5+ Cara Menanam Tomat Berbuah Lebat dan Segar Sampai Panen

Cara Menanam Tomat

Cara Menanam Tomat Tomat  masuk dalam pengelompokan kelas Family Solanaceae, tanaman tomat sangat mudah tumbuh dimana saja bisa pada dataran yang tinggi, rendah ataupun sedang.

Cara menanam tomat agar menghasilkan buah yang segar  tentunya ada teknik tersendiri, dan tidak boleh asal begitu saja. Untuk menghasilkan tomat  dengan kualitas bagus tentunya harus membaca artikel ini terlebih dahulu. Tomat termasuk salah satu tanaman semusim dengan umur sekitar 4 bulan.

Tidak hanya mudah tumbuh pada rendah tingginya dataran, budidaya tomat juga mudah beradaptasi di segala media. Banyak para petani tomat yang memanfaatkan sawah, ladang, hingga pekarangan rumahnya untuk budidaya tomat, jadi tidak perlu lahan luas untuk menanam tomat.

Dari segi metode budidaya tomat dapat dilakukan dengan berbagai metode, ada yang menggunakan pot atau tabulampot, ada juga yang memakai polybag. Jika menggunakan media pot lebih banyak menggunakan pupuk kandang, dan hidroponik lebih ke penggunaan air sebagai nutrisi tomat.


5 Teknik Cara Menanam Tomat

5 Teknik Cara Menanam Tomat

Baca Juga: Cara Menanam Hidroponik

Di Negara Indonesia budidaya tanaman tomat sudah banyak dilakukan oleh para petani konvensional, yakni memanfaatkan lahan sawahnya untuk menanam tomat.

Sedangkan penanaman tomat yang menggunakan polybag, tabulampot atau hidroponik bisa dibilang masih sedikit. Oleh karena itu, akan dibahas secara lengkap bagaimana cara menanam tomat dengan benar :

1. Memilih Benih Tomat

Dalam pemilihan benih tomat harus teliti, pilihlah yang memiliki kualitas tinggi agar nantinya dapat tumbuh secara sempurna. Tomat memang mudah tumbuh di mana saja namun bukan berarti melupakan karakteristik lokasi.

Ada beberapa macam dalam menanam tanaman tomat, yakni bisa menggunakan biji atau bibitnya. Apabila menggunakan biji atau benih pilihlah biji yang memiliki kualitas baik dan tentunya yang dapat tahan dari penyakit.

Perkembangan zaman yang semakin pesat, benih tomat sudah banyak dijual di toko terdekat, sedangkan benih tomat dapat ditemukan di toko khusus pembibitan tomat.

Setelah memperoleh benih yang bagus, langkah selanjutnya rendam benih tomat dengan satu gelas sekitar 200 cc tunggu hingga 1 jam. Perendaman benih tomat ini bertujuan untuk terhindar dari hama dan mengurangi resiko kerusakan.

Campurkan juga dengan arang sekam, pupuk kandang kemudian siram menggunakan larutan GDM Black BOS. Tujuan dari penyiraman media semai dengan larutan Black BOS agar benih tomat untuk menambah unsur hara yang baik bagi pertumbuhan benih tomat.

Apabila nutrisi tercukupi maka proses pembibitan benih tomat akan berjalan dengan lancar, dan tomat yang dihasilkan akan sehat dan segar.

2. Menyemai Bibit Tomat

Sebelum hendak ditanam pada tanah yang luas, sebaiknya bibit tomat disemai terlebih dahulu hingga mempunyai daun dan batang yang kuat. Untuk penyemaian bisa dilakukan di media terpisah dengan penanaman secara masal.

Untuk budidaya tomat dengan memilih bedengan hendaknya lakukan persemaian secara hati-hati saat mencabut bibit tomat. Lamanya proses penyemaian sekitar 30 – 40 hari, dalam tahapan ini dilakukan dengan dua cara.

Tahapan pertama dalam penyemaian bibit tomat yakni pencabutan,siram benih tomat dengan menggunakan air.  Langkah pertama sebagai  melunakkan media yang nantinya akan dipakai dalam penanaman bibit tomat, sehingga akar yang dimiliki tidak gampang lepas.

Tahapan kedua pemutaran, teknik putar yang sering dipakai petani tomat yakni mengambil tanaman tomat dengan menggunakan media tanah yang ada di sekitar.

3. Pengolahan Tanah Tanaman Tomat

Tujuan utama dara tahapan pengolahan ini agar tanah lebih subur, entah itu dari segi fisik, biologi ataupun kimia. Serta dapat membunuh gulma, tanaman benalu yang bisa merusak tanaman tomat. Pengelolaan tanah biasanya dilakukan oleh para petani tomat dengan dicangkul, ukuran kedalaman tanah 15 cm.

Ukuran tersebut sesuai standar, dan mampu membuat tanah gembur serta membasmi pathogen tanah. Setelah pengolahan tanah selesai, tahapan selanjutnya menaburkan pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar.

Tambahkan juga NPK sebanyak 100 g pada bedengan, jika tanah terasa asam, dolomit atau kapur pertanian bisa jadi solusi.

Kapur ini bertujuan untuk meningkatkan ph tanah dan memperbaiki struktur tanah. Kemudian buatlah sebuah ukuran yang digunakan 35 cm untuk ketinggian, lebar 1,5 meter, ukuran panjang disesuaikan dengan luas lahan yang nantinya digunakan untuk menanam benih tomat.

Langkah selanjutnya siram tanah dengan Black BOS sebanyak 1 kg pada 100 liter air, selanjutnya tutup menggunakan mulsa, dan diamkan selama satu minggu.

4. Penanaman Bibit Tomat Berkualitas Tinggi

Pada tahapan penanaman bibit tomat dilakukan apabila tomat sudah tumbuh 15 cm dan berusia 1 minggu. Bibit tomat siap dipindahkan dan ditanam pada lahan yang tadi sudah disiapkan.

Setelah selesai ditanam, jangan lupa lakukan kocor menggunakan POC GDM, tujuannya agar bibit tomat tidak mengalami stres dan bisa tumbuh dengan sempurna.

Proses penanaman bibit tomat sebaiknya dilakukan pada sore hari, agar bibit tomat yang akan ditanam tidak mengalami layu. Pasang ajir dengan jarak sekitar 10-15 cm dari batang, agar akar tidak rusak dan tetap kokoh.

5. Pemupukan

Langkah terakhir cara menanam tomat yaitu lakukan pemupukan pada budidaya tanaman tomat. Pemupukan sendiri ada dua jenis yakni pemupukan budidaya tomat organik  dan non organik.

Budidaya tomat dengan cara organik, dilakukan dengan penyemprotan pupuk organik cair, kandungan yang dimiliki yakni terdapat kalium cukup tinggi. Hal itu dilakukan ketika saat tanaman sudah berbunga dan berbuah (fase generatif, penyemprotan pupuk bisa dilakukan setiap minggu sekali.

Perlu dicatat selama proses kelima ini bahwa pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu agar memudahkan dalam tahapan pemupukan.

Takarannya juga tidak sembarang, untuk menghasilkan produksi yang bagus gunakan 1 liter pupuk organik dengan campuran 100 liter air. Hal lain yang perlu dicatat, pupuk organik cair tidak boleh melebihi batas kewajaran 2%.

Benih tomat juga harus mendapatkan pupuk tambahan dengan memanfaatkan kotoran hewan atau biasa disebut kompos. Pupuk tambahan hanya dilakukan saat benih tomat berusia 2 minggu, cukup segenggaman tangan dalam penggunannya.

Sedangkan pemupukan pada budidaya tomat non organik, dilakukan ketika tanaman sudah berusia satu minggu. Pemberian  KCL dan pupuk urea hanya boleh sebanyak 2 gram per tanaman dan tergantung usia dari tanaman tersebut.

Pemberian pupuk urea tidak sembarang di tabur begitu saja, tetapi jangan sampai terkena tanaman. Dampak yang akan dirasakan tanaman bisa mati dan rusak.  Untuk mencegah hal tersebut bisa dilakukan dengan pemberian jarak pada setiap tanaman tomat  sekitar 5 cm.

Baca Juga: Kelebihan Sistem Hidroponik


Ciri Tomat Yang Sudah Siap Panen

Ciri Tomat Yang Sudah Siap Panen

Baca Juga: Cara Menanam Jagung

Budidaya tomat termasuk bisnis yang menguntungkan. Jadi tak heran mampu membantu perekonomian para petani tomat, karena setiap panen mampu menembus pasar internasional.

Namun yang perlu diketahui ada beberapa ciri tomat yang siap untuk dipanen.  Tanaman tomat dapat dipanen sekitar umur 9 – 100 HST, dengan ciri-ciri kulit buah berwarna hijau kekuningan.


Di bagian tepi daun tua mengering, pada batang tanaman tomat jika sudah menguning. Teknik pemetikan tomat bisa dilakukan dengan cara memutar tomat secara hati-hati sampai terlepas dengan tangkainya.

Itulah pembahasan mengenai cara menanam tomat yang bisa dijadikan referensi dalam melakukan budidaya tomat.

Cara Menanam Tomat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *