Seni Tari – Manusia adalah makhluk sosial yang menyukai keindahan dan keharmonisan. Keindahan itu bisa dalam bentuk kesenian dan kebudayaan. Salah satu kesenian yang bisa menggambarkan keindahan adalah seni tari.
Seni Tari sendiri merupakan ungkapan jiwa manusia yang di ekspresikan lewat gerakan ritmis yang indah atau dalam bahasa asingnya estetis. Definisi ungkapan rasa sendiri adalah suatu keinginan yang berasal dari dalam hati seseorang yang melimpah dalam menunjukkan emosi dan rasa.
Sedangkan definisi gerakan ritmis yang indah sendiri suatu gerakan yang disesuaikan dengan suatu irama nada yang mengiringinya, Sehingga menimbulkan daya pesona yang sangat memikat buat yang melihatnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan kesenian tradisional maupun kesenian modern. Setiap propinsi di Indonesia memiliki kesenian tari yang menjadi kebanggaan sendiri. Suatu tari tidak dapat dikatakan seni jika tidak memenuhi unsur-unsur yang ada didalamnya. Karena dengan unsur-unsur tersebut akan tercipta gerakan-gerakan ritmis yang indah.
Unsur-Unsur Seni Tari
Seni tari pada pokoknya memiliki dua unsur, yakni unsur utama dan unsur pendukung. Berikut ulasan lengkapnya:
1. Unsur Utama Dalam Kesenian Tari
Suatu gerakan tidak dapat dikatakan sebagai tarian jika tidak memenuhi 3 unsur. Jika salah satu dari unsur ini tidak ada maka gerakan tersebut tidak termasuk tari. Ketiga unsur tersebut adalah:
- Wiraga (Raga): Sebuah tarian harus memperlihatkan gerakan badan, baik dengan posisi berdiri ataupun duduk.
- Wirama (Irama): Seni tari juga harus memiliki unsur irama yang bisa menyatukan antara gerakan badan dan music pengiringnya. Baik dari segi irama maupun temponya.
- Wirasa (Rasa): Tarian hendaknya mampu menyampaikan sebuah perasaan yang ada di jiwa. Baik melalui sebuah gerakan dan tarian atau ekspresi penarinya.
Baca Juga: Pengertian Seni
2. Unsur Pendukung Dalam Kesenian Tari
Unsur ini hanyalah sebagai pemikat orang yang melihat agar tarian kelihatan lebih menarik. Meskipun unsur ini tidak terpenuhi maka suatu gerakan indah yang ritmis sudah bisa dikatakan sebagai gerakan seni tari. Tapi alangkah lebih baik lagi kalau unsur pendukung ini dipenuhi agar tarian memiliki daya pesona pada saat pementasan atau pertunjukan. Unsur pendukung ini meliputi:
- Ragam Gerak: Sebuah tarian bisa terlihat indah jika semua anggota badan berkolaborasi. Bukan hanya tangan dan kaki, tapi kombinasi lirikan mata dan raut wajah, termasuk ekspresi wajah itu sendiri. Semua ini tentu akan menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga tarian tersebut kelihatan estetis.
- Ragam Iringan: Suatu tarian bisa dinikmati jika ada musik yang ritmis dan cocok dengan gerakan tari tersebut. Sehingga tercipta paduan yang indah antara musik dan gerakan tubuh. Lebih indah dan dapat dinikmati lagi jika ditambah dengan hentakan, tepukan maupun teriakan dari si penari.
- Rias Dan Kostum: Unsur ini sangat penting sekali dalam pertunjukan sebuah tari. Tanpa riasan wajah dan kostum sebuah tarian pasti terasa hambar, tidak memiliki makna, dan tidak menarik buat ditonton.
- Pola Lantai/Bloking: Tarian akan terlihat lebih berseni jika pola lantainya juga indah. Karena seorang penari tidak mungkin berdiri dalam satu titik saja tapi harus menyesuaikan tempat dan penontonnya.
Jenis-Jenis Kesenian Tari Di Indonesia
Ada bermacam-macam jenis kesenian tari yang tersebar di seluruh propinsi Indonesia, antara lain adalah:
1. Tari-Tarian Daerah Istimewa Aceh
Beberapa tarian dari daerah istimewa Aceh diantaranya:
- Tari Seudati. Jenis tarian ini berasal dari Arab sehingga memiliki latar belakang agama Islam. Tarian ini sangat dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Seni tari ini sangat terkenal dan paling digemari di daerah Aceh.
- Tari Saman Meuseukat. Tarian jenis ini posisi penarinya duduk berbanjar dengan iringan irama yang sangat dinamis. Merupakan jenis seni tari yang penuh dengan syair ajaran kebajikan terutama ajaran Islam.
2. Tari-Tarian Daerah Bali
Untuk tarian yang berasal dari daerah Bali misalnya:
- Tari Legong Bali. Seni tari yang satu ini merupakan tarian Bali berlatar belakang kisah cinta seorang Raja dari Lasem. Jenis tarian ini dibawakan secara dinamis dan sangat memikat hati.
- Tari Kecak. Sebuah tari berdasarkan cerita Kitab Ramayana yang mengisahkan bala tentara monyet Hanuman dan Sugriwa.
- Tari Pendet. Pada awalnya tarian ini merupakan tarian pemujaan yang banyak digunakan di pura sebagai tempat ibadat umat Hindu Bali di Indonesia. Sebuah tarian melambangkan penyambutan turunnya dewata ke dunia. Seiring dengan perkembangan jaman para seniman di Bali mengubah Pendet jadi “ucapan selamat datang”. Tapi tetap mengandung makna yang sakral-religius.
3. Tari-Tarian Daerah Bengkulu
Contoh tarian yang berasal dari daerah Bengkulu seperti:
- Tari Andun. Jenis tarian ini bagi daerah Bengkulu Selatan merupakan tarian untuk menyambut para tamu kehormatan.
- Tari Bidadari Teminang Anak. Tarian ini bisa diartikan sebagai seorang bidadari yang tengah meminang anak. Jenis tarian adat yang satu ini berasal dari Rejang Lebong.
Baca Juga: Seni Musik
4. Tari-Tarian DKI Jakarta
Untuk DKI Jakarta juga memiliki tarian daerah diantaranya:
- Tari Topeng. Merupakan jenis tari tradisional yang berasal dari Betawi guna menyambut tamu agung. Tarian ini pembawaannya sangat tegas dan dinamis sekali.
- Tari Yopong. Tari ini merupakan tari persembahan dalam rangka menghormati tamu negara. Jadi dalam membawakannya penuh dengan rasa hikmad.
5. Tari-Tarian Daerah Jambi
Untuk yang dari Jambi nama tarian daerahnya adalah:
- Tari Sekapur Sirih. Seni tari yang satu ini merupakan jenis tari persembahan juga. Tarian adat Jambi ini mempunyai banyak persamaan dengan tarian Melayu.
- Tari Selampir. Termasuk jenis tarian pergaulan muda-mudi yang sangat digemari di daerah Jambi.
6. Tari-Tarian Daerah Jawa Barat
Jawa Barat sendiri juga memiliki tarian daerah seperti:
- Tari Kuncaran. Tarian ini menggambarkan rasa dendam kesumat seorang raja karena telah ditolak cintanya.
- Tari Merak. Jenis tari yang satu ini mengisahkan kehidupan seekor burung merak yang sangat indah dan memukau. Pembawaan penari merak ini sangat gemulai dan mempesona sekali.
7. Tari-Tarian Daerah Jawa Tengah
Nah, untuk Jawa Tengah Tarian Daerah misalnya:
- Tari Serimpi. Merupakan sebuah tarian keraton pada waktu silam dengan suasana agung, lembut dan sangat menawan.
- Tari Blambangan Cakil. Jenis seni tari ini mengisahkan perjuangan Srikandi waktu melawan raksasa Buto Cakil. Tarian ini melambangkan penumpasan terhadap sifat angkara murka.
Baca Juga: Seni Lukis
Fungsi Seni Tari
Kesenian tari memiliki beberapa fungsi yaitu:
- Tari Pertunjukan: Merupakan tarian yang sudah disiapkan dalam suatu acara pementasan. Lebih menonjolkan sisi koreografi artistik, ide yang matang, konsep yang bagus, serta tema yang tertata sehingga tarian jadi indah dan menarik.
- Tari Upacara: Jenis tarian yang dilakukan hanya pada saat upacara adat atau acara keagamaan. Tarian ini sangat mengutamakan ke khikmatan dan juga komunikasi pada Sang Pencipta.
- Tari Hiburan: Tarian ini diadakan dengan tujuan untuk menghibur penonton dengan alunan irama dan musik yang indah. Gerakan tarinya bebas dari berbagai macam tradisi, nilai, atau adat dengan tujuan utama mampu menghilangkan kejenuhan penonton.
- Tari Pergaulan: Tarian ini dimainkan untuk berinteraksi kepada sesama. Seni tari ini biasanya untuk adu unjuk rasa dalam hal kesenian. Gerakan tari ini terlihat lincah dan bersifat komunikatif.
- Tari Kesenian: Tujuan utama tarian ini adalah untuk melestarikan budaya. Jadi nuansa tariannya sangat tradisional sekali sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang.
Dengan adanya keanekaragaman jenis tarian di seluruh propinsi Indonesia ini diharapkan untuk bisa menambah pengetahuan kita. Dengan harapan agar kita tetap mencintai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang ini.
Terutama seni tari tradisional yang semakin hari semakin ditinggalkan anak muda. Sebagai generasi muda yang bertanggung jawab harusnya lebih peka lagi dalam menyikapi hal ini.