Tari Serampang Dua Belas : Fungsi, Gerakan, Properti dan Sejarahnya

Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas – Berbicara soal budaya yang ada di Indonesia, sangat erat kaitannya dengan tarian khas setiap daerah. Tari merupakan salah satu cabang kesenian. Ada lebih dari 100 tarian tradisional di Indonesia, dan salah satunya yaitu tari serampang dua belas.

Tari serampang dua belas merupakan tari pertunjukkan yang ditampilkan oleh dua orang yang berpasangan. Jumlah penari yang menampilkan tarian ini biasanya dua orang atau bisa juga beramai-ramai.

Semakin besar acaranya maka semakin banyak pula penarinya. Sama seperti tari Tor-tor, tari serampang dua belas berasal dari Sumatera Utara. Ciri khas dari tarian ini adalah gerakannya yang cepat.

Tarian ini sudah ada sejak sekitar tahun 1940-an. Meskipun tari serampang dua belas merupakan tarian adat, namun pada umumnya tarian ini digunakan sebagai acara hiburan.

Tari Serampang Dua Belas


Sejarah Tari Serampang Dua Belas

Sejarah Tari Serampang Dua Belas

Tari serampang dua belas diciptakan oleh seorang seniman bernama Sauti. Pada awalnya tari serampang dua belas bernama tari pulau sari. Ini karena saat pertama kali diciptakan tarian ini diiringi dengan lagu yang berjudul pulau sari.

Namun karena  memiliki gerakan yang cepat orang-orang merasa tarian ini lebih cocok diberi nama tari serampang dua belas.

Konon asal usul gerakan tarian ini merupakan perpaduan antara tari Melayu dan Portugis. Jejak penjajahan bangsa portugis di Indonesia ternyata membawa pengaruh bagi kebudayaan. Hal ini dapat dilihat pada gerakan dan irama musik yang mengiringinya.

Baca Juga: Tari Piring


Perkembangan Tari Serampang Dua Belas

Perkembangan Tari Serampang Dua Belas

Sudah bukan hal yang asing lagi jika Indonesia terkenal dengan warisan budaya yang melimpah. Setiap daerah memiliki adat, budaya, bahasa, kepercayaan, dan kesenian yang beragam.

Tarian merupakan refleksi tubuh secara teratur dengan gerakan yang indah untuk mengungkapkan suatu hal. Oleh sebab itu setiap tarian selalu memiliki makna filosofis yang diyakini oleh masyarakat. Disinilah makna dari tarian itu berada.

Pada mulanya tari serampang dua belas hanya dilakukan oleh penari laki-laki. Wanita tidak diperbolehkan untuk menari karena saat itu wanita dilarang untuk menampilkan diri di tempat umum.

Namun karena tarian ini menceritakan pertemuan sepasang kekasih maka seiring berjalannya waktu wanita diperbolehkan untuk menari. Perubahan tersebut membawa dampak baik bagi keberadaan salah satu warisan budaya ini.

Dengan berlakunya wanita menjadi penari menjadikan tarian ini lebih dikenal banyak orang. Bahkan tariannya tidak hanya digunakan untuk upacara adat. Melainkan untuk berbagai pertunjukkan baik di sekolah-sekolah maupun pertunjukkan besar.


12 Makna Gerakan Tari Serampang Dua Belas

12 Makna Gerakan Tari Serampang Dua Belas

Setap tarian memiliki makna filosofinya masing-masing. Begitu juga pada tarian ini yang memiliki cerita yang bertema romansa. Gerakan tari serampang dua belas mengandung makna percintaan bagi pemuda-pemudi. Kisah cintanya bermula dari pandangan pertama hingga pada tahap pernikahan. Lebih lanjut simak ulasan berikut:

1. Tari Permulaan

Tari serampang dua belas diawali dengan gerakan putaran dan lompatan kecil. Pasangan saling mengelilingi satu sama lain. Gerakan ini menceritakan pasangan yang saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Dimana sang laki-laki menunjukkan rasa penasaran kepada si wanita, dan sang wanita masih malu-malu.

Baca Juga: Tari Merak

2. Tari Berjalan

Gerakan kedua, penari berjalan kecil sambil diselingi putaran lalu kemudian berbalik. Pada gerakan ini mengandung makna pasangan ini mulai merasakan cinta. Namun perasaan tersebut masih ragu untuk menyampaikannya.

3. Tari Pusing

Pada gerakan ini mengandung makna perasaan cinta kedua muda mudi ini mulai memuncak. Tak hanya itu, perasaan gelisah dan gundah juga menghampiri. Namun masih sama, kedua sejoli ini masih memendam perasaannya.

4. Tari Gila

Gerakan ini penari melenggak-lengok dan terhuyung layaknya orang mabuk. Ini menunjukkan puncak perasaan pasangan. Kedua pasangan saling mabuk cinta.

5. Tari Berjalan Sipat

Gerakan tari berjalan sipat dilakukan dengan lenggak-lenggok sang gadis sambil memainkan mata. Ini merupakan respon dari sang gadis kepada laki-laki. Bahwa sang gadis juga memiliki perasaan yang sama.

6. Tari Goncat-goncet

Pada bagian ini pasangan saling menari dan melangkah seirama. Gerakan ini bermakna sang pemuda sudah menerima isyarat dari sang gadis untuk mengungkapkan perasaannya.

7. Tari sebelah Kaki

Pada gerakan ini kedua pasangan saling menduga perasaan masing-masing. Apakah memiliki perasaan yang sama atau tidak. Hingga akhirnya keduanya saling mengetahui bahwa mereka berdua memiliki rasa yang sama untuk memadu asmara.

8. Tari Langkah Tiga

Gerakan ini dilakukan dengan melompat 3 kali ke depan atau ke belakang. Maknanya yaitu sang gading dan laki-laki ini meyakinkan diri bahwa sudah semestinya mereka hidup bersama. Perasaan gembira pun ditampilkan karena kedua orang tua mereka pun sudah saling mengetahui.

9. Tari Melonjak

Seperti namanya, pada gerakan ini pasangan menari dengan melompat-lompat. Gerakan tari melonjak ini menunjukkan perasaan berdebar karena sang pemuda dan gadis menunggu restu orang tua.

10. Tari Datang Mendatangi

Ini adalah makna gerakan yang ditunggu-tunggu. Saat dipentaskan sang pemuda dan gadis saling mendekati dan diikuti oleh masing-masing kelompok penari. Bagian ini adalah proses pinangan dari laki-laki.

11. Tari Rupa-rupa

Bagian ini menunjukkan rasa suka cita yang amat besar. Sebab makna pada bagian tari rupa-rupa ini menceritakan proses penghantaran pengantin ke pelaminan.

Baca Juga: Tari Seudati

12. Tari Sapu Tangan

Tari serampang dua belas diakhiri dengan gerakan menyilangkan sapu tangan. Sang gadis dan pemuda saling mengeluarkan sapu tangan kemudian menautkannya. Dengan sapu tangan yang terkait tersebut pasangan menari bersama. Ini melambangkan cinta mereka tak terpisahkan.

Demikian ulasan mengenai tari serampang dua belas. Pemahaman mengenai makna tarian tradisional Indonesia memang penting. Selain dapat mempertahankan keberadaannya juga diharapkan dapat melestarikannya.

Warisan budaya seperti ini merupakan kekayaan non-materil yang sangat berharga. Sebab dengan warisan budaya yang ada di Indonesia sebenarnya memberikan peluang untuk menambah eksistensi Indonesia di mata Internasional bahkan dunia.

Tari Serampang Dua Belas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *