Puisi Perjuangan – Dalam hidup kita semua pasti memiliki sebuah mimpi dan proses mewujudkan semua mimpi dalam kehidupan membutuhkan perjuangan-perjuangan yang tidak mudah.
Rasa sakit dan keperihan dalam menjalani proses tersebut dapat disampaikan dalam bentuk puisi perjuangan untuk menjaga pesan kegigihan tetap terjaga. Berikut ini beberapa contoh puisi tentang kehidupan :
Puisi Perjuangan Kehidupan
Kehidupan yang tidak selalu membahagiakan menuntut kita untuk tetap selalu bersemangat dan gigi dalam menjalani setiap bagiannya. Puisi perjuangan kehidupan akan dapat kita pahami dalam puisi-puisi di bawah ini :
Menyaingi Matahari
Ku kalahkan kau dengan semangat berkobar
Berkompetisi meski tanpa pendaftaran perlombaan
Kita rival dalam kenyataan sesungguhnya berteman
Merangkai mimpi sembunyi tersimpan
Angin pun tak kuijinkan mencuri dengar
Setiap hati pahatan mimpi terus menebal
Deras peluh adalah sorakan dukungan
Deru tepuk tangan nyata dalam bentuk keperihan
Ku kalahkan kau tanpa ampun dan belas kasihan
Pagiku lebih awal dari matamu yang terbuka
Dan aku belum akan lelah saat kau berhenti bersinar
Membiarkanmu terlelap damai malam adalah perputaran rodaku melaju bebas
Kencang melesat, kau kini tertinggal jauh
Untuk mu
Akan aku kalahkan
Matahari sinarmu akan aku redupkan
Baca Juga: Puisi Romantis
Berdamai
Putus asa, aku pun alami
Kekecewaan, siapa yang belum pernah rasa?
Kegagalan menjadi seperti terbiasa, aku
Rontoklah tulang, berdiri aku tak lagi mampu
Aliran peluh tenggelamkan mimpi dalam lelah tiada berkesudahan
Alam raya seolah ikut memaki, menghardik brutal bersorah menghina
Aku pecundang tak punya harga diri, ku dengar katamu
Aku pecundang tak lagi mampu tinggikan dahi
Gelap hidup, tak pernah siang mau berteman denganku
Guyuran hujan terjadi di setiap waktu
Duka lara aku tak mampu berlapang dada
Maka nurani berkata berdamailah
Ku ampuni garis merah kelemahanku
Mengibarkan bendera putih merangkul jiwa yang lama tak lagi aku kenali
Perlahan menegakkan, perlahan …
Khayalanku biar menjadi teman fantasi abadi
Sakit semua orang mempunyai
Ampuni dirimu bukan seorang peri
Berjalan terseok ku patahkan sayap robek ini
Dunia luas dapat kujejaki dengan kaki
Renungan
Permata dan emas berkilau menggoda
Umpan-umpan kerdil tawa licik menyeringai
Jiwa jahatku mulai mendominasi
Tinggi menjulang seakan bersenyum genit, permata dan emas
Membuka kekufuran sembunyikan rasa syukur
Jauh disana semua begitu mudah, kurasa
Menengadah dan semua tersedia
Pepohonan mempersilahkan buahnya untuk berpesta pora
Mampukah aku bertahan esok hari berdiri ditempat ini
Jauh diseberang alam berhiperbola
Rumput kering dan sedikit tetes hujan, disini
Menahan lapar menjadi keseharian hal biasa
Mengikuti menukar mulianya hati
Emas permata tak susah kau temui
Rupiah Kau Bukan Tuanku
Kecil, dunia melihatku tak berarti
Tak terlihat terkalahkan oleh tumpukan yang kau sebut dengan berharga
Kilau mu tak akan pernah ada hanya dengan andalkan budi
Bumi yang tua sudah rabun memandang anak-anak mereka
Jangan lagi sebut soal hati
Dunia telah lama menutup diri dari kekagumannya
Semua pintu rapat terkunci
Pembaharuan sistem kau harus menyadari
Kau kaya?
Menjadi pertanyaan wajib di semua pintu dunia
Koin emas adalah kunci pintu kemana saja pribadimu
Hatimu mulia tak pernah akan kau dianggap ada
Suaramu akan tenggelam dalam kemericik recehan saku orang kaya
Berdiamlah menunggu mati
Puisi Perjuangan Kemerdekaan
Kebebasan kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di negara Indonesia ini tidaklah hal yang terjadi begitu saja. Banyak pengorbanan untuk mendapatkan kedaulatan dan kemerdekaan negara.
Untuk memastikan kehidupan rakyat diatur oleh pemerintahan sendiri bukan lagi oleh koloni. Kilas balik masa perjuangan tersebut dapat tersirat dalam puisi perjuangan kemerdekaan berikut.
Ruangan Riuh
Jiwa Indonesia kami bukan pemimpi
Merdeka di negeri sendiri, apakah kami hanya membual saja selama ini?
Nyawa-nyawa yang hilang harga yang terlalu mahal telah kami angsur
Katanya berjuta jiwa berjuta impian
Jiwa Indonesia hanya ingin merdeka
Keras suara, kami tidak menghardik saudara
Tangis yang tumpah sirami jiwa-jiwa baru
Cepat besar meski nasi tak mudah kami peroleh
Restu bumi bagai suntikan sirih ubah anak Negeri cepat berlari
Silahkan pecahkan kami dengan pemukul besi, tembak dengan meriam yang paling sakti
Bakar kami dalam lautan bara api
Rasa Nasionalis seperti magis merengkuh yang terpecah
Merangkul yang terpisah
Saudara, tak hanya berdarah sama
Kami Indonesia lahir dari rahim pertiwi mulia
Baca Juga: Puisi Perpisahan
Hiruk Pikuk
Kasihanilah
Para bapak tak dapat melihat anak mereka tumbuh
Kasihanilah
Petani kini acuh dengan lahan mereka
Benih bersaing dengan benalu, tak satupun mata ikut peduli
Indonesia menahan lapar, merangkak untuk berdiri sendiri
Hentakan langkah kejam, hujan peluru
Tak membuat jeda mimpi kami terus terajut kokoh
Siang malam tak ada beda kami memohon tanpa henti
Ketakutan itu bukan jiwa kami
Bambu-bambu diubah menjadi peluru
Tubuh kerdil manusia Indonesia menggentarkan mereka yang perkasa
Puisi Perjuangan Mempertahankan Hubungan
Bukanlah hal mudah mempertahankan hubungan dua orang. Pemikiran yang berbeda menunggu dalam waktu lama tanpa kepastian kemajuan hubungan kadang menjadikan perasaan bosan berkembang begitu cepat. Puisi perjuangan mempertahankan hubungan akan membuat kesejukan dalam kejenuhan yang muncul.
Dua Tangan
Jemariku jemarimu meregang tak lagi erat memeluk
Merdu kata maaf menjadi makian yang semakin kasar
Bahasa tubuh antara kita isyaratkan sebuah rasa yang asing
Berakhir, akhiri sajalah,
Bisik hati terbakar emosi
Kepalaku kepalamu
Kalahkan damai hati bijak berbisik lirih
Dua tangan pernah bergandeng erat
Dua mimpi pernah terajut bersama
Sudah saja biarkan semua berakhir, kepala kini menjadi penguasa
Demi hati aku merendahkan diri
Memohon hujan mengguyur deras berusaha lenyapkan janji
Dua tangan aku menengadah
Memohon cahaya kasih dalam binalnya kemarahan mendominasi
Dibawah Naungan Mimpi
Terpisah kini aku dan kamu
Berbeda arah lari menjauh
Hilanglah sudah apa arti kita
Puing itu meninggalkan sisa aku dan kamu
Lenyap hilang cinta tak lagi ada
Yang terjadi menjadi sebuah tanda tanya
Dibawah naungan mimpi pernah aku dan kamu menjadi kita
Menjadi satu tenang dalam langkah yang pasti
Diatas lautan luas sebuah perahu dipermainkan ombak keegoisan
berharap kekuatan kasih kita tenangkan laju ini
Ditengah samudra dua arah satu perahu
Kompas dan buntang tak mampu tunjukkan tujuan
Puisi Perjuangan Membangun Awal Baru
Membangun awal yang baru dalam sebuah hubungan memerlukan pengorbanan yang tidak sepele. Menyatukan perbedaan pemikiran menjadi satu menjadi tanggung jawab kedua orang. Gesekan akan selalu muncul puisi perjuangan membangun awal baru menjadikan nostalgia diantara anda dan pasangan.
Abu-abu
Batu pondasi akan kutanamkan atas ijinmu
Sebidang tanah lapang hijau mendamaikan
Kepadamu aku mengibakan
Sebuah harapan aku menawarkan
Sebidang tanah kau teristimewa
Tak bisa ku bawakan sebuah istana
Aku kerasnya batu, kasihmu akan mengubah aku menjadi menara
Menjulang tinggi kokoh dalam dekapan sebidang tanah lapang
Lalu tak perlu lagi kau beraduh gaduh
Hitamku dan putihmu biarlah menjadi abu-abu
Sama rata menjadi sama rasa
Baca Juga: Puisi Malam
Pasar malam
Turunlah peri ke bumi malam ini
Membangunkan malamku terbuai oleh mimpi
Bersama rintik hujan dia diantar kuda berponi
Indah paras anggun menawan hatiku yang lama dalam bosan
Menjawab bisik doa yang teramat rahasia
Terpaku dalam sangkar-sangkar burung duduk mematung
Dalam putaran bianglala aku terpesona
Tinggi membawa aku larut dalam pesona indahmu
Bersama tentara kuda kau kibarkan kemenangan
Diatas istana hati yang kosong tak berputri
Untuk kau peri kutitipkan sebuah hati
Dengan uluran tangan tersirat bola kehidupanku
Kuberikan kepadamu bulat dan utuh
Engkau pemilik hidupku penuh
Uluran tangan ini tak kau pedulikan, acuh kau asik bersama tentara kuatmu
Cantik terduduk berputar-putar bersama tentara kuda
Bisikku kau anggap hanya tiupan angin
Teriakkanku bahkan hanya mampu mengibaskan helaian rambut indah teruraimu
Bola hati telah kukeluarkan
Bersinar terang untukmu aku persembahkan
Seribu panah kubuat tentara kuda tumbang dalam genangan kemenangan
Lelahku berharap kau menerimanya
Beberapa contoh puisi perjuangan di atas semoga dapat menjadikan kita lebih menghargai apa yang telah terjadi. Menjadi semangat yang terus terjaga, sehingga semua sisi kehidupan apapun itu dapat kita jalani dengan optimis.