Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang – Hutang adalah suatu beban yang harus dibayarkan. Tak hanya dalam bentuk uang, hutang juga bisa terjadi dalam bentuk barang atau jasa. Saat Anda terlibat dalam hal utang piutang, maka sebaiknya Anda melihat berbagai contoh surat perjanjian pelunasan hutang yang tersebar di internet.
Surat perjanjian pelunasan hutang ini memiliki peran yang sangat penting bagi kedua belah pihak yang terlibat hutang piutang. Kedua belah pihak yang terlibat adalah peminjam dan pemberi pinjaman. Dalam surat perjanjian pelunasan hutang, hak dan kewajiban masing-masing pihak akan ditulis kan dengan rinci.
Ada struktur atau format penulisan yang harus diperhatikan dalam pembuatan surat ini. Sayangnya, banyak sekali orang yang belum memahami peranan dan fungsinya, bahkan belum pernah melihat contoh surat perjanjian pelunasan hutang secara langsung. Maka, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai surat perjanjian pelunasan hutang.
Tujuan Pembuatan Surat Perjanjian Pelunasan Hutang
Sebelum melihat contoh surat perjanjian, ketahui terlebih dahulu apa saja tujuan pembuatan surat perjanjian pelunasan hutang ini. Pada dasarnya, semua surat perjanjian pasti memiliki tujuan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak yang terlibat. Berikut ini adalah beberapa tujuan pembuatannya :
1. Mengkonfirmasi Berbagai Pihak yang Terlibat
Dalam surat perjanjian pelunasan hutang, akan dicantumkan data diri atau identitas pihak-pihak yang bersangkutan. Data yang dicantumkan harus sesuai dengan KTP masing-masing pihak. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman atau adanya pihak yang mengelak untuk membayar hutang di kemudian hari.
2. Mengetahui Besarnya Hutang
Selain identitas kedua belah pihak yang terlibat, surat ini juga memuat berapa jumlah uang yang dipinjam dari pihak lain. Untuk menghindari kesalahan dalam penulisan angka, nominal hutang juga dapat dituliskan dengan huruf. Hal tersebut berfungsi agar masing-masing pihak atau bahkan pihak lain pun tidak dapat melakukan kecurangan dengan merubah jumlah nominal yang sudah tertulis dalam surat.
3. Jangka Waktu dan Cara Pembayaran
Tak hanya jumlah nominal hutang, Anda juga harus mencantumkan cara dan jangka waktu pembayarannya. Cara pembayaran hutang dapat dicantumkan dengan memilih salah satu, pembayaran secara tunai dan lunas atau dengan cara mengangsur. Sedangkan, jangka waktu pembayaran perlu dicantumkan agar pihak peminjam mengetahui kapan batas akhir pemenuhan kewajibannya.
4. Menghindari Terjadinya Persengketaan
Segala hal yang berpotensi menimbulkan perselisihan di kemudian hari membutuhkan surat perjanjian. Bila suatu hari terjadi perselisihan atau sengketa akibat hutang piutang, kedua belah pihak dapat menggunakan surat perjanjian pelunasan hutang sebagai landasan dan bukti hukumnya. Dengan itu, perselisihan akan lebih cepat terselesaikan.
5. Mengurangi Berbagai Resiko
Pada dasarnya, semua hal yang dilakukan pasti memiliki resikonya masing-masing. Namun, adanya surat perjanjian ini dapat meminimalisir resiko yang mungkin muncul di kemudian hari. Resiko yang mungkin muncul antara lain seperti : terlambat membayar hutang, peminjam meninggal dunia, peminjam melarikan diri atau kabur, dan sebagainya.
Baca Juga: Contoh Surat Perjanjian Sekolah
5 Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang
Hanya mengetahui penjelasan mengenai surat perjanjian pelunasan hutang tidaklah cukup untuk membuat Anda mahir dalam menuliskannya. Berikut ini adalah 6 contoh surat perjanjian pelunasan hutang yang dapat dijadikan sebagai referensi :
Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Pegawai
Setiap orang pasti memiliki kebutuhan hidupnya masing-masing, tak terkecuali seorang pegawai. Seorang pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan atau instansi tertentu dapat meminjam sejumlah uang untuk menunjang kehidupannya kepada atasannya.
[su_box title=”Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Pegawai”]
====================
Surat Perjanjian Pelunasan Hutang
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rianti Cahyani, S.E
Umur : 33 tahun
Pekerjaan (jabatan) : Staf Marketing
Alamat : Jalan Langit Biru No. 2, Jakarta Barat
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : Drs. Sanjaya Putra
Umur : 40 tahun
Pekerjaan (jabatan) : Direktur PT Pernak Pernik
Alamat : Jalan Muda Mudi No. 179, Jakarta Barat
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Maka melalui surat perjanjian yang telah disetujui oleh kedua belah pihak ini, beberapa ketentuan mengenai hutang piutang adalah sebagaimana tercantum di bawah ini :
- PIHAK PERTAMA meminjam uang sebesar Rp120.000.000 (seratus dua puluh juta rupiah) kepada PIHAK KEDUA dengan alasan untuk biaya pengobatan anaknya yang sedang mengidap suatu penyakit.
- Pelunasan hutang akan dilakukan dalam jangka waktu dua tahun terhitung sejak ditandatanganinya surat perjanjian ini dan PIHAK PERTAMA akan membayar dengan cara mengangsur sebesar Rp5.000.000/bulan (lima juta per bulan).
- PIHAK PERTAMA bersedia memberikan sertifikat mobil dengan nilai yang dianggap sama dengan uang yang dipinjam dari PIHAK KEDUA sebagai jaminan.
- Apabila di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak mampu melunasi hutang tersebut sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas kepemilikan sertifikat mobil yang dijadikan sebagai jaminan tersebut.
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, 25 Oktober 2020
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Rianti Cahyani, S.E Drs. Sanjaya Putra [/su_box]
Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Perusahaan
Tak hanya pegawai dengan atasan, hutang piutang juga dapat terjadi antar perusahaan. Setiap perusahaan pasti memiliki rincian anggaran yang dibuat dalam jangka waktu tertentu dan berisi kebutuhan keuangan dalam perusahaan. Bila jumlah pemasukan tidak mengimbangi pengeluaran, maka perusahaan dapat meminjam uang kepada perusahaan lain.
[su_box title=”Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Perusahaan”]
===================
Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Perusahaan
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Budi Mulyadi, S.M.B.
Umur : 38
Pekerjaan (jabatan) : Pimpinan PT Laskar Pelangi
Alamat : Jalan Merah Kuning No. 72, Jakarta Barat
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : Eka Wijaya, S.E
Umur : 41 tahun
Pekerjaan (jabatan) : Direktur PT Brilliant
Alamat : Jalan Hijau Biru No. 19, Jakarta Barat
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan adanya surat ini, kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian mengenai hutang piutang dengan ketentuan sebagai berikut :
- PIHAK PERTAMA telah menerima uang sebesar Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dari PIHAK KEDUA
- Pelunasan hutang akan dilakukan dalam tenggat waktu satu tahun terhitung mulai dari tanggal 25 Oktober 2020 sampai 25 Oktober 2021 dan PIHAK PERTAMA akan membayarnya secara tunai dan lunas
- PIHAK PERTAMA bersedia memberikan sertifikat gedung kantor cabang sebagai jaminan dengan nilai yang dianggap sama dengan uang yang dipinjam dari PIHAK KEDUA
- Apabila di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak mampu melunasi hutang tersebut sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas kepemilikan sertifikat gedung yang dijadikan sebagai jaminan tersebut.
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dengan sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, 25 Oktober 2020
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Budi Mulyadi, S.M.B. Eka Wijaya, S.E[/su_box]
Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Barang
Hutang piutang tak selalu murni dalam bentuk uang. Ada pula hutang yang melibatkan barang. Biasanya, hutang barang ini terjadi bila suatu perusahaan sudah membayar sejumlah uang kepada penjual, namun barang belum dikirimkan. Atau bisa juga sebaliknya.
[su_box title=”Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Barang”]
===================
Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Barang
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Retno Wulandari, S.E
Umur : 32 tahun
Pekerjaan (jabatan) : Direktur Utama PT Wanita Kuat
Alamat : Jalan Bunga Mawar No. 15, Bandung
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : Nikolas Budianto, S.M.B.
Umur : 40 tahun
Pekerjaan (jabatan) : Direktur Utama PT Mesin Mekanik
Alamat : Jalan Otomotif No. 191, Bandung
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA
Maka, melalui surat perjanjian yang telah disetujui oleh kedua belah pihak ini, ketentuan-ketentuan mengenai hutang piutang adalah sebagaimana tercantum di bawah ini :
- PIHAK PERTAMA telah menerima 500 unit mesin jahit seharga Rp600.000.000 (enam ratus juta rupiah) dari PIHAK KEDUA
- PIHAK PERTAMA memberikan dua sertifikat mobil sebagai jaminan dengan nilai yang dianggap sama dengan barang yang dibeli dari PIHAK KEDUA
- Setiap bulan, PIHAK PERTAMA akan membayar dengan cara mengangsur sebesar Rp50.000.000/bulan (lima puluh juta rupiah per bulan) dalam jangka waktu satu tahun terhitung sejak ditandatanganinya surat perjanjian ini
- Jika di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak mampu membayar hutang tersebut sesuai tenggat waktu, maka PIHAK KEDUA berhak mengambil kembali seluruh mesin jahit yang dikirim sebelumnya dan PIHAK PERTAMA harus membayar setengah dari harga barang karena sudah menggunakannya selama 1 tahun
Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani secara sadar tanpa paksaan dari pihak manapun oleh kedua belah pihak.
Demikian Surat Perjanjian ini kami buat untuk dijadikan sebagai pegangan hukum bagi kedua belah pihak jika nantinya terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan.
Bandung, 15 Mei 2020
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Retno Wulandari, S.E Nikolas Budianto, S.M.B.[/su_box]
Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Keperluan Mendesak
Dalam hidup ini, kita seringkali dihadapi dengan situasi yang memaksa kita untuk meminta bantuan dari orang lain. Bantuan tersebut dapat bermacam-macam bentuknya, tak terkecuali dalam bentuk uang sebagai hutang. Bila sangat diperlukan, maka hutang perlu untuk dilakukan.
[su_box title=”Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Keperluan Mendesak”]
==================
Surat Perjanjian Pelunasan Hutang
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sri Jumiati
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Cleaning Service PT Kelap Kelip
Alamat : Jalan Pelita Harapan No. 28, Jakarta
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : Herman Abdullah, S.E
Umur : 43 tahun
Pekerjaan (jabatan) : Pimpinan PT Kelap Kelip
Alamat : Jalan Perjuangan Barat No. 22, Jakarta
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian mengenai hutang piutang dengan ketentuan sebagai berikut :
- PIHAK PERTAMA telah menerima uang sebesar Rp100.000.000 (seratus juta rupiah) dari PIHAK KEDUA dimana uang tersebut adalah pinjaman atau hutang
- Uang tersebut nantinya akan digunakan PIHAK PERTAMA untuk biaya operasi anaknya yang mengidap penyakit tumor otak.
- Setiap bulan, PIHAK PERTAMA akan membayar dengan cara mengangsur sebesar Rp4.000.000/bulan (empat juta rupiah per bulan) dalam jangka waktu 25 bulan terhitung sejak ditandatanganinya surat perjanjian ini
- PIHAK KEDUA tidak meminta apapun sebagai jaminan dari hutang ini
- Jika di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak mampu membayar hutang tersebut sesuai tenggat waktu, maka PIHAK KEDUA akan memberikan perpanjangan waktu sampai dengan waktu yang tidak ditentukan
Demikian Surat Perjanjian ini kami buat dan tanda tangani secara sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun
Jakarta, 21 Agustus 2020
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Sri Jumiati Herman Abdullah, S.E[/su_box]
Baca Juga: Contoh Surat Perjanjian Pra Nikah
Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Bank
Bila Anda ingin meminjam sejumlah uang, Anda juga dapat berhutang di bank. Namun, prosesnya agak sedikit lebih rumit dibandingkan dengan hutang kepada instansi, perusahaan, atau orang tertentu. Berhutang di bank memerlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
[su_box title=”Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Bank”]
======================
Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Bank
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nikita Efendi, S.Psi
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Angin Selatan No. 87, Jakarta Selatan
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : Jeremy Efendi S.A.
Umur : 35 tahun
Pekerjaan (jabatan) : Teller Bank Danamon cabang 14
Alamat : Jalan Damai Sejahtera No. 11, Jakarta Selatan
Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA
Maka, melalui surat perjanjian yang disetujui oleh kedua belah pihak ini, ketentuan-ketentuan mengenai hutang piutang adalah sebagaimana tercantum di bawah ini :
- PIHAK PERTAMA meminjam uang sejumlah Rp1.500.000.000 (satu milyar lima ratus juta rupiah) kepada Bank Danamon dan melibatkan PIHAK KEDUA sebagai perwakilannya
- PIHAK PERTAMA akan memberikan sertifikat rumah sebagai jaminan dengan nilai yang dianggap sama dengan uang yang dipinjam dari PIHAK KEDUA
- Setiap bulan, PIHAK PERTAMA akan membayar hutang dengan cara mengangsur sebesar Rp100.000.000/bulan (seratus juta per bulan) dan mulai berlaku sejak ditandatanganinya surat perjanjian ini
- Bila PIHAK PERTAMA terlambat membayar cicilan, maka bulan berikutnya akan dikenakan bunga sebesar 5%
- PIHAK PERTAMA berjanji dan menyetujui bahwa hutang harus dilunasi secara penuh dalam jangka waktu 15 bulan mulai dari tanggal 25 Oktober 2020 sampai tanggal 25 Januari 2022
- Apabila di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak mampu membayar hutang tersebut sesuai tenggat waktu, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas kepemilikan sertifikat rumah yang dijadikan sebagai jaminan tersebut.
Demikian Surat Perjanjian ini kami buat secara sadar tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun.
Jakarta, 25 Oktober 2020
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Nikita Efendi, S.Psi. Jeremy Efendi, S.A.[/su_box]
Baca Juga: Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Mobil
Komponen Penting dalam Surat Perjanjian Pelunasan Hutang
Surat perjanjian pelunasan hutang termasuk ke dalam salah satu jenis surat resmi. Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya ada beberapa komponen yang perlu Anda cantumkan. Berikut ini adalah beberapa komponen penting dalam surat perjanjian pelunasan hutang :
1. Identitas atau Biodata Kedua Belah Pihak
Dalam surat perjanjian pelunasan hutang harus terdapat data diri atau identitas dari pihak-pihak yang bersangkutan. Data diri harus ditulis dengan benar dan lengkap. Biasanya, data diri yang tercantum adalah nama, alamat lengkap, pekerjaan, hingga umur. Penulisan identitas ini berfungsi untuk mempermudah kedua belah pihak dalam memperoleh informasi.
2. Jumlah dan Tujuan Hutang
Nominal hutang merupakan komponen yang terpenting. Tuliskan nominalnya dengan jelas dalam bentuk angka dan huruf. Selain itu, tujuan berhutang juga sangat penting untuk dicantumkan agar pihak lain lebih yakin untuk memberikan pinjaman. Tujuan juga dicantumkan agar pihak pemberi pinjaman mengetahui untuk apa uang tersebut digunakan agar di kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Mekanisme Pembayaran dan Jangka Waktu
Informasi seputar mekanisme pembayaran dan jangka waktu pengembalian didasarkan pada hasil kesepakatan antara kedua belah pihak. Mekanisme pembayaran yang dimaksud dapat berupa pembayaran secara tunai maupun mengangsur. Cantumkan pula batas waktu pengembalian dengan menyebutkan tanggal, bulan, dan tahun yang jelas.
4. Jaminan
Dalam suatu surat perjanjian pelunasan hutang, jaminan memiliki peranan yang sangat penting. Fungsi jaminan adalah sebagai barang penjamin yang nantinya akan menjadi milik pemberi pinjaman bila peminjam gagal membayar hutang sesuai tenggat waktu. Jaminan biasanya berupa surat tanah, BPKB, ataupun sertifikat berharga lainnya.
5. Sanksi dan Penyelesaian Permasalahan
Informasi tentang sanksi yang akan didapat bila gagal membayar perlu dicantumkan untuk mengurangi resiko dan menyamakan penafsiran kedua belah pihak. Selain itu, cantumkan pula jalan keluar terbaik bila di kemudian hari terjadi permasalahan. Dengan adanya surat ini, diharapkan permasalahan akan cepat terselesaikan.
Wah, ternyata membuat surat perjanjian pelunasan hutang tidak terlalu sulit, ya! Anda hanya perlu mengingat strukturnya dan komponen penting apa saja yang perlu dicantumkan. Terlebih, Anda sudah melihat beberapa contoh surat perjanjian pelunasan hutang. Sekarang, Anda sudah dapat membuat surat perjanjian pelunasan hutang milik Anda sendiri.
Namun, jangan sampai lupa memperhatikan gaya bahasanya juga, ya! Gaya bahasa dan pemilihan kata sangat penting dalam setiap surat resmi karena menentukan kesopanan atau keresmian surat itu sendiri. Coba bayangkan bila suatu surat resmi ditulis dengan bahasa gaul yang santai, pasti akan terlihat aneh, kan?