Pengertian INFLASI Adalah: Penyebab, Dampak, Jenis dan Contohnya

Pengertian Inflasi

Pengertian Inflasi Apapun yang berhubungan dengan sistem moneter pasti akan sering menggunakan kata inflasi dan deflasi. Namun, untuk orang awam belum memahami istilah-istilah tersebut.

Terutama pada kuartal ini nilai tukar rupiah mengalami pelemahan disebabkan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok. Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian inflasi beserta semua teori yang mendukung.


Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli

Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli

Untuk mengetahui dengan pasti pengertian inflasi, maka pada artikel ini akan dibahas berbagai definisi dari beberapa ahli. Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Pengertian Budaya Politik

1. Menurut Boediono

Mantan wakil presiden ke enam ini merupakan mantan direktur utama Bank Indonesia. Menurutnya inflasi adalah kecenderungan mengenai harga-harga naik pada umumnya dan terus-menerus.

Kenaikan suatu barang namun tidak mengakibatkan barang-barang lainnya naik bukan di sebut inflasi. Tapi, ketika kenaikan suatu barang lalu menyebabkan harga-harga barang lain naik itu disebut inflasi.

2. Menurut Sadono Sukirno

Dalam bukunya yang berjudul makro ekonomi yang terbit pada tahun 2002. Pengertian inflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam perekonomian.

3. Winardi

Inflasi merupakan suatu periode terjadi ketika kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun. Inflasi terjadi ketika nilai yang didepositkan lebih besar dari pada jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan jika inflasi terjadi ketika kenaikan harga secara umum yang terjadi secara terus-menerus yang diakibatkan oleh ketidak seimbangan arus barang dan uang dalam suatu perekonomian.


Sejarah Inflasi

Sejarah Inflasi

Sesudah kita mengerti tentang pengertian inflasi, untuk selanjutnya akan membahas sejarah tentang inflasi. Sebenarnya inflasi tidak akan terjadi jika sistem perekonomian tidak menggunakan uang sebagai alat tukar. Awalnya, roda perekonomian manusia hanya menggunakan sistem barter.

Lambat laun sistem barter berubah. Untuk memudahkan pembayaran masyarakat sepakat menggunakan emas sebagai alat tukar yang sah untuk membayar. Karena maraknya pencurian, maka munculah bank sebagai tempat penyimpanan emas.

Sistem perekonomian mulai berubah drastis. Dimana bank bisa memberikan pinjaman ke masyarakat dengan jaminan. Sebagai modal untuk memberikan pinjaman, pihak bank berhutang kepada nasabah lalu jadilah yang namanya uang.

Jadi, uang adalah tanda bukti jika bank meminjam kepada nasabah. Karena ketidakstabilan penggunaan alat tukar uang ini maka terjadilah inflasi.


Perbedaan Inflasi Dalam Negeri Dan Inflasi Luar Negeri

Perbedaan Inflasi Dalam Negeri Dan Inflasi Luar Negeri

Inflasi sendiri memiliki makna berbeda antara dalam negeri dan luar negeri.  Untuk dalam negeri inflasi memiliki makna kenaikan harga akibat kondisi dalam negeri sehingga masyarakat mengalami kejutan yang berasal dari peraturan yang di buat oleh pemerintah.

Inflasi luar negeri memiliki makna sebagai naiknya barang-barang impor. Barang impor yang dimaksud disini merupakan barang yang di butuhkan masyarakat luas. Bukan barang mewah merek luar negeri.

Baca Juga: Pengertian Evaluasi


Jenis-Jenis Inflasi

Jenis Jenis Inflasi

Untuk selanjutnya mulai memahami pemahaman jenis-jenis inflasi setelah memahami pengertian inflasi. Ada beberapa jenis-jenis inflasi yang dikenal saat ini. Inflasi sedang adalah kenaikan harga kurang dari 10 % per tahun. Inflasi ini masih bisa di toleransi di masyarakat luas.

Ada pula inflasi sedang yang memiliki kenaikan harga sebesar 10% – 30% per tahun. Saat terjadi kenaikan harga sebesar itu maka para ekonom mulai memperhatikan. Fase selanjutnya yaitu kenaikan harga sebesar 30% – 100%, ini disebut inflasi sedang. Saat kenaikan sudah melebihi 30%, akan memberatkan masyarakat.

Jika inflasi mulai melebihi nilai 100% maka gejolak ekonomi akan terpuruk dan mengakibatkan suatu negara menjadi bangkrut dan miskin. Inflasi seperti ini pernah di alami oleh negara Venezuela, Zimbakwe, dan lainnya.


Inflasi Di Indonesia

Inflasi Di Indonesia

Indonesia juga pernah mengalami hiperinflasi. Ini terjadi ketika masa pemerintahan presiden Soekarno. Pada waktu itu negara Indonesia masih baru merdeka dan masih berusaha membangun berbagai sektor sehingga pengeluaran yang dilakukan masyarakat menjadi meningkat tanpa diimbangi oleh ketersediaan barang atau jasa.

Hiperinflasi juga disebabkan oleh perpindahnya periode dari kolonial menjadi kedaulatan. Pada waktu itu Indonesia memiliki tiga mata uang. Jadi, pada waktu itu Indonesia mengalami inflasi karena akibat dari tarikan permintaan.


Dampak Inflasi

Dampak Inflasi

Kestabilan harga merupakan hal yang sangat mendasar untuk memajukan perekonomian. Terutama bagi pelaku usaha ekonomi menengah ke atas. Inflasi juga memiliki diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Inflasi Kepada Pendapatan

Keuntungan terjadinya inflasi adalah dapat mendorong untuk membuka usaha baru sehingga akan menciptakan lapangan pekerjaan. Pengusaha juga bisa memperluas produksinya sehingga bisa menambah pemasukan.

Namun demikian, bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap inflasi bisa merugikan karena besaran pendapatan tidak sesuai dengan besaran harga kebutuhan.

2. Inflasi Kepada Ekspor

Harga barang-barang ekspor akan semakin mahal yang mengakibatkan persaingan akan semakin berkurang. Bagi negara dan eksportir juga akan mengalami kerugian dimana pemasukan devisa akan semakin berkurang dan jumlah barang ekspor akan berkurang.

3. Inflasi Terhadap Minat Untuk Menabung

Pada saat inflasi pendapatan masyarakat akan berkurang. Jumlah bunga bank yang diterima besarannya tidak berdampak untung kepada nasabah karena laju inflasi. Ha ini akan membuat minat masyarakat untuk menabung akan berkurang. Namun, biasanya masyarakat akan beralih ke investasi seperti reksadana, saham, ataupun komoditi.

4. Inflasi Kepada Perhitungan Harga Pokok

Inflasi membuat perubahan harga pokok bisa menjadi terlalu kecil atau juga terlalu besar. Karena tidak bisa menentukan perhitungan harga pokok akibatnya jatuhnya penentuan harga jadi tidak tepat. Ini akan merugikan produsen dan perekonomian negara.

5. Inflasi Terhadap Perdagangan Internasional

Karena inflasi bisa mempengaruhi harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih mahal dari pada barang luar negeri. Hal ini bisa menyebabkan permintaan barang dari luar negeri menjadi menurun dan ekspor juga menurun.

Defisit seperti ini menyebabkan perekonomian negara menjadi terganggu dan cadangan devisa menjadi menipis. Inflasi memiliki dampak dari berbagai sektor. Baik terhadap masyarakat dan kehidupan sosial politik. Inflasi juga sebagai indikator keadaan ekonomi suatu negara.


Kebijakan Untuk Penekanan Inflasi

Kebijakan Untuk Penekanan Inflasi

Terlalu banyaknya dampak inflasi terhadap kehidupan masyarakat suatu negara, maka perlu untuk penanganan dari berbagai sektor untuk memulihkan kembali perekonomian ataupun untuk mencegah agar tidak terjadi.

Ada berbagai kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk melakukannya, berikut penjelasannya :

1. Kebijakan Penetapan Persediaan Kas

Kebijakan ini termasuk dalam pemberian kebijakan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat. Disini peranan bank sentral untuk mengurangi peredaran uang. Penekanan peredaran uang ini bisa mengurangi dampak dari inflasi.

2. Kebijakan Diskonto

Kebijakan ini menganjurkan bank sentral untuk meningkatkan suku bunga. Tujuannya agar masyarakat terdorong untuk menyisihkan uangnya menabung di bank. Ketika masyarakat menyerahkan uangnya untuk di tabung di bank, maka peredaran uang akan berkurang.

3. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Kebijakan ini dibuat oleh bank sentral untuk menarik peredaran uang dengan cara menjual surat-surat berharga milik negara seperti SUN, SBR, dan lain-lain. Ketika banyaknya surat-surat utang yang terjual maka inflasi bisa ditekan.

4. Menghemat Pengeluaran Pemerintah

Dengan menghemat pengeluaran, maka pemerintah bisa menekan permintaan barang dan jasa. Dari penurunan permintaan ini, maka inflasi bisa di tekan.

5. Menaikkan Tarif Pajak

Ketika pajak meningkat akan mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi oleh masyarakat sehingga permintaan barang dan jasa juga berkurang. Dari penurunan permintaan ini akan terjadi penurunan harga.

Baca Juga: Pengertian Tari

6. Meningkatkan Produksi Dan Menambah Jumlah Barang Di Pasar

Kebijakan pemerintah ini dilakukan dengan cara memberi subsidi kepada produsen untuk berproduksi dengan jumlah tertentu.  Untuk menambah barang yang beredar pemerintah bisa melakukan penurunan bea untuk impor.

7. Penetapan Harga Maksimum Untuk Beberapa Jenis Barang

Kebijakan penetapan harga yang tepat bisa mengendalikan harga di pasaran. Namun, efek negatifnya jika ada celah bisa mengakibatkan terbukanya pasar gelap. Ini akan merugikan negara sendiri.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan inflasi memang akan selalu terjadi pada tiap-tiap negara. Namun, jika terjadi berlebihan akan mengakibatkan kegoyahan ekonomi dan menyesakkan masyarakat di dalamnya. Untuk itu peranan pemerintah sangat penting dalam mengatur kebijakan perekonomian terutama sistem moneter.

Pengertian Inflasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *