4+ Cara Menanam Padi untuk Pemula dan Jenis Padi di Indonesia

Cara Menanam Padi

Cara Menanam Padi –  Padi merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia mengingat beras menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Beras ini kemudian bisa diolah menjadi nasi.

Bagi sebagian orang, menanam padi menjadi salah satu keahlian yang dimiliki orang Indonesia. Untuk yang belum bisa menanam tentu ingin mengetahui cara menanam padi.


Jenis Padi Yang Ditanam Di Indonesia

Sebelum mengetahui cara menanam padi, alangkah baiknya untuk mengetahui apa saja jenis padi yang ditanam oleh orang Indonesia.

Sebagian besar jenis padi ini jika dibandingkan akan berbeda satu sama lain. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa jenis padi yang ditanam oleh orang Indonesia.


1. Padi Hibrida

Padi Hibrida

Padi hibrida adalah salah satu jenis padi yang mana menjadi jenis yang sekali tanam, Hasil dari padi hibrida ini cukup maksimal jika dibandingkan dengan lainnya.

Untuk besaran panennya bisa dua kali lebih besar dari padi jenis lain. Nasi yang dihasilkan dari padi hibrida memiliki kualitas lebih wangi dan pulen serta butiran padinya yang hasilnya lebih bagus.

Di samping memiliki kelebihan tersendiri, padi hibrida ternyata memiliki kelemahan yaitu kuantitas yang jauh berkurang jika berasal dari tanaman turunannya.

Maksudnya adalah padi harus berasal dari bibit yang asli. Jika hasil panen ditanam ulang maka hasilnya berbeda dengan bibit yang sebelumnya. Bisa dibilang bibit ini menjadi jenis bibit padi yang harganya mahal.

Baca Juga: Cara Menanam Anggrek


2. Padi Lokal

Padi Lokal

Beberapa daerah di Indonesia bisa ditanami dengan jenis padi yang satu ini. Hal tersebut dikarenakan ada spesifikasi khusus yang digunakan untuk menumbuhkan jenis padi lokal.

Itulah mengapa jenis padi ini disebut padi lokal karena hanya bisa tumbuh di tanah tertentu. Untuk hasil panen dari padi lokal bisa mencapai 8 ton per hektar.

Dari segi rasa, padi lokal bisa dibilang kurang enak karena padi ini kurang cocok untuk ditanam di tempat tertentu. Ada beberapa jenis padi lokal, di antaranya adalah jenis Indramayu, Srimulih, Gropak, Simenep, dan masih banyak lagi.

Varian dari padi lokal per daerah memiliki nama yang berbeda karena padi lokal ini sekali lagi hanya bisa ditanam di tempat tertentu saja.


3. Padi Ketan

Padi Ketan

Jika para petani ingin menanam padi yang nantinya bisa menghasilkan bubur ketan dan makanan khas yang mengandung ketan, maka bisa menanam padi ketan.

Untuk tekstur dari padi ketan umumnya lebih lengket dari padi pada umumnya. Hal itu pula yang menjadikan padi ketan tidak cocok untuk dijadikan sebagai makanan pokok dan hanya sebagai makanan khas.

Baca Juga: Cara Menanam Semangka


4. Padi Unggul

Padi Unggul

Jika bibit padi hibrida dirasa mahal, maka para petani bisa mencoba untuk menanam jenis padi unggul. Tingkatan dari padi unggul ini di bawah padi hibrida dan memiliki kelebihan tersendiri.

Salah satunya adalah bisa ditanam berkali-kali dengan kualitas yang sama sehingga berbeda dengan padi hibrida. Maka dari itu, padi unggul masih bisa menjadi benih.

Untuk secara harga, bibit padi unggul tidak semahal padi hibrida dan hasil dari padi unggul sama seperti namanya. Setiap sekali panen bisa mencapai 8 sampai 10 ton per hektar.

Sehingga kebanyakan orang Indonesia memilih padi unggul untuk ditanam. Bahkan pemerintah sampai ikut mengembangkan padi unggul yang tahan terhadap hama wereng.

Baca Juga: Cara Menanam Jahe


5. Padi Pera

Padi Pera

Kadar amilosa dari padi pera ini sangat tinggi sehingga teksturnya sedikit keras jika nantinya menjadi nasi. Umumnya padi pera ini ditanam di daerah Riau dan Sumatera Barat.

Kadar amilosa yang tinggi pada padi pera ini tidak hanya menjadi makanan pokok, tetapi juga menjadi tepung beras dan bihun.


6. Padi Pulen

Padi Pulen

Berbeda lagi dengan padi pera, padi pulen tentu menghasilkan tekstur pulen ketika dimasak menjadi beras. Beberapa orang menyukai nasi yang sedikit lengket yang mana berasal dari kandungan amilopektin tinggi.

Kadar amilosa dari padi pulen di bawah 25 persen sehingga menghasilkan tekstur yang sedikit lengket jika berasnya dimasak.

Baca Juga: Cara Menanam Bawang Putih


Cara Menanam Padi

Cara Menanam Padi Di Sawah

Setelah mengetahui beberapa jenis padi yang ditanam di Indonesia, saatnya untuk mengetahui cara menanam padi. Dalam menanam padi di sawah tidak semudah yang dibayangkan.

Tentu ada beberapa cara yang dilakukan sebelum menanam padi. Berikut adalah beberapa cara menanam padi yang bisa dipraktekkan ketika sudah memasuki masa tanam padi :


1. Mengolah Tanah

Sebelum menanam padi, alangkah baiknya para petani mengolah tanah yang ingin ditanami padi terlebih dahulu. Mengolah tanah ini bertujuan agar tanah yang digunakan untuk menanam padi bisa menghasilkan padi yang unggul.

Bersihkan tanah yang digunakan untuk menanam padi dari semak belukar dan rerumputan dengan parang kemudian dikumpulkan.

Semak belukar yang sudah dikumpulkan kemudian dibakar. Agar lebih mudah dibajak dengan mudah, lahan untuk menanam padi sebaiknya diberi aliran air.

Selain itu, tanah yang dialiri air ini memiliki tujuan agar tanah yang ditanam bisa lunak dan gembur. Mengolah tanah bisa menggunakan metode bajak dengan traktor atau menggunakan kerbau.

Cangkul juga bisa digunakan untuk mengolah tanah akan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama. Jika tanah sudah gembur, beri genangan air pada lahan hingga mencapai 10 sentimeter.

Mengatur ketinggian air bisa dilakukan dengan cara membuka kemudian menutup akses irigasi. Diamkan air yang menggenang selama dua minggu supaya racun dari tanah ternetralisasi dan tanah menjadi berlumpur.


2. Memilih Bibit

Jika tanah sudah diolah, maka cara menanam padi selanjutnya adalah memilih bibit. Calon bibit yang unggul harus dipilih agar hasil panen yang didapat bisa mencapai ekspektasi.

Untuk mengetahui bibit padi unggul atau tidak bisa dilakukan dengan cara merendam benih padi di dalam air selama kurang lebih dua jam kemudian letakkan benih di atas kain yang basah.

Bibit yang direndam setidaknya ada 100 benih dan apabila ada 90 benih yang berkecambah maka kualitas dari benih yang didapat bermutu tinggi.

Selain itu, benih yang sudah berkecambah tadi bisa ditanam di lahan yang sebelumnya sudah disiapkan. Para petani juga bisa membeli bibit yang siap tanam di toko-toko pertanian terdekat.


3. Menyemai

Bila sudah mendapatkan bibit yang unggul, langkah berikutnya dalam cara menanam padi adalah menyemai padi. Dalam menyemai padi, ada beberapa cara yang harus dilakukan.

Pertama, benih padi yang sudah didapatkan direndam selama sehari semalam. Kemudian bibit tersebut ditiriskan dan dibiarkan dua hari tepatnya sampai benih padi berkecambah.

Berikutnya siapkan lahan persemaian setidaknya selebar 500 m2 untuk satu hektar lahan tanam padi. Diusahakan untuk kondisi lahan tanam padi tetap berlumpur dan berair. Beri pupuk dengan dosis 10 gram TSP dicampur dengan 10 gram urea untuk setiap satu hektar lahan tanam padi.

Pada lahan semai ditanami bibit padi yang sudah disiapkan. Untuk menanam benih padi pada lahan persemaian dilakukan dengan cara menebar benih padi secara merata pada lahan semai.


4. Menanam Padi

Setelah menyemai, maka saatnya para petani untuk menanam padi. Untuk padi yang ditanam harus berusia muda setidaknya memiliki daun dua sampai tiga helai.

Padi dari lahan semai selanjutnya dipindahkan ke lahan tanam padi dengan meletakkannya pada lubang tanam. Satu lubang tanam maksimal bisa menampung dua tanaman padi.

Untuk menanam bibit padi yang baik adalah dengan syarat lahan yang ditanam kondisinya tidak tergenang air dan kedalaman untuk tanam bibit sampai 15 sentimeter.

Ukuran tersebut tidak terlalu dalam sehingga bisa ditanam dengan mudah. Menanam padi ini harus dilakukan sejajar dan rapi dan usahakan menanamnya dilakukan dengan langkah mundur.

Baca Juga: Cara Menanam Tomat


Penutupan

Cara menanam padi di atas merupakan salah satu cara menanam padi yang bisa dipraktekkan oleh pemula. Selain mengenal cara menanam padi, ada beberapa jenis padi yang ditanam oleh orang Indonesia dan masing-masing memiliki kualitas yang berbeda-beda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *