Sejarah Indonesia Rangkuman Peristiwa Lengkap Merdeka | LezGetReal

Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia Presiden pertama kita, Ir. Soekarno pernah berkata, “Jangan melupakan sejarah!” Pernyataan itu harus terus menggema selama NKRI masih ada. Seringkali kita lupa, bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang sejarah Indonesia. Hal ini bisa dikatakan sebagai akibat westernisasi yang melanda negeri terutama anak mudanya.

Sebagai orang yang masih mengaumkan semangat Soekarno, maka kali ini saya akan membagikan kisah-kisah yang mampu membangkitkan jiwa nasionalisme anda. Kisah-kisah ini barangkali pernah anda baca, tetapi sudah terlupakan karena penyajiannya kurang menarik dan membosankan.

Kali ini apa yang anda baca akan melekat di kepala dan jiwa kebangsaan akan meningkat. Pada pembahasan kali ini, hal yang akan dibagikan seputar peristiwa-peristiwa penting sebelum, saat, dan setelah Indonesia merdeka.

Untuk itu simak sampai habis ya! Baiklah, tanpa berlama-lama lagi mari kita bahas kisah sejarah Indonesia yang harus diketahui anak Bangsa :


Enam Negara Penjajah selama Tiga Setengah Abad

Enam Negara Penjajah Selama Tiga Setengah Abad

Setidaknya anda pasti tahu Negara kita tercinta ini pernah dijajah selama kurang lebih tiga setengah abad. Itu bisa dikatakan waktu yang sangat lama, para leluhur menderita, kelaparan, haus dan dahaga menyelimuti mereka. Kekayaan alam yang seharusnya bisa dinikmati, justru direnggut oleh para penjajah.

Mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, Francis, hingga Inggris pernah singgah dan berkelakuan seenaknya di Negara kita. Bahkan, Jepang yang berlagak sebagai ‘teman’ justru melakukan hal yang tidak kalah kejam dari bangsa eropa lainnya. Ini menjadi sejarah Indonesia yang pahit.

Baca Juga: Sejarah Pramuka


Detik-Detik Mencekam Menjelang Proklamasi Dan Kelicikan Jepang

Detik Detik Mencekam Menjelang Proklamasi Dan Kelicikan Jepang

Kisah sejarah Indonesia yang juga harus diketahui anak Bangsa terutama mas kini ialah detik-detik mencekam menjelang proklamasi dan kelicikan Jepang.

Jika anda serius dalam mengikuti pelajaran sejarah di kelas, maka pasti tahu tentang Pantia Sembilan, BPUPKI, PPKI, serta lembaga lainnya bukan? Namun, tahukah anda kalau sebenarnya kebanyakan dari lembaga tersebut dibuat Jepang hanya sekadar menjadi penenang bagi para pejuang kita.

Mereka memberikan ‘janji palsu’ terkait kemerdekaan. Hingga pada akhirnya mereka terpojok oleh Amerika dan sekutu yang membuat mereka menyerah tanpa syarat.

Untunglah para pemuda mengetahui tentang menyerahnya Jepang dan berusaha meyakinkan para golongan tua terutama Soekarno dan Hatta agar segera memproklamirkan kemerdekaan. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus kita resmi merdeka tanpa sedikitpun campur tangan Jepang.


Keresahan Rakyat Indonesia dan Perang Mempertahankan Kemerdekaan

Keresahan Rakyat Indonesia Dan Perang Mempertahankan Kemerdekaan

Selama ini anda mungkin mengira kalau sejak 17 Agustus 1945, kita benar-benar aman dan dapat memulai sejarah Indonesia yang baru. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Bangsa Belanda masih tidak ikhlas melihat kita memproklamasikan kemerdekaan. Mereka kembali ke Indonesia dan menciptakan keresahan di masyarakat.

Orang-orang Belanda itu bahkan tidak sekadar memberikan gertakan cemen, tetapi mereka benar-benar menyerang Negara kita! Peristiwa tersebut disebut “Agresi Militer Belanda.” Sikap kurang ajar Belanda ini sempat menjadi sorotan dunia pada saat itu karena mereka menyerang Negara berdaulat.

Di sisi lain mereka bersikap bodo amat hingga akhirnya muncullah banyak perundingan, seperti Linggarjati, Renvile, Roem Royen, hingga KMB. Perundingan-perundingan tersebut menghasilkan banyak kesepakatan antarkedua Negara.

Meskipun kebanyakan isi perundingan cendrung merugikan Indonesia—keserakahan Belanda yang tidak mudah puas membuat mereka terus melanggar perjanjian.

Berkat dukungan Negara-negara sahabat yang terus membangkitkan semangat, akhirnya Belanda mengakui kedaulatan kita. Meskipun mereka menganggap ini sebagai ‘penyerahan kedaulatan’, bukan ‘pengakuan’

Baca Juga: Sejarah Renang


Pemberontakan Paling Membahayakan Kedaulatan NKRI

Pemberontakan Paling Membahayakan Kedaulatan NKRI

Setelah kemerdekaan dan kedaulatan berhasil kita dapatkan, muncullah masalah baru yang bisa dikatakan lebih berbahaya dibandingkan penjajahan. Masalah tersebut ialah pemberontakan. Pemberontakan ini bermunculan begitu kita hendak merumuskan bentuk Negara dan karena beberapa wilayah merasakan ketidak adilan pemerintah pusat. Terdapat beberapa pemberontakkan yang paling membahayakan kedaulatan NKRI, antara lain :

1. Pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948

Pembrontakan ini juga biasa disebut pembrontakan PKI Musso. Musso kembali pada 11 Agustus  1948 dari Moskow dan membawa ajaran Komunis ke Indonesia. Ia memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet Indonesia.

Tujuannya tentu saja untuk mengubah ideologi pancasila menjadi komunis. Namun, melihat kondisi ini, tentu TNI tidak tinggal diam. Pasukan dari divisi Siliwangi serta Jendral Soedirman mengerahkan pasukan untuk memberantas kelompok ini. Akhirnya pada 30 September 1948, Kota Madiun berhasil direbut kembali oleh para tentara.

2. Pemberontakan DI/TII

Gerakan ini dibentuk seiring dengan kekecewaan banyak pihak terkait kebijakan yang dibentuk Presiden Soekarno. Pembrontakan ini dipimpin oleh Kartosuwiryo yang ingin membentuk Negara Islam Indonesia.

Dukungan datang dari berbagai pihak, terutama Aceh. Seiring berjalannya waktu, kelompok DI/TII semakin banyak dan dikhawatirkan mengancam integritas bangsa. Akhirnya pemerintah memerintahkan penumpasan gerakan ini.

3. Pemberontakan Pemertintahan Revolusioner Revublik Indonesia (PRRI)

Kelompok ini muncul karena merasa kalau pemerintah pusat berlaku tidak adil dalam alokasi dana pembangunan. Akibatnya, muncullah dewan-dewan daerah yang berada di Sumatera dan Sulawesi.

Sesuai dengan namanya, tentara revolusioner ini ingin membentuk ideologi yang baru ditambah pengikut dan pendukung gerakan ini semakin banyak.

Oleh karena itu pemerintah pusat menganggap PRRI sebagai kelompok yang membahayakan kedaulatan Negara. PRRI pun berhasil ditumpas dan NKRI masih tetap utuh.

4. Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)

Permesta diproklamirkan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia bagian Timur pada 2 Maret 1957. Gerakan ini tidak berbeda jauh dengan PRRI. Bedanya adalah gerakan ini mendapat dukungan asing.

Chiang Kai Shek berencana mengirim bantuan untuk merebut Moratai dengan membantu Permesta dan memang sudah berhasil mengirimkan persenjataan.

Namun, begitu hal itu diketahui pemerintahan pusat, mereka langsun menindak gerakan ini dan akhirnya dikalahkan pada Agustus 1958

5. Pemberontakan Lainnya

Pemberontakan serupa lainnya adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gerakan Separatis Tragedi G 30 S/PKI 1965, Organisasi Papua Merdeka, dan Republik Maluku Selatan (RMS). Semua tragedi yang disebutkan di atas bertujuan ingin membentuk ideologi baru atau justru mau memisahkan diri dari Negara Kesatuan Revublik Indonesia.

Namun, kita patut bersyukur karena semua gerakan pemberontakan berhasil ditumpas oleh pemerintah sehingga kita masih bisa merasakan Indonesia dari Sabang sampai Merauke sekarang ini.

Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia

6. Gerakan Mahasiswa Untuk Menumpas Krisis Orde Baru

Orde Baru adalah rezim yang berkuasa paling lama semenjak Indonesia merdeka. Presiden yang memimpin adalah Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun dan berakhir pada Mei 1998.

Soeharto dinilai tidak becus lagi memimpin Negara hingga membiarkan inflasi besar – besaran di Indonesia rupiah melemah, keadaan Indonesia kacau balau, harga bahan pokok naik drastis dsb.

Akhirnya muncullah golongan pemuda yang menuntut Soeharto dari jabatannya. Mereka adalah para mahasiswa yang berdemo untuk pembentukan rezim baru, reformasi. Desakan para mahasiswa itu akhirnya membuat Soeharto melepas jabatan presidennya dan era baru pun dimulai era yang kita rasakan saat ini.

Setelah membaca kisah sejarah Indonesia di atas, kita patut bersyukur bisa hidup di zaman sekarang ini yang sudah tidak ada penjajahan, pembrontakan, pertumpahan darah yang memakan banyak korban jiwa.

Sejarah tidak bisa diulang, tetapi ia bisa menjadi pembelajaran untuk memperbaiki masa depan. Oleh karena itu, marilah kita sebagai generasi penerus bangsa, mengharumkan nama bangsa ini dengan menorehkan prestasi-prestasi yang membuat dunia berdecak kagum.

Sejarah Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *