Perbedaan Qada dan Qadar – Bagi seorang yang beragama Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan kata qada dan qadar. Dimana sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk mengimani bahwa adanya Qada dan qadar dalam rukun iman yang ke enam.
Namun, tak jarang pula masih banyak dari mereka yang belum benar benar memahami perbedaan qada dan qadar. Meskipun dalam diri seorang muslim sudah mantap percaya pada rukun iman tersebut.
Iman Kepada Qada dan Qadar Merupakan Kewajiban
Iman kepada qada dan qadar merupakan kewajiban bagi seorang yang beragama Islam. Dimana hal tersebut sudah ada dalam firman Allah di Al Qur’an Allah SWT berfirman:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ ۗ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
lahuu mu’aqqibaatum mim baini yadaihi wa min kholfihii yahfazhuunahuu min amrillaah, innalloha laa yughoyyiru maa biqoumin hattaa yughoyyiruu maa bianfusihim, wa izaaa aroodallohu biqoumin suuu
an fa laa marodda lah, wa maa lahum min duunihii miw waal
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
(QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 11)
Baca Juga: Perbedaan Kualitatif Dan Kuantitatif
Pengertian Qada
Qada secara bahasa berarti hukum Allah, Ketetapan Allah, Kehendak Allah. Tentu, semua berasal dari ALLAH SWT. Sebab, Allah lah Sang maha pemilik kehidupan.
Sedangkan menurut istilah, Qada adalah sebuah hukum, ketetapan, dan kehendak yang berasal dari Allah SWT. Sejak zaman azali. Dimana sebelum kehidupan, sudah Allah tuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu sebuah kebaikan maupun keburukan. Atau baik hidup ataupun mati.
Allah sudah memerintahkan hambanya yang beriman untuk percaya pada Qada seperti pada firman firman Allah yang ada di Al Qur’an. Allah SWT berfirman:
هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّاۤ اَنْ يَّأْتِيَهُمُ اللّٰهُ فِيْ ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَا مِ وَا لْمَلٰٓئِکَةُ وَقُضِيَ الْاَمْرُ ۗ وَاِ لَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ
hal yanzhuruuna illaaa ay yatiyahumullohu fii zhulalim minal-ghomaami wal-malaaa
ikatu wa qudhiyal-amr, wa ilallohi turja’ul-umuur
“Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali datangnya (azab) Allah bersama malaikat dalam naungan awan, sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 210)
Allah SWT berfirman:
قَا لَ كَذٰلِكِ ۚ قَا لَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۚ وَلِنَجْعَلَهٗۤ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَا نَ اَمْرًا مَّقْضِيًّا
qoola kazaalik, qoola robbuki huwa ‘alayya hayyin, wa linaj’alahuuu aayatal lin-naasi wa rohmatam minnaa, wa kaana amrom maqdhiyyaa
“Dia (Jibril) berkata, Demikianlah. Tuhanmu berfirman, Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.” (QS. Maryam 19: Ayat 21)
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah berfirman tentang perkara perkara, ketetapan ketetapan yang sudah di putuskan oleh ALLAH SWT. Sebagai suatu tanda kebesaran bagi orang orang yang beriman.
Pengertian Qadar
Secara bahasa, qadar berarti sebuah penentuan, kepastian dari Allah.
Sedangkan secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT sejak zaman azali. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
Baca Juga: Perbedaan Gaung Dan Gema
Perbedaan Qada Dan Qadar
Dan para ulama pun berbeda pandangan terhadap kedua istilah tersebut dikarenakan satu sama lain saling berhubungan. Namun letak perbedaan nya adalah, Qadar ketentuan yang sudah ditulis sejak zaman azali (tidak ada awalnya) oleh Allah, sedangkan Qada ketetapan yang terjadi pada waktu yang terjadi.
Maksudnya adalah, ketika di zaman Azali Allah menetapkan suatu ketentuan itulah yang disebut Qadar, namun ketika ketetapan yang sudah Allah tentukan terjadi, maka itulah yang disebut Qada.
Maka, bisa dikatakan bahwa Qada adalah suatu kejadian yang terjadi, ketika sudah ditetapkan oleh Allah pada Qadar (zaman Azali)
Disanalah letak hubungan antara qada dan qadar. Hubungan itu sudah terikat dan tak akan terpisahkan, karena keduanya seperti sebuah kesatuan. Seperti dalam Allah SWT berfirman:
وَاِ نْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا عِنْدَنَا خَزَآئِنُهٗ وَمَا نُنَزِّلُهٗۤ اِلَّا بِقَدَرٍ مَّعْلُوْمٍ
wa im min syaiin illaa 'indanaa khozaaa
inuhuu wa maa nunazziluhuuu illaa biqodarim ma’luum
“Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” (QS. Al-Hijr 15: Ayat 21)
Namun ada juga yang mengatakan bahwa perbedaan Qada dan Qadar terletak pada, takdir yang bisa diubah (qada), takdir yang tak bisa diubah (qadar)
Pembagian Takdir dan Kaitannya Dengan Qada dan Qadar
Berbicara tentang takdir, memang ada kaitannya dengan ketetapan Allah (qada dan qadar) dan takdir pun dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Takdir Muallaq
Takdir muallaq yakni takdir yang dapat diubah oleh manusia, dengan cara berikhtiar dan bertawakal. Ikhtiar berarti dengan usaha atau kerja keras setiap masing masing diri. Dan tawakal, berarti berserah diri pada Allah.
Contoh takdir muallaq misalnya seseorang yang miskin bisa menjadi kaya, asal berikhtiar dan bertawakal. Begitupula dengan seorang yang ingin menjadi pintar, walau awalnya ia tidak mengerti, namun dengan cara belajar pasti akan paham. Asalkan usaha maksimal pasti, ada jalan keluar.
Takdir Mubram
Takdi Mubram yakni takdir yang tak dapat diubah. Seperti sebuah ketetapan, yang sudah ditulis oleh tinta permanen.
Contoh takdir Mubram yakni ketika seseorang sudah terlahir cacat, tidak memiliki fisik yang normal. Ia tak bisa meminta sebelum dilahirkan agar normal. Ataupun bisa juga pada kematian dan jodoh. Itu sudah tertulis dalam ketetapan Allah.
Namun tak ada salahnya bila seseorang meminta, dan memohon, kepada Allah SWT untuk diberikan yang terbaik. Insyaallah, Allah yang maha pemurah mengabulkan doa doa hambanya.
Baca Juga: Perbedaan Zakat Fitrah Dan Zakat Mal
Pentingnya Iman Kepada Qada dan Qadar
Percaya kepada rukun iman yang ke enam (qada dan qadar) ini sangat penting bagi kehidupan manusia. Diantaranya yaitu agar :
- Selalu bersyukur kepada Allah SWT. Selalu bersyukur ketika Allah memberikan nikmat yang luar biasa. Percaya, bahwa takdir takdir Allah SWT adalah ketetapan yang terbaik untuk semua makhluk.
- Jauh dari sifat sombong. Maka semakin ingat, bahwa segala sesuatu yang terjadi ini adalah atas kehendak Allah. Jangan sombong ketika apa yang diinginkan terwujud, karena sesungguhnya Allah SWT ikut membantu setiap usaha yang dilakukan.
- Optimis. Selalu optimis, apapun yang terjadi adalah kehendak Allah yang terbaik bagi hambanya. Jika saat ini gagal, mungkin Allah akan menggantikan nya yang lebih baik.
- Menenangkan jiwa. Selalu mengingat Allah, segala kehendak nya, dan segala keputusan nya. Akan menambah nikmat, dan menenangkan jiwa bagi orang yang beriman.
Sebab itu, mulai sekarang, tingkatkan iman dan takwa dalam hati. Agar allah swt semakin sayang pada hambanya. Bukan hanya mengetahui dan membiarkan saja. Melainkan ingat dalam jiwa, simpan dalam hati dan semakin bertambah rasa syukur pada yang maha kuasa.