Pantun Pendidikan – Dalam dunia pendidikan banyak pihak ikut terkait hiruk pikuknya. Para aktor ini pun baik dari pendidik ataupun murid yang diajar mendapatkan banyak rasa yang sangat bervariasi.
Pantun dengan tema pendidikan, tidak selalu harus bertema sekolah, pantun pendidikan itu bermakna bahwa belajar dengan penuh kesungguhan agar kelak hidup akan menjadi lebih baik dan lebih cerah.
Pantun tentang pendidikan itu memiliki tujuan untuk memberi semangat dalam berupaya dalam meraih pendidikan dan menuntut ilmu di sekolah.
Serta dengan adanya pantun pendidikan juga sering dan juga dapat digunakan untuk memberikan makna mendidik anak-anak, berikut ini ada beberapa kumpulan pantun pendidikan yang dapat dijadikan bahan bacaan dan menambah koleksi pantun.
Pantun Pendidikan Sepanjang Waktu
Pendidikan menjadi utama di semua kalangan usia. Tua dan muda menjadi hal yang sama rata dalam tanggung jawab menempuh pendidikan. Pantun pendidikan dibawah ini dapat menjadikan contoh bahwa pendidikan berjalan sepanjang waktu.
Tak Ada Kata Tua
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Pergi jauh mengendarai kuda
Terlepas ia hilanglah pula pelana
Usia boleh tak lagi muda
Tapi semangat baca haruslah selalu ada [/su_note]
Piknik mari bawalah banyak tikar
Dekap erat jangan sampai tergores
Pendidikan bukan tentang gelar
Semua itu murni menceritakan proses
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Tanah lapang tanah bahagia
Banyak keluarga bersuka cita
Sampai saat tua tiba
Pendidikan tetap utama[/su_note]
Baca Juga: Pantun Agama
Di Bumi Pengungsian
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Terhempas aku jauh ke luar angkasa
Bumi ku kecil aku terbang tinggi diatasnya
Sekarang boleh kira tertimpa bencana
Namun tak dapat lupakan belajar membaca[/su_note]
Terbang aku tinggi siapa turut
Menatap ke bawah yang tampak hanya laut
Duka cita jangan berlarut
Prestasi akademik janganlah surut
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Merdu nyanyian alam tertawa
Hujan turun nyalakanlah api
Bersama kawan belajar bersama
Lewat bencana sukses tegapai[/su_note]
Lahirku Untuk Belajar
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Berlari aku diatas batu karang
Terluka kaki alirkan banyak darah
Kecil memang aku sekarang
Besar sudah inginku sekolah [/su_note]
Bawah laut alam indah para satwa
Ombak tinggi mereka pun hilang tak lagi berenang
Jika siang datang aku tak suka
Bel berbunyi haruslah beranjak pulang
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Indah laut tak ada kaya benci menatapnya
Bercebur dalam air saatnya mandi
Malam hari aku bahagia
Esok pagi berangkat lagi [/su_note]
Terutama Bagi Anakku
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Pergi fajar penduduk bumi bergegas mencari nafkah
Matahari bergerak perlahan memudarkan malam rindu
Bernyanyi lagu ABCD dan bersamaan belajar berjalanlah
Tumbuh bersama dengan ilmu akan lebih memuliakanmu[/su_note]
Pagi datang tak begitu cepat seolah dia berjalan malu
Alam riang bersenandung tentang lagu-lagu baru
Bergerak gesit penduduk bumi termasuk seekor rusa
Kenalilah ayah ibu dengan banyak membaca buku
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Riang mengeja orang tuamu manusia paling bahagia
Berlari elok tebarkan senyum sukacita
Ramai bumiku gema lagu terdengar sampai ke hutan
Berteman boleh dengan siapa saja
Sahabat utama yang kau pilih pengetahuan [/su_note]
Pantun Pendidikan Permasalahan Di dalamnya
Pendidikan sama halnya dengan sisi kehidupan yang lain. Yang memberikan kebahagiaan besar namun terkadang juga sering timbul permasalahan. Hal itu dapat tersirat dari pantun pendidikan di bawah ini :
Merontokkan Ego
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Langit berarak menjadi kelabu
Matahari meluncur cepat nyaris karam
Jika emosiku emosimu diadu
Gemuruh ombak tak akan lagi pernah diam [/su_note]
Dalam langit kosong bahkan tak ada awan
Biru yang hilang tak nampak lagi seperti samudra
Memaafkan karena kamu adalah teman
Satu seragam bu guru bilang kita saudara
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Lautan menjadi sombong tak ijinkan muncul perahu
Liar melaju kapal tak terarahkan oleh seorang nahkoda
Berhentilah kau selalu menggoda pekerjaanku
Meninggalkan sekolah sudah pernah singgah di kepala [/su_note]
Laut sibakkan diri terlihat ganas ikan hiu
Ribuan tahun dapat bertahan seekor penyu
Duduklah diam engkau di bangku kayu
Aku satu kamu satu semua dapat satu bangku
Bu, Saya Benci
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Segerombol anak ramai berlari-lari
Menuju sawah luas disana tumbuh lebat padi
Bisakah tidak ada matematika dan biologi
Nilai E membuat hari-hariku frustasi [/su_note]
Pepohonan hijau lebat dan rindang semua
Petani telaten memunguti setiap kayu
Hari terima raport aku tak suka
Orang tua marah dan mendiamkan aku
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Satu pohon yang paling lebat tumbuhnya
Tumbuhan itu tumbuh di atas tanah berbatu
Nilai menjadi standar kasih mereka
Angka menjadi patokan penghargaan kepadaku[/su_note]
Norma
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kepulan asap tebal keluar dari api tinggi kebakaran
Lahap habis gosong sisakan seorang diri
Pendidikan diterapkan untuk menanamkan kebenaran
Kuat terpateri di setiap putra negeri[/su_note]
Tak tersisa lagi bekas puing gagah rumahku
Terkoyak sobek hancurnya utuh sanubari
Tampil indah penuh budi dalam berlaku
Hormat menghormat menjadi kata kunci
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Memori menyapa dengan kasar
Jari terluka, kupetik sepucuk mawar
Tentang moral landasan dasar
Norma tidak dapat lagi ditawar[/su_note]
Pantun Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan harus di pantau dengan ketat. Serta diatur dengan peraturan yang tepat pula. Tujuannya untuk memastikan setiap generasi tumbuh bermoral dan dengan budi pekerti tinggi. Berikut contoh pantun pendidikan mengenai kewarganegaraan :
Seluruh Indonesia
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Serasa aliran darah mengalir ke jantungku
Namun merahnya darah terasa asing
Indonesia adalah milikku dan saudaraku
Mereka kuat beradu pun tak akan kalah saing[/su_note]
Darah dan tubuh selamanya adalah kawan
Jaga mereka tetap akur jangan kau tekan
Pancasila diingatkan menjadi pedoman
Sila satu sampai lima dan segera diamalkan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Satu burung mencari makan
Terbang jauh sampai Tunisia
Bersatu kepalkan tangan
Kasih sayang untuk semua Indonesia[/su_note]
Bhineka Tunggal Ika
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Berlayar kapal bergerak pelan ke Amerika
Kapal berhenti di pelabuhan negeri Belanda
Bahasa warisan kita boleh tak sama
Satu yang utama bahasa Indonesia[/su_note]
Menyusuri luasnya air aku tak pernah jera
Semua itu mengalir penuh dengan rasa
Meski pulau kita terpisah oleh samudera
Namun kau saudaraku kita satu Nusa Bangsa
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Berdua denganmu aku terasa lengkap
Berbisik kasih di telinga antara kita dengan lirih
Kau terang kulitku gelap
Kita satu dalam naungan merah putih[/su_note]
Terpateri Rasa Kemanusiaan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kaya kami akan hasil bumi tembakau
Hasil panen melimpah petani pun riang
Saudara kita semua ribuan pulau
Bergandengan hadapi musuh menyerang[/su_note]
Ke langit tinggi burung singgah di atas awan
Birunya langit luar biasa indah sangat menawan
Percaya akan Pancasila menjadi pedoman
Kita tak terpisah meski banyak ancaman
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Turunlah burung menuju satu bunga
Bunga beruntung berwarna merah hati
Tak ada beda kami semua Indonesia
Kibarkan bendera ke tiang tertinggi[/su_note]
Pantun Pendidikan Di Sekolah
Pendidikan formal menjadi hak bagi setiap anak Negeri. Beberapa pantun pendidikan di bawah ini memberikan kita sedikit gambaran mengenai apa yang terjadi di dalam kehidupan pendidikan di sekolah.
Putih Abu-Abu
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Bekejar-kejaran anak-anak kecil saling menggoda nakal
Secerah matahari bersinar mereka tak pernah perlihatkan duka
Bangku sekolah ini adalah langkah berbakti tahap awal
Mengabdi kepada negeri itu menjadi tujuan utamanya[/su_note]
Langit cerah mendadak berubah menjadi kelabu
Hangat siang ini dikagetkan dengan turun salju
Semangat datang pagi hari menyongsong ilmu
Rasa lelah dan penat bukan menjadi kendalaku
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Permainan mereka tak pernah berhenti meski senja
Gelap langit tak dapat gantikan hari-hari yang selalu ceria
Rasa senang menjadi bagian utuh dari tunas bangsa
Keringat darah pun tak gentarkan semangat yang menyala[/su_note]
Tentang Seragam Lusuh
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Padat penduduk di kampung kumuh
Kesibukan tinggi sepanjang hari saling beradu
Seragam ini telah menjadi lusuh
Keringat menempel temani aktivitas sekolahku[/su_note]
Riuh anak-anak kami terdengar seperti sebuah lagu
Lagu sumbang terdengar hingga langit yang biru
Tiga tahun aku tak mampu membeli seragam baru
Merah putih dan coklat susu masing-masing hanya satu
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Tangis anak kami meminta kebebasan
Tanah lapang untuk mereka berlarian
Hujan turun basahlah baju kebanggaan
Ku kipas lembut agar dia tak kedinginan[/su_note]
Aku Tidak Pernah Jajan Lagi
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kebun bunga cantik penuh warna
Lebah senang bunga indah mekar semua
Istirahat kami keluar bersama-sama
Kantin akan ramai menjadi sasaran utama[/su_note]
Merayap lembut dibawah bunga bayi kelinci
Membuat betah singgah hati pun nyaman
Tak pernah aku kesana selama ini
Menahan perut lapar tak punya uang jajan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Satu bunga paling menawan, bunga kertas
Semua bunga membuat cantik taman
Membeli buku kukira menjadi prioritas
Meski tak jajan akan aku lakukan[/su_note]
Papan Kapur Yang Berdebu
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Hujan turun deras dari langit membawa pelangi
Melengkung indah dengan beraneka warna
Seperti hujan salju di dekat papan tulis kami
Tangan pak guru menjadi putih karenanya[/su_note]
Kini langit berpelangi tak lagi terlihat ringkih
Cagak pelangi menopang langit menjadi kuat
Kapan papan tulis kami menjadi putih bersih
Terang tulisan bapak pun menjadi jelas terlihat
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Di langit berpelangi burung bernyanyi merdu
Hilang kedukaan dan tangisan mereka yang sendu
Kasihan pak guru yang harus batuk terkena debu
Noda kapur kerap kotori seragam pak guru[/su_note]
Dengan membuat pantun pendidikan dapat menjadikan pemikiran dan keluh kesah kita menjadi sedikit ringan. Semangat dalam menempuh pendidikan adalah awal menjadi tunas Bangsa Indonesia yang berkualitas.
Kumpulan Pantun Pendidikan Dengan Beberapa Tema
Pantun pendidikan dapat dibuat degan berbagai tema. yang terpenting dalam setiap baitnya mengandung nilai pendidikan maupun tentang pembelajaran yang didapat di sekolah adapun beberapa contoh kumpulan puisi-puisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pantun Pendidikan Dengan Tema Pendidikan Masa Depan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Seberapa luas dasar palung lautan
Seperti mengukur dalamnya hati
Siapa yang ingin memiliki luas wawasan
Galilah ilmu padi[/su_note]
Gunakan pisau yang sudah diasah
Masaklah daging yang sudah di cacah
Belajar sungguh sungguh tak kenal lelah
Di akhir masa dapat banyak faedah
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Jangan berjalan di semak belukar
Banyak ular yang hendak memangsa
Rajin rajin anakku belajar
Supaya kelak cerdas dan bijaksana[/su_note]
Ibu nak jahit kain menjadi baju
Bukan nak kafani jenazah
Pergi ke sekolah nak cari ilmu
Bukan sekedar nak cari ijazah
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Anak rusa bermain berlari lari
Berlari riang dari hutani ke semak
Amalkan ilmu sehari hari
Agar tertanam dalam benak[/su_note]
Ayam bumbu hendak di bakar
Lebih enak jadi pepesan
Gampanglah jika hanya mengajar
Tapi tak mudah jadi teladan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kalau hendak memangsa tikus
Carilah di kolong kolong parit
Kalau tidak cermat dan serius
Ingin pintar sangatlah sulit[/su_note]
Allah maha pencipta yang Agung
Sembah syukur selalu untuk Nya
Jika kelak dirimu bingung
Jangan malu untuk tanya pada ahlinya
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Hujan deras di bulan Januari
Membuat bunga bermekaran disekitaran
Jangan lelah belajar sepanjang hari
Mulai buaian hingga sampai kuburan[/su_note]
Jika hendak minum di gelas
Bacalah bismillah selalu
Hormati guru bukan hanya di kelas
Dimanapun ia tetap gurumu
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kicau burung saling menyahuti
Hendak melawan kicau burung nuri
Sesama diri salinglah menghormati
Hindari untuk saling memaki[/su_note]
Belajar ilmu pohon yang tingginya teguh
Jika ada yang bengkok jangan ditebang
Jadi guru mengajarlah dengan sungguh-sungguh
Dan bukan hanya karena mendapatkan uang
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Ikan ikan melompat di sungai yang riak
Sungainya mengalir hingga ke lautan
Jangan sombong punya ilmu yang banyak
Kelak celaka jika tidak diamalkan[/su_note]
Jangan takut dengan si burung hantu
Walau jelek ia burung yang pandai memekik
Jika sudah banyak memiliki ilmu
Hendaknya bersikap baik
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kalau hendak membeli emas
Hati hati karena banyak emas palsu
Tiada guna jika anda cerdas
Jika akhlak perilakunya buruk selalu[/su_note]
Kalau ingin tau pa beda kayu dan rotan
Carilah bedanya di hutan
Jika hormat guru dan sayang teman
Itulah tanda murid yang budiman
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Anak kucing mengeong-ngeong
Kebingungan karena kehilangan induknya
Jika menuntut ilmu jangan sombong
Karena yang lebih pintar darimu banyak di dunia[/su_note]
Sungguh indah bunga seroja
Mawar melati juga bunga
Jangan hanya mencari ilmu dunia
Akhirat juga adalah ilmu yang ada di dunia
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kalau hendak makan roti bakar
Serta kan selai dalamnya yang banyak
Belajar di sekolah supaya kelak pinta
Cerdas otak, baik pula akhla[/su_note]
Di hari raya ikan ayam dibakar
Hati senang dan gembira
Salah satu ciri-ciri orang pintar
Adalah orang yang selalu baik hatinya
Itulah contoh pantun dengan tema pendidikan masa depan. Kalimat dan kata yang tertulis Dibaitnya sangat sederhana dan mudah dimengerti oleh semua kalangan namun mengandung banyak mana tentang pantun maupun nasehat pendidikan.
Pantun-pantun pendidikan dengan pendidikan di masa depan itu menggambarkan bahwa belajar dan menimba ilmu di sekolah dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai cita cita dan berbahagia di masa yang akan Datang.
Baca Juga: Pantun Perpisahan
2. Pantun Pendidikan Dengan Tema Nasehat Giat Dalam Menimba ilmu
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Anak dara pakai selendang merah
Berlari lari di waktu senja
Ingat ingat nasehat ini wahai ananda
Pendidikan itu adalah tiang utama[/su_note]
Warna biru itu seperti langit biru
Warna cerah membuat hati penuh warna
Masih kecil tuntutlah ilmu
Untuk bekal kelak engkau dewasa
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kutulis syair penuh irama
Sebagai renungan kita bersama sama
Agama itu ilmu yang utama
Tapi ilmu dunia juga jangan lupa[/su_note]
Di hari raya memasak ketupat
Ketupat disusun rapat rapat
Kalau inginkan Tinggikan derajat
Susun ilmu dan iman dihati rapat rapat
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Tanam mawar di ujung taman
Hampir mati dan tak berdahan
Harus seimbang ilmu dan iman
Agar kelak diberkahi tuhan[/su_note]
Sketsa merah hampir hilang tenggelam di ufuk barat
Menanti indahnya bulan di malam yang semu
Hidup yang baik itu Carilah akhirat
Akhirat hanya didapat dengan ilmu
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Tidur nak ku wahai ananda
Ibu peluk dirimu dengan segala rindu
Semoga kelak kau taklukkan dunia
Dengan amal dan ilmu[/su_note]
Mencari rezeki jangan terlalu dipaksakan
Pasrahkan saja segala kepada Tuhan
Kalau Pendidikan sudah tidak Di utamakan
Alamat kelak akan mendapat kesusahan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Mari berkumpul sanak keluarga untuk arisan
Dari pada duduk termenung dan menghayal
Jangan selalu malas malasan[/su_note]
Jika dewasa hidupmu akan penuh penyesalan[/su_note]
Pantun pendidikan di atas degan tema nasehat dalam menimba ilmu di sekolah ini sangat cocok digunakan dalam nasehat nasehat kepada anak-anak dalam menyemangati dan mensupport anak anak dalam belajar dan ke sekolah dengan penuh kesungguhan.
Baca Juga: Pantun Nasehat
3. Pantun Pendidikan Dengan Tema Belajar Mengaji
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Kalau jalan jalan ke Danau Toba
Kalau datang jangan lupa berkemah
Dan kalau sudah tiba senja menyapa
Cepat cepat kembali pulang kerumah[/su_note]
Pergi ke kebun mencari daun suji
Disana juga banyak daun selasih
Segerah berkemas mandi yang bersih
Selepas itu pergilah mengaji
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Membeli permen isi lima
Permen manis rupa pula warnanya
Belajar agama adalah yang utama
Untuk bekal akhirat dan dunia[/su_note]
Pergi umroh dan berhaji ke negeri arab
Carilah di sana sanak kerabat
Hanya kepada Allah sajalah diri berharap
Semoga kelah diberi rahmat
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Jangan kikir untuk bersedekah kepada orang miskin
Manusia penuh dosa maka segeralah bertaubat
Pergi belajar untuk kaji alquran sebaik mungkin
Agar syafaat menyapa di hari kiamat[/su_note]
Jalan jalan ke bukit banyak kelokan
Anak dara menari gemulai dan menawan
Jangan direguk manis dunia karena itu hanya godaan
Penuh daya dan tipuan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Jika hendak pergi berlayar topan badai akan datang melanda
Hati-hati selalu karena banyak orang celaka karena
Ingat Setan akan selalu menggoda
Agar kita menjadi manusia yang durhaka[/su_note]
Pergi ke pasar beli sabun cap tiga
Baik, serta murah hati pula penjualnya
Belajar mengaji biar masuk surga
Jangan kejar dunia harta dan isinya
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Luka sayat karena sembilu
Sembilu karena luka tersayat sayat
Jangan hidup penuh maksiat
Kelak segala bala akan menghantam dengan cepat[/su_note]
Pantun pendidikan tentang tema belajar mengaji ini berisikan nasehat nasehat orang tua kepada anak-anak agar rajin untuk belajar mengaji ilmu agama. Karena ilmu agama sangat penting dipelajari untuk dunia dan akhirat. Pantun berisikan kata-kata bijak bagi anak-anak yang belajar agama dan pergi mengaji.
4. Pantun Pendidikan Merangkai Budi Pekerti
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Pergi berburu cari rusa berbelang kaki
Nenek menyusun si daun suji
Biar diri penuh harga diri
Senantiasalah hidup berakhlak dan berbudi[/su_note]
Anak Kerbau mencari makan di rawa
Cantik sungguh putri raja selat malaka
Sayang dan hormat kepada orang tua
Jangan menjadi anak durhaka
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Langit di sore terhampar indah berwarna biru
Ditambah alunan gelombang laut yang membiru
Kalau bertuah hormati guru
Akan kelak mendapat keberkahan ilmu[/su_note]
Ciri-ciri orang beriman
Pasti taqwa dan tunduk kepada Rabbul Izzati
Berkasih sayanglah kepada semua kawan
Kelak nanti banyak rezeki.
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Hidup di dunia tidaklah lama
Karena kelak di akhirat kembalinya kita
Rendah hatilah sesama manusia
Ciri akhlak mulia[/su_note]
Sungguh enak si daun kecipir
Mencari jati untuk diukir
Jadi orang jangan kikir
Karena kikir menumpulkan pikir
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Simpan beras di karung goni
Esok hari jual di pasar
Jadilah pemudah yang gagah dan pemberani
Berani dan kukuh membela jalan yang benar[/su_note]
Indahnya senja sore langitnya berwarna merah
Seluet pelangi membuat langit bagai terbelah
Belajar budi pantang menyerah
Kelak takkan mudah kalah
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Hendak makan si ikan bakar
Anak dara bermain di semaian
Belajar yang tekun sifat yang tidak tergantikan
Meski dengan beribu ribu orang dengan kepandaian[/su_note]
Pantun pendidikan dengan tema merangkai budi ini memuat dan memberi makanan bahwa dalam menuntut ilmu dan belajar di sekolah harus memiliki budi pekerti dan. Nilai tertinggi dari pendidikan adalah budi pekerti. Nasehat nasehat di atas mengajarkan akan pentingnya memiliki budi pekerti dalam berkehidupan .
5. Pantun Pendidikan Patuhi Orang Tua
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Batu terkutuk batu terbelah
Dikelilingi pohon talas
Ayo semangat pergi ke sekolah
Menuntut ilmu yang rajin jangan malas[/su_note]
Menjunjung air di dalam kendi
Kakak menyusun gelas di atas nampan
Bangun pagi pagi langsung pergi mandi
Jangan lupa makan sarapan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Anak kucing panjat kayu pagar
Berlari lari berputar putar
Jalan ke sekolah di pagi hari membuat tubuh menjadi bugar
Otak juga semakin pintar[/su_note]
Sembah sepuluh jari kepada tuan Raja
Sembah santun kepada putri Sri Rama
Kalau belajar jangan selalu ribu saja
Dengar nasehat guru penuh seksama
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Belajar pramuka untuk berkemah
Tidurnya di dalam tenda
Periksa pelajaran di rumah
Bermain main bisa ditunda[/su_note]
Jangan pukul batu nanti bisa terbelah
Si jago merah marah menyala berwarna merah
Jika menuntut ilmu dan belajar di sekolah
Kelak masa depan akan menjadi cerah
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Anak dahulu sangat suka makan si air tajin
Ayah bersenandung sambil memotong si kayu jati
Kalau cari teman pilihlah yang rajin
Kalau punya teman malas jangan dekat-dekat[/su_note]
6. Pantun Pendidikan Tema Nasehat Belajar Pelajaran Agama
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Panorama laut beragam juga ada ubur-ubur
Masak daun ubi pakai kencur
Kalau sudah tubuh di dalam kubur
Sekujur badan dicambuk sampai hancur[/su_note]
Kalau hendak bangun rumah kuatkan dasar tiang
Rumah dihutan rusak penuh bolong bolong
Kalau hidup tidak sembahyang
Di akhirat tiada yang akan menolong
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Pengembara berjalan ke kedah
Hingga tahun bertahun terlewat sudah
Kalau rajin bangun ibadah
Kelak akan dapat surga yang indah[/su_note]
Anak raja pakai hiasan kemilau permata
Penghias menggoda di kepala
Jadilah anak yang patuh kepada sang pencipta
Agar hidup mendapat pahala
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Ibu ke sawah membawa benih padi hendak disemaikan
Padi di jaga layaknya sebagai tanaman
Sholat lima waktu harus ditunaikan
Biar hati penuh dengan keimanan[/su_note]
Hari Minggu ikut ayah berlibur memancing ikan
Ikan dibakar ibu untuk dimakan
Bulan ramadhan tiba ayo dijalankan
Biar dosa setahun akan dihapuskan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Berlayar kapal nelayan si dewa suci
Bertaruh nyawa mencari rezeki
Niatkan berhaji ke tanah suci
Penuh ikhlas dan pasrah untuk berhaji[/su_note]
Sungguh indah si bunga melati
Tumbuh di taman indah sekali
Sudah cantik lagi bermurah hati
Pasti banyak yang suka dan banyak rezeki
Untuk pantun ini pantun pendidikan dengan tema mematuhi dan menghormati orang tua mengajarkan dan memberikan pesan akan pentingnya menghormati orang tua. Karena meski tinggi pendidikan seseorang jika tidak menghormati orang tua akan menjadi anak yang durhaka. Dan akan sengsara dunia akhirat.
7. Pantun Pendidikan dengan Tema Rajin Belajar dan Membaca di Sekolah
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Jalan-jalan ke pasar malam naik komidi putar
Pergi jalan bersama temenku yang cantik si caca
Kalau cita cita menjadi anak yang pintar
Perbanyak belajar dan membaca[/su_note]
Ciri anak laki-laki dewasa memiliki jakun
Anak kecil berlari lari tanpa pakai alas
Belajar itu harus yang tekun
Biar bisa naik kelas
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Ambil parang untuk memotong bambu dengan cara dibelah
Bambu dibelah di kebun di bawah terik matahari
Kalau diri malas pergi belajar ke sekolah
Di hari nanti pasti menyesali diri[/su_note]
Sejak kecil kuat dan teguh
Mencari kayu untuk dibuat papan
Menuntut ilmu penuh bersungguh-sungguh
Untuk bekal nanti dimasa depan
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Si umbi talas si umbi jalar
Si umbi talas dimakan tupai
Giat selalu belajar
Cita cita pasti tercapai[/su_note]
Jangan lelah belajar untuk mengejar
Pergi sekolah membawa bekal
Wujudkan impian dengan belajar
Karena akan mendapat ilmu yang kekal
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Anak berbaris putra dan putri
Yang putri memakai jilbab
Banyak kaji biar mengerti
Apa yang ditanya pasti bisa dijawab[/su_note]
Pagi hari membeli jamu
Bukan sembarang jamu banyak khasiat
Jangan lelah mencari ilmu
Karena ilmu gudang manfaat
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Gadis manis itu adalah dirimu
Anak kucing tidur hingga terpulas
Manfaatkan masa masa mudamu
Untuk mencari sejuta wawasan yang luas[/su_note]
Mentari menyapa menyambut datang fajar
Langitpun sudah berubah warna jingga
Bersiap siaplah belajar
Buka buku juga telinga
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Sungguh si cabai rasanya pedas
Kebanyakan makan mulut jadi menganga
Rajin belajar pasti akan cerdas
Semua guru pasti berbangga[/su_note]
Laut biru bergelombang bak membelah
Anak-anak ayo bangun pergi ke sekolah
Nanti siang jangan lupa berenang
Kalau diri rajin pastilah jadi pemenang
[su_note note_color=”#f6f5f1″ text_color=”#000000″ radius=”15″]
Anak manis bernama Wildan
Anaknya pintar selalu jadi teladan
Anak pemalas bernama Ana
Malas belajar tak berguna pula[/su_note]
Demikian kumpulan Pantun Pendidikan dengan berbagai tema di atas. Pantun-pantun tersebut dapat digunakan untuk nasehat nasehat dan bacaan positif bagi para anak-anak yang sedang belajar dan menuntut ilmu dimanapun dan jenjang apapun bisa.
Dengan pantun pendidikan nasehat akan pentingnya belajar dapat dengan mudah dimengerti dan menjadi nasehat yang menyenangkan. Selamat menimbal ilmu dan belajar tanpa mengenal lelah.