Sunan Gunung Jati : Biografi Singkat Sejarah Perjalanan Hidup

Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati – Di Indonesia terkenal dengan sebuah utusan atau waliyullah sebagai sunan yang biasa disebut dengan walisongo. Terdapat 9 sunan atau wali yang tersebar di beberapa daerah, salah satunya adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Salah satu dari tokoh Walisongo ini berasal dari Kasultanan Cirebon atau yang lebih dikenal sebagai Gunung Sembung Gunung Jati, Cirebon. Kisah Sunan Gunung Jati ini identik dengan perjalanannya dalam mensyiarkan agama islam ke berbagai daerah dan negara.

Selain itu, kisah cintanya dengan seorang gadis Cina juga membuat ceritanya kental akan budaya islam Cina pada kala itu. Sunan Gunung Jati dikenal sebagai pribadi yang taat dan mempunyai berbagai kemampuan terutama dalam bidang agama dan religi.

Namanya pun seakan menjadi tonggak sejarah dengan diabadikan sebagai salah satu nama universitas islam di daerah Tangerang, Banten yakni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Sedangkan nama sunan Gunung Jati diabadikan sebagai nama sebuah universitas islam di wilayah Bandung provinsi Jawa Barat.

Ayahnya yang merupakan salah satu penguasa Mesir, dan ibunya yang merupakan anak dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran, membuat Sunan Gunung Jati menjadi sangat disegani.  Dengan mewarisi ajaran spiritual dari kakeknya, Syarif Hidayatullah mulai mendalami ilmu agama dengan memasuki pesantren dan mensyiarkan ajaran agama islam ke daerah Timur Tengah.


Kisah Singkat Biografi Sunan Gunung Jati

Kisah Singkat Biografi Sunan Gunung Jati

Syarif Hidayatullah atau yang biasa dikenal sebagai Sunan Gunung Jati lahir dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alim dan Nyai Rara Santang. Beliau lahir pada tahun 1448 Masehi dan saat mulai beranjak dewasa beliau ditugaskan oleh ayahnya untuk memimpin kerajaan. Namun ia menolak dengan alasan ingin menyebarkan ajaran agama islam.

Syarif Hidayatullah yang tadinya tinggal bersama kedua orang tuanya di Timur Tengah, memutuskan kembali ke tanah jawa untuk melanjutkan niatnya dalam penyebaran agama islam. Pada usia 25 tahun beliau sudah dikenal sebagai ulama penyebar islam yang sangat dihormati. Tidak hanya itu saja, beliau juga  disegani karena kepemimpinannya yang sangat adil dan bijaksana.

Sunan Gunung Jati yang dikenal sebaga cucu Prabu Siliwangi ini merupakan seorang ulama yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama islam di Cirebon. Beliau berhasil menyebarkan agama islam dengan mengajak seluruh prajuritnya ataupun masyarakat untuk masuk ke dalam agama islam. Berkat kegigihannya inilah ia menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh dalam sejarah islam.

Syekh Syarih Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 19 September 1569 dalam usia 121 tahun. Beliau dimakamkan di Gunung Sembung  yang berada di Desa Astana Kabupaten Cirebon. Makam beliau juga termasuk salah satu tujuan wisata religi walisongo yang hingga sekarang masih ramai dikunjungi masyarakat dan para wisatawan.

Baca Juga: Sunan Gresik


Riwayat Dan Perjalanan Hidup Sunan Gunung Jati

Riwayat Dan Perjalanan Hidup Sunan Gunung Jati

Kisah Sunan Gunung Jati memang patut untuk diketahui mengingat perjuangannya dalam menyebarkan agama islam. Dengan tidak pernah memandang siapapun untuk diajak memeluk agama islam, membuatnya dijadikan sebagai tokoh teladan ataupun ulama besar para masyarakat khususnya warga Cirebon.

Untuk itu pada pembahasan selanjutnya akan dijelaskan beberapa riwayat hidup dan kisah perjalanan kehidupan beliau. Berikut beberapa informasi mengenai perjalanan hidup Sunan Gunung Jati yang dapat menjadi bahan ilmu pengetahuan dan sejarah para ulama walisongo di Indonesia.

1. Keahlian Yang Dimiliki

Terdapat beberapa keahlian yang dimiliki oleh Sunan Gunung Jati. Antara lain seperti dalam hal keagamaan, ilmu kedokteran, ahli bahasa, dan beberapa dalam strategi politik dan perang. Terutama keahliannya dalam bidang strategi politik yang telah berhasil meruntuhkan  kerajaan Padjajaran hingga berhasil mengusir bangsa Portugis yang kala itu menjajah daerah Selat Sunda.

Baca Juga: Sunan Bonang

Selain keahliannya dalam bidang politik, Sunan Gunung Jati juga dikenal ahli dalam bidang kesehatan dan penyembuhan penyakit. Beliau dikenal sangat mahir dalam mendeteksi gejala penyakit ataupun menyembuhkan sebuah penyakit hanya dengan kesaktiannya. Mungkin memang itulah anugerah keahlian yang diberikan oleh Allah kepada salah satu tokoh Walisongo ini.

2. Menikah Dengan Seorang Putri Cina

Pernikahannya yang terkenal dengan seorang putri kaisar Cina, Nyi Ong Tin berawal dari sebuah tantangan yang diberikan oleh kaisar Cina tersebut. Kaisar Cina memberikan sebuah tantangan yang berhasil dilakukan oleh Sunan Gunung Jati dengan kesaktiannya. Sunan Gunung Jati berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kaisar Cina.

Pada awalnya kaisar Cina menganggap jawaban itu salah dengan mengusir Sunan Gunung Jati, namun pada akhirnya jawaban itu terbukti benar dengan menyusul Sunan Gunung Jati untuk menemuinya. Selain berhasil menikahi putri Ong Tin, ia juga berhasil mengajaknya untuk masuk ke dalam agama islam.

3. Memuslimkan Ribuan Prajurit

Setelah berhasil mengajak istrinya untuk menjadi seorang mualaf, beliau juga berhasil mengajak seluruh prajurit perang Kaisar Cina untuk ikut memeluk agama islam. Jumlahnya yang ratusan bahkan ribuan, membuat keahlian Sunan Gunung Jati dalam agama islam sudah tidak perlu diragukan lagi.

4. Menyebarkan Agama Islam Dengan Cara Yang Unik

Sunan Gunung Jati mempunyai caranya sendiri dalam menyebarkan agama islam. Yaitu dengan menggunakan media kesenian gamelan di Cirebon. Konon, setiap orang yang ingin melihat pertunjukan gamelan dari Sunan Gunung Jati harus mengucapkan dua kalimat syahadat terlebih dahulu. Itulah mengapa gamelan digunakan beliau sebagai media syiar islam

Hingga sekarang, gamelan tersebut masih di mainkan oleh pihak keraton walaupun usianya sudah ratusan tahun. Rangkaian gamelan yang berupa gong, bonang, dan saron tersebut masih tersimpan rapi di museum pusaka keraton kasepuhan Cirebon. Untuk terkadang digunakan pada acara pementasan saat hari-hari kebesaran tertentu agama islam.

Baca Juga: Sunan Kudus

5. Kasultanan Cirebon

Sekitar tahun 1487, Syarif Hidayatullah berhasil diangkat menjadi sultan Cirebon. Hal ini memang berkaitan dengan kehadiran walisongo termasuk Sunan Gunung Jati yang memberikan peranan penting dalam sejarah pembentukan kasultanan Demak. Hal ini sesuai dengan rencana Sunan Ampel (ulama yang dituakan dalam walisongo) dalam penyebaran agama islam di tanah Jawa.

Selain mahir dalam urusan penyebaran agama islam, Sunan Gunung Jati memang dikenal memiliki berbagai jenis keahlian dan kesaktian. Tak sedikit para pengikutnya yang menganggap bahwa Sunan Gunung Jati yang menjadi salah satu anggota Walisongo memang benar adanya sebagai utusan atau wali dari yang maha kuasa.

Untuk mengenang perjuangan dan pengabdiannya dalam penyebaran agama islam, semua dapat kita saksikan ketika berkunjung ke area makam salah satu  tokoh Walisongo ini. Tempat ini memang dijadikan sebagai wisata ziarah religi yang dibuka untuk masyarakat umum. Namun sayang, makam Sunan Gunung Jati sangat dilarang untuk dilihat secara langsung.

Bangunan dan arsitektur khas Cina akan nampak pada seluruh ruangan dan bagian makam. Para pengunjung hanya bisa berdoa di depan teras pintu masuk makam yang dikelilingi dengan tembok yang berbahan dasar keramik khas Cina. Hanya keturunan asli wali lah yang diperbolehkan untuk masuk menuju perjalanan ke area makam beliau.

Sunan Gunung Jati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *