4+ Nama Pakaian Adat Kalimantan Barat : Gambar dan Penjelasan

Pakaian Adat Kalimantan Barat

Pakaian Adat Kalimantan Barat – Kalimantan Barat penduduknya memiliki asal-usul yang sangat heterogen. Kebudayaan yang ada di Kalimantan Barat sangat bervariasi, sehingga terdapat banyak suku-suku. Suku yang paling dominan di provinsi ini yakni suku dayak dan suku melayu.

Keduanya memiliki keanekaragaman budaya dengan ciri khasnya masing-masing. Terlihat dari pakaian adat Kalimantan Barat yang beragam. Beragam pakaian adat Indonesia yang memiliki sejarah dan nilai-nilai leluhur yang penting.

Adapun pada zaman dahulu, penduduk desa Kalimantan Barat memakai pakaian adat yang sederhana. Pakaian adat yang dikenakan dinamai dengan King Baba dan King Bibinge.

Pakaian adat Kalimantan Barat selalu di kenakan oleh masyarakat saat menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti bertani, berburu ataupun ketika melakukan upacara adat.  Begitu juga dengan pakaian adat Kalimantan Barat. Berikut ulasannya secara rinci:

Pakaian Adat Kalimantan Barat


Nama Pakaian Adat Kalimantan Barat

Nama Pakaian Adat Kalimantan Barat

Pakaian adat Kalimantan Barat terbagi menjadi 3 berdasarkan orang yang memakainya. Ada untuk laki-laki dan ada juga untuk perempuannya. Selain laki-laki dan perempuan pakaian adat Sumatera Barat dikenakan juga oleh sebagian suku di Sumatera Barat. Untuk informasi lengkapnya simak ulasannya:

1. Pakaian Adat Untuk Laki-Laki Suku Dayak

Pakaian adat Kalimantan Barat untuk Laki-laki dinamakan King Baba. King yang berarti pakaian dan Baba berarti laki-laki disematkan dalam bahasa dayak. Untuk bahan yang dibuat pada pakaian adat laki-laki suku dayak berasal dari kulit tanaman ampuro atau kayu kapuo.

Kayu dari tumbuhan endemik Kalimantan yang mempunyai kandungan serat tinggi. Pembuatannya dilalui bertahap mulai dari kulit kayu ampuro yang dipukul-pukul menggunakan palu bulat di dalam air hingga hanya tertinggal seratnya.

Apabila dirasa sudah lentur, kulit kemudian dijemur dan dihias denan lukisan-lukisan etnik khas dayak. Pewarna yang digunakan untuk pakaian ini alami. Dilanjut dengan pembentukan, seperti menyerupai rompi tanpa lengan dan sebuah penutup di daerah kaki.

Disamping itu, pakaian adat Kalimantan Barat satu ini diberi semacam ikat kepala. Ikat kepala yang diselipkan dari bulu burung enggang gading. Sehingga memiliki keunikan tersendiri bagi seorang laki-laki. Sebagai tambahannya, terdapat senjata tradisional berupa Mandau. Oleh karena itu, pakaian adat Kalimantan Barat merupakan pakaian perang suku dayak.

2. Pakaian Adat Wanita Suku Dayak

King Bibinge, itulah sebutan pakaian adat wanita suku dayak Kalimantan Barat. Bahan dan proses pembuatan tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan pakaian adat untuk laki-laki. Hanya saja, desain pada pakaian adat untuk wanita lebih sopan seperti menutup dada, stagen, kain bawahan, dan manik-manik.

Hiasan yang diberikan juga terdapat pada ikat kepala yang berbentuk segitiga dari bulu burung enggang. Perhiasan lain yang dikenakan antara lain: jarat tangan (gelang tangan) yang terbuat dari pintalan akar tanaman sebagai bentuk penolak bala.

Kalung yang terbuat dari kulit (tulang) hewan atau akar kayu sebagai penangkal gangguan dari roh-roh halus khususnya pada bayi dan berbagai macam gelang seperti tjuk bulu tantawan, tajuk bulu area, galang pasan manik, galling gading dan lain-lain.

3. Pakaian Adat Melayu Sambas (Teluk Belangan dan Cekak Musang)

Pakaian adat Kalimantan Barat, khususnya suku melayu. Suku melayu yang banyak dari Sambas ini dikenal seperti halnya pakaian adat Melayu di daerah lain. Di Malaysia, pakaian ini dikenal teluk belanga dan cekak musang.

Penggunaan kain songket menjadi ciri khas pakaian ini. Dimana perbedaan antara pakaian suku Dayak, berada pada desain dan kain yang dikenakan.

Terlihat dari pakaian suku Sambas yang cenderung tertutup dengan lengan panjang. Dan tak lupa, kain yang digunakan adalah kain songket khas Kalimantan Barat. Begitu juga dengan pakaian wanita yang tertutup namun tetap memiliki keunikan tersendiri.


Perubahan Pakaian Kalimantan Barat

Perubahan Pakaian Kalimantan Barat

Seiring berjalannya waktu, jenis Pakaian adat Kalimantan Barat mulai mencoba mencoba beragam jenis pakaian lain yang lebih nyaman. Adapun dari bahan-bahan cenderung panas dan kurang nyaman dikenakan.

Kemajuan peradaban mempengaruhi identitas pakaian, sehingga pakaian adat kalimantan barat mulai diperbaiki. Namun, tidaklah merubah keistimewaan dari bentuk aslinya, dimana memiliki nilai-nilai leluhur yang perlu dilestarikan. Beberapa diantaranya:

  • Bulang Buri dan King Buri, bahan yang terbuat dari buri atau kulit binatang sejenis kerang laut yang kecil dan keras.
  • Pakaian King Kabo’. Nama yang berasal dari hantu raksasa (geregasi) yang paling tinggi dan besar. Bahan yang digunakan dari kulit kayu yang berupa cawat dengan hiasan manik-manik atau pita-pita rumbai. Bahannya bersumber dari Brunei “kain sungkit Brunei” dengan panjang 1 meter. Sedangkan cawatnya dibeli di Indonesia dari kain yang cukup halus dan baik dengan panjang sekitar 4 meter.
  • Pakaian King Tompang, bahan dari kain polos berwarna hitam atau biru yang dikenal sejak ada interaksi dengan orang Melayu. Adapun bahan lain yakni bahan yang berwarna merah digunakan sebagai pita dan benang-benang yang dibuat dari berbagai jenis kain berwarna-warni.
  • Pakaian Indulu Manik, bahan pokok yang terbuat dari kain dengan manik-manik halus diperoleh dari daerah sarawak (Malaysia Timur) menempel sebagai hiasan.
  • Buang Kuureng. Pakaian dengan dua jenis: Kuurung sapek tangan, baju dengan lengan pendek dan Kuurung langke tangan, baju kurung dengan lengan panjang. Keduanya berbahan kain beludru.

Itulah beberapa jenis Pakaian Adat Kalimantan Barat yang memiliki beragam jenis pakaian yang saat ini yang masih dilestarikan khususnya King Baba dan king Bibinge. Pakaian yang tetap digunakan terutama oleh suku Dayak yang bertempat tinggal di pedalaman dan bertahan hidup secara nomaden.

Kita sebagai generasi muda, haruslah mengetahui keanekaragaman budaya seperti pakaian adat di Indonesia. Tentunya, sebagai bentuk penghormatan dan menghargai peninggalan leluhur kita dan dengan melestarikan budaya agar tetap terjaga sepanjang waktu.

Pakaian Adat Kalimantan Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *