Sejarah Islam – Seperti yang kita tahu, Islam adalah salah satu agama yang mayoritas dalam sejarah peradaban umat manusia. Awal mula ajaran Islam muncul pada tahun 610 Masehi dengan Muhammad S.A.W. sebagai pembawa risalah sekaligus menyempurnakan agama-agama yang dibawa oleh para nabi dan rosul terdahulu. Namun apakah anda tahu sejarah Islam?
Membahas mengenai sejarah Islam tidak lepas dari masa kepemimpinan Nabi Muhammad dan empat sahabatnya, yang terkenal sebagai khulafaur rasyidin.
Islam juga melahirkan warisan kebudayaan dunia. Oleh karena itu sejarah Islam menarik untuk diketahui. Berikut ini akan disajikan beberapa ulasan mengenai sejarah Islam yang patut anda ketahui.
Masa Nabi Muhammad S.A.W. Dan Khulafaur Rasyidin
Setelah wafatnya Nabi, Madinah masih menjadi ibukota bagi masyarakat muslim dan dipimpin oleh empat orang sahabat yang dikenal dengan sebutan khulafaur rasyidin.
1. Nabi Muhammad S.A.W.
Masa kepemimpinan Nabi dapat dibedakan menjadi 2 periode, yaitu masa sebelum hijrah (di Makkah) dan masa setelah hijrah (di Madinah).
- Makkah menjadi kota pertama yang menerima ajaran Islam selama 13 tahun. Syiar dakwah awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Setelah pemeluk Islam di Makkah bertambah dan dakwah mulai dilakukan secara terang-terangan, tekanan kian bertambah dan berujung pada pemboikotan terhadap keluarga Nabi. Di masa Makkah inilah peristiwa isra’ dan mi’raj terjadi sebagai bentuk penghiburan Allah SWT kepada Nabi Muhammad sepeninggal paman dan istrinya, serta turunnya perintah shalat 5 waktu.
- Perintah untuk hijrah ke Yatsrib (yang setelahnya disebut sebagai Madinah) turun dan kaum muslimin Makkah perlahan-lahan mulai pindah meninggalkan kampung halaman mereka. Di Madinah, masyarakat Islam merubah stigma masyarakat bangsa Arab yang tadinya dikenal tak beradab menjadi berbudi santun nan luhur. Kesejahteraan masyarakatnya tinggi dan taat terhadap aturan yang ada.
Baca Juga: Sejarah Bola Voli
2. Abu Bakar
- Abu bakar diangkat untuk menghentikan perselisihan antara kaum Muhajirin (Muslim Makkah yang hijrah ke Madinah) dan kaum Anshar (Muslim Madinah) yang berebut memegang kepemimpinan
- Memerintah selama 2 tahun
- Kemajuan di bidang sosial, budaya, dan hukum
- Penghimpunan Al-Qur’an dalam satu mushaf
- Daerah kekuasaan sampai ke Persia, sebagian Jazirah Arab, hingga merebut sebagian wilayah Kekaisan Bizantium
- Terselesaikannya pula masalah pertikaian suku-suku Arab yang enggan lagi tunduk pada Madinah sepeninggal Nabi
- Wafat dalam usia 61 tahun pada 634 Masehi dikarenakan sakit.
3. Umar bin Khathab
- Dipilih sebagai khalifah atas wasiat dari Abu Bakar yang sebelumnya telah berunding dengan para sahabat
- Memerintah selama 10 tahun
- Daerah kekuasaan meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, serta Mesir
- Membagi negara dalam 8 provinsi administrasi, yaitu: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir
- Memulai pengaturan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah
- Membuat sistem administrasi pemerintahan
- Mendirikan pengadilan dan baitul mal
- Menempa mata uang
- Membuat kalender tahun hijriyah
- Umar wafat pada tahun 644 Masehi atau 23 Hijriyah
4. Utsman bin Affan
- Dijuluki sebagai dzunnurain (cahaya dua bulan) karena menikahi dua putri Nabi
- Memerintah selama 12 tahun
- Daerah kekuasaan Islam meliputi Armenia, Tunisia, Cyprus, serta bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan
- Membangun bendungan untuk mengatur pembagian air dan membendung banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, serta memperluar Masjid Nabi
- Muncul pemberontakan karena diangkatnya keluarga Utsman sebagai petinggi negara
- Utsman Meninggal pada tahun 644 Masehi atau 35 Hijriyah karena terbunuh dalam serangan pemberontakan
4. Ali bin Abi Thalib
- Ali menggantikan Utsman sebagai khalifah dengan dukungan yang besar dari masyarakat
- Masa pemerintahan Ali berjalan selama 6 tahun
- Karena dugaan neportisme yang dilakukan oleh Utsman, para gubernur dinonaktifkan, menarik kembali tanah yang dibagikan oleh Utsman dan mengembalikannya kepada negara
- Kembali menggunakan sistem distribusi pajak tahunan yang pernah diberlakukan Umar
- Terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Thalhah, Zubair, dan Aisyah dengan karena keengganan Ali menghukum mati para pembunuh Utsman hingga mengakibatkan terjadinya Perang Unta, Ali memperoleh kemenangan
- Munculnya perlawanan dari para gubernur yang merasa kehilangan kekuasaan yang dipimpin oleh Muawiyah, Gubernur Damaskus
- Akhir masa pemerintahan Ali, Islam terpecah menjadi 3, yaitu Muawiyah, Syi’ah (para pendukung Ali), dan kaum Khawarik (kelompok yang keluar dari barisan Ali)
- Tanggal 20 Ramadhan 40 Hijriyah, Ali terbunuh
Baca Juga: Sejarah Komputer
Peninggalan Peradaban Islam
Sejarah Islam mencatat, setelah masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, Islam masuk dalam masa dinasti-dinasti yang menggunakan sistem mornarki. Dimulai dengan Dinasti Bani Umayyah yang memimpin di Damaskus. Peradaban Islam semakin berkembang dan meninggalkan peninggalan-peninggalan di berbagai bidang kehidupan.
1. Peninggalan di Bidang Ilmu Pengetahuan
- Ibnu Sina atau di dunia barat dikenal dengan nama Avicena adalah bapak ilmu kedokteran. Tulisannya yang berjudul Al Qanun fii Thib (Canon of Medicine) telah digunakan selama hampir 10 abad lamanya sebagai dasar ilmu kedokteran modern.
- Ilmu aljabar pertama kali diperkenalkan oleh Al Khawarizmi atau dikenal sebagai Algebra. Menciptakan sistem numerik yang kini kita kenal, menggantikan angka romawi yang pada waktu masih digunakan.
- Jabir ibnu Hayyan adalah tokoh ilmuan muslim yang terkenal di bidang kimia.
- Al Jazari menemukan sistem humanoid yang terapkan pada jam pasir. Sistem ini adalah dasar dari sistem robotik yang ada sekarang.
2. Peninggalan di Bidang Militer dan Persenjataan
- Benteng Alhambra, pusat pertahanan tentara Islam sekaligus pusat pemerintahan yang berada di Kota Granada, Spanyol.
- Pedang Damaskus, adalah pedang yang sangat terkenal karena digunakan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada perang salib.
3. Peninggalan di Bidang Arsitektur
Gaya arsitektur Islam banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Asia dan Eropa – Roma, Mesir, Persia, dan Bzantium, kombinasi antara barat dan timur. Bangunan beratapkan kubah dan berdinding batu dengan berhiaskan berbagai ornament mosaik, cat dinding, patung, dan relief bermotifkan Islam.
Baca Juga: Sejarah Nabi Muhammad Saw
Islam Masuk ke Indonesia
Dari sejarah Islam,kita juga dapat mengetahui bagaimana proses Islam masuk ke Indonesia. Proses awal masuknya Islam ke Indonesia masih sering menjadi perdebatan banyak pihak. Banyak teori yang berkembang, di antaranya:
- Teori Gujarat. Dalam teori ini dipercayai bahwa awal kedatangan Islam ke Indonesia adalah pada abad ke-13 Masehi dengan dibawa oleh para pedagang muslim dari Gujarat, India.
- Teori Makkah. Ditemukannya bukti perjalanan yang dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai utusan dari khalifah Utsman bin Affan ke Kerajaan Kalingga (sekarang adalah daerah Jepara, Jawa Tengah) pada tahun 30 Hijriyah atau 651 Masehi. Hasil dari kunjungan ini adalah salah satu putra Raja Kalingga, yaitu Jay Sima memeluk Islam.
- Teori Persia. Pada teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dipercaya dibawa oleh para pedagang dari Persia yang sebelumnya singgah di Gujarat pada abad ke-13. Argumen yang digunakan adalah fakta mengenai banyaknya persamaan kata dan ungkapan Persia dalam hikayat Melayu, Aceh, dan Jawa.
Terlepas dari perdebatan mengenai waktu pasti masuknya Islam, agama ini berkembang pesat hampir di semua wilayah di Indonesia. Dimulai dengan bermunculannya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara, pertama kali adalah Kerajaan Samudra Pasai di Aceh pada abad ke-13.
Setelah itu satu per satu kerajaan-kerajaan Islam muncul di pulau-pulau lain. Ajaran agama Islam diwariskan turun-temurun sampai menjadi agama mayoritas, menggeser kepercayaan animisme dan dinamisme serta ajaran agama Hindu dan Budha di Indonesia.
Dengan semua bukti yang ada, kenyataan sejarah Islam bahwa peninggalan Islam adalah cikal bakal kebudayaan modern tidak lagi bisa terbantahkan. Peradaban Islam telah merubah dunia ke arah yang lebih baik dengan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk memudahkan kehidupan manusia.
Hal ini selaras dengan janji Allah SWT bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam semesta.