Cerita Silat – Cerita silat adalah cerita laga dengan berbagai cerita. Serial bahkan sinema silat dan kungfu mewarnai layar kaca pada zaman ini. Namun jangan salah sampai saat ini serial cerita silat masih sangat digemari oleh para anak lelaki. Bahkan banyak anime bertemakan silat juga masih digemari oleh anak-anaknya.
Kali ini ada serial cerita silat berjudul lahirnya pendekar giok hijau yang cukup menarik dan cocok untuk dijadikan bacaan. Selain cerita mengisyaratkan akan keberanian dan ketangguhan cerita ini juga penuh sarat makna.
Serial Cerita Silat lahirnya Pendekar Giok Hijau
Berikut ini adalah beberapa cerita silat beberapa bagian. Bagian ini menjadi beberapa episode yang sayang untuk dilewatkan. Beberapa bagian ini akan menceritakan perjalanan lahirnya pendekar giok hijau dari Taipei yang sangat terkenal ketangguhanya.
1. Kesedihan Pendekar Khan
[su_box title=”Kesedihan Pendekar Khan”]
Dalam episode ini khan menjadi brutal karena dendam atas kematian kakaknya beberapa silam yang dibunuh oleh pendekar bermata biru yang terkenal sangat kejam dan sadis.
Bahagian 1
Guru besar Han memanggilmu, cepatlah segera menemuinya terlihatnya penting. Gadis pink berkata padanya. Pendekar khan pun menoleh ke arahnya lalu pergi meninggalkan gadis pink. Sang guru telah berdiri di balik dipan dengan melipat tangannya di belakang punggungnya.
Khan..apa yang kau lakukan? Guru Kho berkata padaku karena engkau telah menghabisi muridnya. Tapi guru, khan menjawab! Aku sudah katakan padamu jangan ikuti amarahmu? Bukan seperti itu membalaskan dendam kakakmu.
Tahukah akibat ulahmu, tuan guru muda chengfi nyaris terbunuh karena menyangka dirinya yang sengaja menyerang perguruan bintang merah. Guru ha memalingkan wajahnya ke arah khan, sembari mendekat dan berkata aku tau engkau kecewa tapi demi menjaga nama baik guru kita harus menahan semua.
Dengan rasa kesal khan meninggalkan sang guru dan pergi keluar ruangan itu menuju tempat favoritnya yaitu dibawah pohon bambu tempat dirinya dan kakaknya dahulu ketika bersama. Ia meneteskan mata lalu tiba tiba ia mengambil pedangnya lalu dengan cepat menebas dengan cepat serta mematikan pohon bambu sejarah itu.
Kungfumu maju dengan sangat pesat, aku bangga denganmu engkaulah muridku yang paling pintar guru Han datang dari arah belakang yang tidak disangka dan membuatnya terkejut. Sayangnya kungfu sangat mudah dipatahkan lawan karena kekuatannya belum begitu tajam. Khan langsung mengembalikan pedang nya kepada sarungnya.
Temui aku di bukit biasa itu besok malam…..! guru Han langsung meninggalkan khan. Entah apa yang akan ingin guru ha tunjukan pada khan sehingga harus datang ke atas bukit.[/su_box]
Baca Juga: Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Cerpen
2. Guru Han Mati Terbunuh
[su_box title=”Guru Han Mati Terbunuh”]
Dalam episode ini kesedihan khan bertambah kala perguruannya diserang oleh sekelompok perguruan yang hendak mencuri giok hijau saat khan tidak ada. Dalam peristiwa ini guru Han dan kakak Wan tewas terbunuh.
Kedua
Pendekar khan tidak terlihat siang itu entah apa dan dimana dia mungkin sedang memikirkan kejadian peristiwa yang memilukan saat itu. Anak itu memang sangat penyedih Nona Lee menimpali kata-kata tuan Pie. Sudahlah jangan dipikirkan anak itu biarkan saja dia ikut mati dengan kakaknya dasar payah. Teman seperguruannya menimpali.
Lalu tiba-tiba guru ha mengejutkan mereka sehingga dengan wajah yang ketakutan. Dimana khan katakan padanya aku mencarinya. Kemana anak itu? Tadi malam juga ia tidak tidur di kamarnya guru. Hemmm…guru Ha kembali ke ruangannya dengan wajah cemas. Dasar anak manja nona Lee berkata eh sudah sudah nanti guru marah padamu. Khan murid kesayangan guru han.
Seperti biasa para murid berlatih kungfu untuk menambah kemampuannya dalam silat. Entah apa yang terjadi kali ini di ruangan guru ha tidak terlihat hanya ada kakak Wan yang memberikan latihan siang ini. Mungkin guru ha sedang istirahat atau sedang bermeditasi.
Tiba-tiba saat sedang latihan ruangan dikepung dan melakukan penyerangan bertubi-tubi dengan wajah yang ditutupi kain hitam entah siapa. Pertarungan sengit terjadi sampai pertumpahan darah. Suara pedang dan suara keras terdengar sangat keras dan riuh membuat semua orang panik. Lindungi guru ha…kata kakak Wan.
Semua murid guru ha berjatuhan bersimbah darah para penjaga di depan mungkin sedang beristirahat atau telah mati terbunuh di depan.tiba tiba selang waktu kemudian khan tiba dan bingung melihat porak-poranda perguruannya entah siapa yang melakukan.
Dengan sigap khan berlari menuju ruangan guru ha terlihat kakak Wan mati terbunuh dan guru ha terluka parah. Guru apa yang terjadi….siapa yang melakukannya katakan padaku. Khan memangku guru Ha lalu membawanya ke tempat yang aman. Lalu memberikan penawar racun kepada guru Han.[/su_box]
3. Giok Hijau
Dalam bagian ini pendekar khan diberikan warisan berubah giok hijau yang memiliki kekuatan dahsyat. Dan menjadi rebutan oleh beberapa perguruan kakek Han memberikan giok itu padanya.
[su_box title=”Giok Hijau”]
Ketiga
Sudahlah guru jangan memaksakan diri guru kan sedang terluka. Jika telah sembuh baru kita ke bukit itu. Sudahlah jangan membantahku aku tidak apa-apa sambil terbatuk-batuk. Baiklah guru aku akan menggendongmu ke bukit.
Entah apa yang diinginkan gurunya itu sehingga memaksanya terus sampai ke bukit bahkan sedang terluka. Papah aku di balik gua itu katanya, baik guru. Khan umurku tidak lama lagi guru bicara apa sih. Guru akan pulih aku akan menjaga guru.
Dasar kamu anak yang manja guru Han menimpali. Khan ambil giok hijau ini jaga ini sampai dasar penghabisanmu jangan sampai giok ini jatuh ke tangan perguruan pendekar biru atau siapapun. Sudah saatnya aku katakan padamu. Bahwa mereka mencariku untuk merebut giok hijau ini.
Giok ini adalah peninggalan guru besar Youn JI yang memiliki kesaktian luar biasa. Jaga perguruan kita aku tidak lagi bisa menjaganya hanya kau lah yang dapat menjaga perguruan menjadi aman dan baik. Tuntun adik seperguruanmu menjadi pendekar yang berhati mulia.
Jangan pernah dendam dan penuh dengan amarah karena semua itu akan menghancurkan dirimu. Apakah engkau mau berjanji padaku. Pasti guru aku akan menjaganya sepenuh hatiku. Aku sudah tidak tahan lagi aku akan mewarisi ilmuku padamu duduklah aku akan menyalurkan ini padamu.
Khan pun duduk dengan telapak tangan bertemu serta mata yang tutup konsentrasi penuh. Lalu guru Han menyalurkan ilmunya kepada khan selama satu malam itu mereka bertapa. Sesekali guru Han terlihat kehabisan energi.
Guru sudahlah aku tak ingin dirimu terluka. Guru-guru ha…khan memanggil guru dan menangisi kepergian guru Han . Maafkan aku guru tidak selalu mengikuti kata-katamu. Jika saja malam itu aku tidak pergi engkau tidak akan terluka betapa bodohnya aku.[/su_box]
Baca Juga: Cerpen Tentang Persahabatan
4. Pertarungan Dua Pendekar
Dari peristiwa ini lahirnya seorang pendekar giok hijau yang tersohor dan terkenal. Pertarungan mengalahkan sang pendekar mata biru. Atas bimbingan gurunya khan mampu mengalahkan pendekar bermata biru.
[su_box title=”Pertarungan Dua Pendekar”]
Keempat
Malam itu sang pendekar Khan terlihat bingung entah apa yang ia pikirkan mungkin ia ragu antara memilih untuk melawan pendekar bermata biru atau pergi menjauh tiada yang mengetahui. Kalau aku tidak datang memenuhi tantangan si mata biru reputasi perguruan akan kupertaruhkan sementara jika namun jika aku datang tidak mampu mengalahkan nya maka giok hijau akan jatuh ke tangannya.
Setelah 6 tahun ia berlatih menguasai semua ilmu yang diturunkan oleh guru Han, kali ini saatnya aku membuktikan dan membalaskan dendam kakakku, kakak Wan dan guru Han. Lelaki perawakan tampan itu sudah bertekat untuk datang dalam pertarungan itu. Dia memakai baju tarung peninggalan guru Han, serta pedang suci putih.
Ia datang ke gua tempat pemakaman dan pertemuan terakhirnya dengan Guru Han. Ia berlutut di Gua itu..’Guru maafkanlah aku yang tidak bisa menjadi murid terbaik. Esok aku akan membalaskan semua dendam perguruan kita.
Ia menjerit sekuat kuatnya, tiba tiba ia tertidur di pusara guru Han.
Khan pertempuran adalah menaklukkan dendam dan mengedepankan rasa jika engkau dapat menghapus dendam di hatimu engkau akan mengalahkanya namun jika hatimu masih diliputi dendam engkau tak kan bisa mengalahkan pendekar biru.
Pendekar khan kaget dan terbangun ternyata hari telah siang ia bermimpi bertemu sang guru. Dengan seluruh kekuatan hatinya ia memutuskan untuk mengikuti seluruh pesan sang kakek. Kakek engkau kah itu aku rindu padamu kakek..kakek.
Ia berjalan dengan membawa pedang yang ada di punggungnya dengan penuh keberanian ia datang kedalam pertarungan itu. Tampak sang pendekar biru dan seluruh perguruan ternama di Taipei hadir disitu. Tangannya digenggamnya. Pertarungan telah dimulai hentakkan para pendekar pilihan tampak bertarung dengan segala kekuatan menang atau mati.Aku duduk dengan menunggu giliran.[/su_box]
Baca Juga: Contoh Struktur Cerpen
5. Lahirnya Sang Pendekar Giok Hijau
[su_box title=”Lahirnya Sang Pendekar Giok Hijau”]
Kekalahan demi kekalahan saat bertarung membuat khan hampir terbunuh oleh pendekar bermata biru namun perlahan guru Han datang memberikan kekuatan padanya. Dan dengan sekali pukulan pendekar bermata biru jatuh terluka tak berdaya.
kelima
Pertarungan mencengangkan antara perguruan masih berlangsung sengit ceceran darah disana sini sorak sorak teriakan para penonton menambah pertarungan semangkin menarik. Dan saatnya pun tiba sangat hakim mengumumkan pertarungan akan ditutup oleh kedua perguruan paling hebat yaitu pendekar bermata biru dengan pendekar Khan.
Akupun berdiri menuju sasana pertandingan. Aku putarkan penglihatanku dan menentramkan hati senyap seketika aku hanya melihat pendekar bermata biru dan kakek yang sedang duduk menyaksikan..kakek aku kaget dan bahagia melihat kakek.
Pendekar bermata biru pun menyerangku dengan sangat liar ujung pedangnya siap merobek apapun yang mengenainya lincah setiap gerakan kungfu nya tidak dapat aku remehkan begitu saja. Dan ah…tanganku basah oleh darah yang mengalir di tanganku..dia berhasil merobek tangan kananku.
Aku serang aku dengan gerakan kanan dan kiri lalu menebas langsung kepalanya namun tidak semudah itu..dan lagi lagi ia berhasil menebas jari kananku. Aku semakin kehilangan keseimbangan..aku lemah dendam semakin menguasai tubuhku dan jiwaku.
Kupejamkan mata. Lalu ku lepaskan pedangku. Aku ambil kuda kuda dan posisi kakek seolah berada di sisi kananku dan kakakku berada disisi kiri.Khan kuasai hatimu hajar dia tepat di dada kanan dan bagian perutnya dengan sigap sekali pukulan.
Dan begitu pendekar biru menyerangku tanpa ampun ya…langsung aku memukul bagian tempat- tempat paling mematikan dengan pukulan seribu bayangan. Pendekar jatuh tak mampu lagi berkutik dan saat ia tidak berdaya ia langsung mengambil pedangnya dan ingin menancapkan di kepala Semua orang berteriak..[/su_box]
Itulah serial cerita silat tentang pendekar giok hijau dan pendekar bermata biru. Cerita ini sangat menarik dan seru pertarungan dan dendam yang tidak berkesudahan apakah pendekar bermata biru akan datang membalasnya.