Peta Topografi : Beserta Gambar dan Penjelasan – LezGetReal

Peta Topografi

Peta Topografi – Peta terdiri dari berbagai macam jenis. Namun secara garis besar, peta terbagi menjadi dua macam yaitu peta umum dan peta khusus. Peta umum merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum dan keseluruhan. Sedangkan peta khusus adalah peta yang menggambarkan satu kenampakan saja. Salah satu jenis peta khusus adalah peta topografi.

Dari berbagai jenis peta, tentu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Tidak terkecuali peta topografi. Peta khusus jenis ini merupakan peta yang menjelaskan mengenai kenampakan permukaan bumi secara khusus.

Di dalam peta ini, terdapat pemetaan tempat di permukaan bumi dengan menunjukkan bentuk serta ketinggian dengan garis-garis ketinggian. Untuk lebih mengenal tentang peta topografi, mari simak beberapa penjelasan lengkap berikut ini.


Pengertian Peta Topografi

Pengertian Peta Topografi

Seperti penjelasan di atas, peta topografi merupakan salah satu jenis peta khusus. Pada umumnya peta khusus jenis topografi terdiri dari dua atau lebih peta yang digabung membentuk seluruh peta.  Dimana peta ini akan menggambarkan bentuk relief tinggi dan rendahnya permukaan bumi secara luas dengan menggunakan garis-garis.

Garis ini disebut dengan garis kontur yaitu garis yang menghubungkan daerah dengan ketinggian sama. Dengan begitu peta ini dapat dengan mudah mengetahui ketinggian suatu tempat. Yang kemudian akan memudahkan kita untuk memperkirakan kecuraman maupun kemiringan suatu lereng.

Garis kontur adalah komponen peta yang tidak bisa lepas dari peta topografi. Karena garis ini akan menghubungkan dua segmen garis yang berhubungan satu sama lain. Meski demikian, garis ini tidak berpotongan.

Baca Juga: Peta Bali


Karakteristik Peta Topografi

Karakteristik Peta Topografi

Semua jenis peta pasti memiliki ciri dan karakteristik khusus yang berbeda-beda. Peta topografi tidak dapat memberikan informasi yang sangat banyak. Dimana informasi yang disampaikan hanya sebatas tinggi rendahnya bentuk permukaan bumi serta kenampakan alamnya saja. Berikut ini karakteristik yang dimiliki peta topografi :

 1. Tidak Berwarna-Warni

Peta topografi sangat berbeda dengan peta umum yang memperlihatkan warna hijau, kuning maupun coklat. Peta ini tidak kaya akan warna dengan kata lain warnanya hanya sedikit. Hal ini dikarenakan fungsi pokok dari peta tersebut adalah hanya untuk kontur tanah saja. Sehingga garis-garis kontur harus tercetak jelas agar pembaca dapat memahami dengan betul.

2. Menggunakan Skala Besar Dan Detail

Salah satu ciri dari topografi adalah penggunaan skalanya yang besar. Dimana skala ini merupakan perbandingan ukuran antara gambar dengan keadaan yang sesungguhnya. Skala pada peta pun bervariasi. Semakin kecil skala maka informasi yang diberikan tidak banyak. Dan sebaliknya, semakin besar skalanya makan informasi yang disampaikan sangat detail dan akurat.

Peta topografi sendiri menggunakan skala besar dikarenanan disesuaikan dengan informasi yang diberikan. Karena peta ini bertujuan untuk menginformasikan tentang kontur tanah. Tidak hanya itu, dalam pembuatannya, proses gambar harus dilakukan secara teliti agar konsumen dapat melihat keadaan topografi tanah dengan jelas.

3. Menggunakan Garis-Garis Kontur

Ciri khusus lainnya adalah adanya garis kontur pada peta jenis topografi. Garis kontur tidak dimiliki oleh peta jenis lainnya. Garisnya halus namun tegas di dalam peta dan jumlahnya sangat banyak hingga memenuhi peta.

Garis ini merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang saling berhubungan tanpa adanya perpotongan. Hal ini menunjukkan titik elevasi atau titip pada peta topografi agar kita mengetahui dengan jelas keadaan pada wilayah yang dimaksud.

4. Menyajikan Informasi Tentang Tinggi Rendahnya Permukaan Bumi / Kontur Tanah

Di dalam peta topografi menjelaskan mengenai kontur tanah atau sebuah keadaan tanah yang ada di suatu wilayah. Seperti tinggi rendahnya jenis tanah pada suatu wilayah tertentu. Sehingga akan sangat bermanfaat untuk peruntukannya.

Baca Juga: Peta Papua


Fungsi Peta Topografi

Fungsi Peta Topografi

Peta khusus pasti memiliki fungsi khusus. Begitu pula dengan peta topografi yang merupakan salah satu jenis peta khusus. Peta topografi dapat memberikan informasi mengenai kontur tanah pada suatu wilayah dengan bantuan garis-garis kontur. Peta ini dibuat untuk memberikan sebuah informasi penting mengenai lokasi, keberadaan, rute perjalanan, jarak lokasi penduduk serta komunikasi.

Baca Juga: Peta Surabaya


Komponen Peta Topografi

Komponen Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang sering kali digunakan terutama dalam lembaga tertentu. Seperti halnya peta jenis lainnya, peta fotografi juga memiliki komponen-komponen  tersendiri. Berikut ini beberapa komponen peta topografi yang bisa Anda simak.

1. Judul Peta

Judul peta ini diambil dari bagian terbesar wilayah dan tercantum dalam satu lembar peta. Letak judul terdapat di bagian atas peta.  Namun, untuk peta buatan badan koordinasi survai dan pemetaan, judul peta berada di samping.

2. Legenda Peta

Legenda peta adalah penjelasan dari simbol-simbol yang ada dalam peta. Bagian ini merupakan komponen yang sangat penting dan vital. Karena tanpa legenda, kita akan buta dalam membaca peta. Kita akan  mudah dalam menemukan objek dengan menyesuaikan simbol dengan legendanya.

3. Skala Peta

Hampir semua jenis peta memiliki skala. Skala peta ini menunjukkan ukuran pada lembar peta dengan ukuran sebenarnya. Skala peta terdapa dua jenis yaitu skala garis dan skala angka. Namun, pada peta topografi biasanya mencantumkan keduanya.

Rumus perhitungan sakala : jarak sebenarnya = jarak di peta x skala. Sebagai contoh, skala peta 1:25000, maka cara mebacanya yaitu dalam 1 cm dalam peta adalah 25000 cm atau 25 km di medan sebenarnya.

4. Garis Koordinat

Jika kalian membaca peta topgrafi, kalian akan melihat jaring-jaring dalam peta yang terdiri dari garis vertikal dan horisonal. Garis-garis inilah yang disebut garis koordinat. Kegunaan dari garis tersebut adalah sebagai batas perhitungan koordinat.Koordinat pada peta terdapat 2 macam yaitu koordinat geografis dan koordinat grid.

Koordinat geografis adalah koordinat dari jaring-jairng bumi yang terdiri dari garis lintang (horizontal) dan garis bujur (vertical). Penulisannya yaitu dengan koorditan geografis, derajat, menit dan detik. Misalnya, 940 15’ 114,4”. Pada koordinat geografis biasanya disertakan pula “L” untuk Lintang dan “B” untuk Bujur.

Sedangkan koordinat grid merupakan jaring-jaring koordinat lokal yang digunakan untuk acuan pengkoordinatan pada peta. Biasanya disebutkan dengan angka dan dikenal dengan koordinat 8 angkat atau 12 angka. Untuk peta.

Pada peta w:st=”on” Indonesia terdapat 2 acuan pokok dalam koordinat grid. Yaitu sistem UTM/UPS atau LCO. Dimana masing-maisng sistem menggunakan acuan 0 derajat yang berbeda.

5. Garis Ketinggian / Garis Kontur

Seperti yang sudah kita tahu bahwa peta topografi menggunakan garis kontur untuk mengetahui keitnggian yang sama pada peta. Garis ini menyerupai sidik jari. Garis kontur tidak akan pernah saling memotong namun bisa bersinggungan.

Untuk lokasi yang rendah akan melingkari lokasi yang lebih tinggi. Atau dengan kata lain garis di bagian dalam adalah lebih tinggi dibandingkan garis bagian luar. Garis kontur dengan pola huruf “V” atau runcing berarti jurang atau sungai. Garis kontur “U” atau melengkung menunjukkkan pegunungan dan pola “O” menunjukkan puncak atau kawah.

6. Tahun Pembuatan Peta

Tahun pembuatan adala keterangan yang menunjukkan tahun terakhir peta diperbaharui. Hal ini sangatlah penting mengingat kondisi permukaan bumi dapat berubah kapanpun.

7. Deklinasi

Deklinasi merupakan garis keterangan yang menunjukkan beda utara peta dengan utara magnetik (utara kompas). Perbedaan ini dikarenakan posisi utara bumi yang kita tempati. Utara bumi kita ditunjukkan oleh kutub utara, namun sumbu utara magnet berada di sebuah kepulauan dekat dataran Green Land.

Dan setiap tahun akan mengalami pergeseran rata-rata 0.02 detik ke timur atau ke barat. Sehingga utara sesungguhnya dapat ditentukan dengan mengkonversi anatara utara magnetik dengan utara peta. Deklinasi direvisi setiap 5 tahun sekali dan akan dicantumkan di setiap lembar peta.

Peta adalah alat bantu dalam geografi. Sehingga peta harus ideal dimana peta tersebut dapat dibaca dan digunakan dengan mudah. Sifatnya yang khusus membuat peta topografi juga tidak digunakan oleh masyarakat umum. Akan tetapi, peta ini hanya digunakan oleh lembaga tertentu.

Nah itulah, informasi mengenai peta topografi. Mulai dari pengertian, karakteristik hingga komponen pendukung yang ada dalam peta.  Meskipun tidak digunakan untuk masyarakat umum, tentunya kita bisa belajar mengenai peta ini. Semoga bermanfaat.

Peta Topografi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *