
Melawan mereka yang kejam, licik, serta gemar berdusta
Hingga pupus sebuah nyawa
Merdeka…
Mereka katakan ketika ingin melawan
Meski mereka tahu akan mendapat tembakan
Namun gigihnya, pahlawan selalu melawan
Hingga pupus sebuah nyawa
Dan kini bangsa telah tertawa
Dengan negara yang merdeka
Indonesia telah bergembira
Atas perjuanganmu yang tiada tara
Meski pahlawan bangsa telah tiada
Kami akan selalu mengirimkan do’a
Kau lah harta negara yang paling berharga
Kau lah yang ikhlas kehilangan nyawa
Dan akan kami kenang untuk selamanya
Puisi Tentang Tokoh-Tokoh Pahlawan
Indonesia memiliki banyak tokoh pahlawan yang sangat gigih dalam perjuangannya. Terdapat banyak pahlawan yang berasal dari belahan daerah di Indonesia.
Nah, jadi tak heran jika banyak penulis puisi menggunakan nama-nama tokoh pahlawan sebagai judul sebuah puisi. Di bawah ini adalah beberapa contoh puisi dengan tema nama tokoh-tokoh pahlawan di antaranya :
Tuanku Imam Bonjol
Kau lah laksana intan permata
Dengan segenap jiwa dan raga
Kau rela hilang, demi kebahagiaan apa yang kau bela
Kau lah pahlawan bangsa
Yang berperang meskipun nyawa sebagai taruhannya
Kau lah yang berniat memusnahkan mereka
Mereka yang keji, yaitu penjajah belanda
Kobaran semangat selalu kau tuangkan
Akan semua hal yang ingin kau perjuangan
Jiwa mu hebat dalam perang padri
Akan selalu dikenang di sanubari
kau tak pernah lelah ketika dikepung
kau selalu membara dalam berjuang
hingga daerahmu bangga memiliki tokoh sepertimu
tak hanya itu, bahkan negara selalu mengenangmu
Soekarno
Dengan semua kecerdasan
Dengan semua pengorbanan
Kau berani taruhkan
Demi sebuah kehormatan dan kemerdekaan
Kau siap untuk melawan
Hingga kau menjadi sebuah incaran
Oleh mereka yang gemar merenggut sebuah ketenangan
Fikiran jernih yang selalu kau sampaikan
Dalam sebuah perjanjian
Membuat penjajah sering merasa kewalahan
Dan hebatnya, akal mu tak pernah kehabisan
Kau lah laksana ibu pertiwi
Kau lah menuntun tercapainya sebuah janji
Janji kemerdekaan untuk negeri
Kau lah bapak proklamasi
Serta pemimpin pertama negara ini
Hingga kini kau mati
Semua masih terkenang dalam memori
Semua jasamu masih tersimpan di dalam hati
Wahai bapak proklamasi, Ir. Soekarno
Kobaran Semangat Juang Bung Tomo
Teriakanmu yang lantang dalam berkorban
Kegigihanmu yang tiada tara dalam perjuangan
Demi keindahan akan sebuah kemerdekaan
Kau tak pantang menyerah ketika melawan
Yang bertujuan untuk membela suatu kebenaran
Kau lah yang berani mengambil sebuah keputusan
Duhai Bung…..
Kobaran semangat yang tak pernah hilang oleh waktu
Selalu tergambar dalam jiwa dan kalbu
Kau lah yang berani dalam melawan
Demi sebuah ketenangan
Kau lah pahlawan besar bangsa
Yang sangat berjasa untuk negara
Kau lah pembela bangsa
Puisi Pahlawan Tentang Ungkapan Terimakasih
Sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu mengenal jasa para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangannya. Rasa berterimakasih ini lah yang terkadang di jadikan sebuah tema dalam membuat puisi. Berikut ini adalah contoh puisi tentang rasa terimakasih atas jasa para pahlawan di antaranya :
Terimakasih Pahlawan ku
Tak mungkin aku bisa tersenyum selepas ini
Dengan apa yang dulu pernah terjadi
Negara yang ku tempati kini
Pernah merasakan hebatnya sakit hati
Dijajah oleh mereka yang tak punya hati nurani
Siapa lagi yang membuat semua ini kembali?
Jika tidak para pahlawan ibu pertiwi
Dengan segala rasa juang yang dimiliki
Membuat negara ini bangkit kembali
Terimakasih pahlawan ku
Jasamu akan ku kenang selalu
Selalu tersimpan dalam relung kalbu
Dan tak akan ku lupa hingga akhir masa ku
Karena semua ini adalah atas perjuangan mu
Yang tak pernah lelah dalam melawan
Melawan demi suatu kemerdekaan
Terimakasih pahlawan ku
Kau lah sosok hebat untuk bangsa
Yang tak akan pernah dilupa
Terimakasih atas semua jasa
Kau lah anugerah untuk Indonesia
Ternyata banyak sekali puisi pahlawan yang menggambarkan akan perjuangannya. Dengan menyimak puisi di atas, pasti membuat anda semakin menghargai jasa pahlawan yang berjuang demi kita semua.
Itulah kumpulan puisi pahlawan yang dapat anda baca di ulasan kali ini, semoga menjadi sebuah referensi untuk anda yang saat ini tengah mencarinya.
Contoh puisi tentang pahlawan sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan yang telah dilakukan. Sekali lagi, seorang pahlawan tidak hanya yang turun di medan perang melainkan yang rela berkorban demi kesejahteraan. Teruntuk pahlawan nasional, tidurlah dalam keabadian dengan damai.